Kabut Asap Selimuti Pekanbaru Riau, Ganggu Penerbangan hingga Sheila on 7 Batal Manggung
Kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Kabut asap di Kota Pekanbaru ini disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan.
Penulis: Daryono
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).
Kabut asap di Kota Pekanbaru ini disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan.
Dampak dari kabut asap ini, aktivitas warga terganggu mulai dari sekolah hingga penerbangan.
Dari sisi kualitas udara, kondisi udara di Pekanbaru lebih buruk dari Jakarta yang menyandang predikat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Berikut rangkumannya terkini kabut asap di Pekanbaru:
1. Lebih Buruk dari Jakarta
Akibat kabut asap, kualitas udara di Pekanbaru dilaporkan lebih buruk daripada Jakarta.
Mengutip Kompas.com, berdasarkan data AirVisual, hingga pukul 13.00 WIB, kualitas udara di Pekanbaru tercatat sangat tidak sehat.
Baca: Kabut Asap Semakin Pekat, Tiga Kampus di Pekanbaru Liburkan Mahasiswanya
Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara tercatat sebesar 264.
Padahal AQI Jakarta hanya 163.
Untuk diketahui, AirVisual merupakan situs penyedia peta polusi harian kota-kota besar di dunia.
Di sisi lain, Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas terburuk di dunia, Jumat (13/9/2019) hingga pukul 13.41 WIB.
Walaupun kualitas udara di Jakarta tercatat lebih rendah dari Pekanbaru, indikatornya tetap dinyatakan tidak sehat.
Untuk diketahui, pengukuran yang dilakukan AirVisual menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5 atau pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI (air quality index).
Baca: Menteri LHK Protes Malaysia Gara-gara Indonesia Dituduh Penyebab Kabut Asap di Negara Itu
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan, ambang batas sehat konsentrasi PM 2,5 di sebuah kota tidak dapat melebihi 25 mikrogram per meter kubik (ug/m3) dalam 24 jam.
Konsentrasi udara di Jakarta mencapai 78,7 ug/m3, sedangkan di Pekanbaru, konsentrasi udaranya melebihi Jakarta yakni di angka 399,4 ug/m3.
2. Penerbangan Terganggu
Executive General Manager (EGM) Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Yogi Prasetyo tidak menampik bahwa aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru sempat terganggu, Jum'at (13/9/2019) pagi.
Kondisi ini karena kabut asap cukup tebal hingga memperpendek jarak pandang.
Yogi menyebut bahwa kondisi ini terjadi antara pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.
Saat itu beberapa pesawat holding untuk melakukan landing.
Pesawat holding sekitar 30 menit.
"Menurut saya itu prosedur keselamatan yang harus dilakukan," paparnya kepada Tribun, Jum'at siang.
Yogi menyampaikan bahwa pesawat yang sempat holding kini sudah mendarat. "Semuanya yang tadi holding, sudah landing di bandara SSK II," ujarnya.
Yogi menyebut ada empat penerbangan yang holding pada Jum'at pagi. Namun semuanya sudah landing.
Saat kondisi kabut asap, pihaknya di bandara ingin memastikan fasilitas bandara berfungsi dengan baik. Operasional dan personel juga harus baik.
"Kalau ada penundaan, kita pastikan delayed management atau penumpang tidak dirugikan dalam hal ini," terangnya.
3. Dinkes Imbau Warga Kurangi Aktivitas di Luar
Kualitas udara di Kota Pekanbaru Selasa (10/9/2019) sore mengalami penurunan.
Bahkan memasuki kategori tidak sehat.
Kondisi ini pasca kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru selama lebih dari satu pekan.
"Saat ini masuk dalam kategori tidak sehat, kami imbau untuk kurangi aktivitas di luar ruangan," jelas Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, Selasa petang.
