Satu Minibus Terperosok di Banjarmasin Akibat Kabut Asap, Pengemudi: Jarak Pandang Cuma 1 Meter
Sopir minibus Khodir menuturkan, jarak pandang sangat pendek sehingga ia tak melihat lagi badan jalan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Terjadi kecelakaan lalu lintas di Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (14/9/2019).
Satu unit minibus terperosok akibat kabut asap yang menyelimuti Jalan Raya Trans Kalimantan.
Baca: Polri Pastikan Kabut Asap di Malaysia dan Singapura Bukan Berasal dari Indonesia
Kabut asap tersebut membuat jarak pandang menjadi terbatas.
Sopir minibus Khodir menuturkan, jarak pandang sangat pendek sehingga ia tak melihat lagi badan jalan.
Saat melaju, minibus yang dikendarainya tiba-tiba keluar jalur sebelah kiri dengan roda yang sudah terperosok.
Beruntung, Khodir mengendarai mobil dalam keadaan lambat sehingga tidak sampai membuat mobil terbalik.
"Jarak pandang cuma satu meter, ibaratnya jalan itu sudah tidak terlihat sama sekali," ujar Khodir saat ditemui, Sabtu.
Khodir mengendarai minibus dari arah Martapura menuju Banjarmasin dengan maksud menghadiri shalat istighosah yang digelar Pemrov Kalsel.
Namun, saat berada di kilometer 35, kabut asap menebal dan membuat badan jalan tak terlihat walaupun ia sudah menyalakan lampu senja dan lampu utama.
Petugas Jasa Marga dibantu petugas pemadam kebakaran harus menunggu kabut asap mereda untuk membantu minibus yang terperosok.
Dua jam kemudian, mobil berhasil dikeluarkan menggunakan dua unit mobil pemadam dan Jasa Marga.
Baca: Cerita Warga Pekanbaru yang Takut Keluar Rumah karena Kabut Asap
Dalam sepekan terakhir, kabut asap memang menyelimuti sebagian wilayah Kalsel, khusunya pagi hari.
Kabut asap ini terjadi disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa titik yang saat ini tengah dalam proses pemadaman oleh BPBD Kalsel. (Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Gara-gara Kabut Asap Tebal, Minibus Keluar Jalur hingga Terperosok
Sekolah diliburkan
Kabut asap karena kebakaran lahan dan hutan di Kalteng makin parah. Sekolah pun diliburkan.
Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran, Jumat (13/9/2019) mengeluarkan surat edaran yang meliburkan sekolah karena
Surat edaran yang menginstruksikan kepada Bupati dan Wali Kota se Kalteng , termasuk kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalteng dan Kabupaten dan Kota untuk meliburkan proses belajar mengajar.
Kebijakan libur sekolah tersebut setelah melihat papan indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Palangkaraya , sudah masuk dalam kategori berbahaya sehingga keputusan orang nomor satu di Kalteng ini agar sekolah diliburkan.
Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Slamet Winaryo, membenarkan adanya instruksi libur sekolah yang ditegaskan melalui surat keputusan Gubernur Kalteng tersebut, namun hanya untuk daerah yang diselimuti kabut asap dampak kebakaran lahan.
"Ya,benar kami baru menerima keputusan tersebut, tetapi sekolah yang libur hanya yang terdampak kebakaran lahan atau berasap, itu kami serahkan kepada masing-masing daerah ,tetapi siswa tetap diberikan tugas untuk belajar di rumah," ujarnya.
Gubernur Kalteng juga menegaskan, jika kondisi asap di daerah masing-masing kembali normal maka proses belajar mengajar di sekolah diaktifkan kembali sebagaimana biasanya. (banjarmasinpost.co.id/faturahman)