Lahan yang Terbakar di Area Gunung Merbabu Meluas Hingga 260 Hektar, Potensi Ganggu Distribusi Air
Kebakaran yang terjadi di Gunung Merbabu, Jawa Tengah masih meluas hingga 260 hektar.
Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI – Kebakaran yang terjadi di Gunung Merbabu, Jawa Tengah masih meluas hingga 260 hektar.
Dari perkiraan awal pada Jumat, (13/9/2019) luas lahan yang terbakar yakni 225 hektar.
Sedangkan lokasi yang masih terbakar yakni Resort Selo dan Resort Ampel Balai TN. Gunung Merbabu.
“Untuk prediksi luas lahan yang mengalami kebakaran diprediksi overlay spasial luas terbakar sampai dengan saat ini kurang lebih 260 Hektar,” kata Kasubbag Tata Usaha (TU) BTNG Merbabu, Johan Setiawan, Sabtu (14/9/2019) siang
Kawasan yang terbakar tersebut merupakan hutan alam, semak belukar dan sabana.
Saat ini pemadaman api terus dilakukan dari berbagai posko mulai Posko Resort Kopeng, Resort Ampel, Resort Selo hingga Resort Wonolelo dan Resort Pakis.
Sedangkan dari posko Resort Selo terdapat 200 orang relawan yang datang dari berbagai unsur.
Antara lain Masyarakat Peduli Api (MPA), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, Kelompok Pecinta Alam, masyarakat hingga relawan 1 pleton dari Polres Boyolali yang naik menuju blok Pandeyan dan Nglorok.
Dengan banyaknya relawan, nantinya akan disediakan dapur umum dengan bahan logistik bantuan dari Dinas Sosial dan relawan dapur umum dari Tagana.
Sedangkan untuk titik api berkurang dari 6 titik api pada Jumat (13/9/2019) menjadi 2 titik api hari ini, Sabtu (14/9/2019).
Penyebab kebakaran sampai dengan saat ini belum diketahui karena masih salam tahap pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket).
Baca: Kecelakaan Beruntun Mirip Kejadian di Cipularang Terjadi di Tol Porong-Sidoarjo, Lima Mobil Ringsek
Baca: PDIP Perkuat Internal Kader di Daerah untuk Persiapan Pilkada serentak 2020
Baca: UPDATE Video Kebakaran Merbabu - Api Menjalar sampai Pos 2 Jalur Selo Jumat Siang
Sedangkan untuk upaya pemadaman dilakukan secara manual untuk melokalisir terjadinya kebakaran yang lebih meluas.
Lokasi terjadinya kebakaran merupakan lereng dan punggungan yang sulit dijangkau, serta sulit air.
Untuk menjangkau air, petugas harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari dusun terdekat.
Sehingga, petugas hanya menggunakan alat berupa gepyok, sabit, cangkul, parang, jet shooter serta peralatan lain yang mendukung.
Tim dari TN Gunung Merbabu, TN Gunung Merapi, MPA, MMP, Relawan, SAR, TNI/Polri, Muspika, BPBD dan masyarakat hingga saat ini masih berjaga-jaga serta memonitor keadaan di lapangan.
Selain itu, adanya kebakaran lahan yang ada di Lereng Gunung Merbabu tersebut, berpotensi menganggu distribusi air ke masyarakat.