Baca: Kabut asap mengancam kesehatan, lebih dari 400 sekolah di Malaysia diliburkan
Saat ini dinas berupaya terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan di puskesmas bagi pasian ISPA.
Pihaknya menyediakan satu ruang khusus di setiap puskesmas bagi pasien yang terdampak kabut asap.
"Kami juga lakukan pencegahan dengan membagikan masker dan ajak masyarakat untuk PHBS," paparnya.
Amin mengingatkan agar upaya pencegahan fokus kepada anak-anak dan para lansia.
Sedangkan anak-anak dengan riwayat asma juga harus jadi perhatian.
Amin juga imbau masyarakat untuk waspadai penyakit lainnya sebagai dampak bencana kabut asap.
Seperti jantung, paru-paru hingga iritasi mata.
4. Sekolah Diliburkan hingga Senin
Pemkot Pekanbaru memutuskan untuk meliburkan sekolah hingga Senin (16/9/2019).
Sekolah diliburkan sejak Selasa (11/9/2019).
Hal ini merupakan dampak dari kabut asap pekat yang menyelimuti Pekanbaru.
Awalnya, sekolah diliburkan hanya dua hari yakni Selasa dan Rabu.
Namun, karena kondisi udara tak membaik, libur sekolah pun diperpanjang.
Walikota Pekanbaru, Firdaus MT mengatakan pemerintah kota sudah menambah libur sekolah bagi peserta didik selama dua hari ini.
"Jadi anak-anak masuk Senin saja. Kepada orangtua, kita ingatkan anak-anak jangan beraktivitas di luar rumah," imbaunya.
Firdaus juga mengingatkan agar para guru bisa memberi tugas kepada para peserta didik.
Nantinya mereka bisa belajar selama libur sekolah.
"Jadi berikan mereka tugas, tugas baca atau PR. Intinya bagaimana membuat anak-anak ada aktivitas di rumah, mereka juga tidak ketinggalan pelajaran," paparnya.
4. Sheila on 7 Batal Manggung
Grup band Sheila on 7 dikabarkan batal manggung di Pekanbaru pada Sabtu (14/9/2019) mendatang.
Dimana sebelumnya, grup band ternama asal Yogyakarta ini, dijadwalkan tampil dalam gelaran konser Do Music Festival 2019 yang bertempat di Alam Mayang.
Baca: Dampak Kabut Asap, Menteri LKH dan Menkes Sediakan Rumah Singgah
Batalnya Sheila on 7 manggung di Kota Bertuah, diumumkan dalam postingan Instagram resmi mereka, @sheilaon7.
Namun belum diketahui pasti, apa penyebabnya mereka akhirnya batal manggung.
Terlebih kehadiran mereka, sudah dinantikan para fans di Pekanbaru, sejak jauh-jauh hari.
Dalam postingan di Instagram mereka, berisi soal pemberitahuan tentang batalnya mereka manggung di Pekanbaru.
Berikut isi postingan tersebut:
PEMBERITAHUAN
UNTUK SHEILAGANK & SELURUH PENDENGAR MUSIK SHEILA ON 7 KHUSUSNYA DI PEKANBARU, RIAU
KAMI SHEILA ON 7, MEMOHON MAAF YANG SEBESAR2NYA KARENA TIDAK DAPAT IKUT SERTA PADA ACARA
DO MUSIC FESTIVAL 2019
14 SEPTEMBER 2019, DI ALAM MAYANG - PEKANBARU, RIAU
DIKARENAKAN ADANYA KONDISI NON TEKNIS DI PEKANBARU YANG TIDAK MEMUNGKINKAN
-TERIMA KASIH-
Terkait hal ini, belum ada keterangan resmi yang disampaikan pihak penyelenggara acara Do Music Festival 2019.
Tribun sudah mencoba mengonfirmasi ke salah seorang panitia acara, lewat sambungan telfon dan chat WhatsApp. Namun belum ada jawaban.
(Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta/Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang/Rizky Armanda)