Lima Siswi SD di Balikpapan Selatan Ketakutan Setelah Alami Pelecehan Amoral, Begini Faktanya
Lima bocah SD yang menjadi korban tindak asusila oleh oknum Polisi di wilayah kecamatan Balikpapan Selatan,masih ketakutan. Korban berusia 7-12 tahun
Editor: ade mayasanto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Lima siswi SD yang menjadi korban tindak asusila oleh oknum Polisi di wilayah kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu hingga saat ini masih mengalami ketakutan.
Pasalnya, selain berjenis kelamin perempuan, para bocah korban tindak asusila tersebut masih berusia di bawah umur.
Mulai dari usia paling muda 7 tahun hingga usia paling tua 12 tahun.
Lebih mencengangkan lagi, oknum polisi yang menjadi pelaku tindak asusila tersebut juga merupakan guru ngaji dari para bocah - bocah tersebut.
Tonton juga Video bocah korban tindak asusila di Balikpapan masih ketakutan di bawah ini:
Lantaran ke lima bocah korban tindak asusila itu masih mengalami ketakutan, para orang tua dan keluarganya kompak memutuskan untuk melarang anak-anaknya untuk belajar mengaji di luar rumah.
Hal ini dilakukan semata-mata untuk melindungi anak-anak mereka dari hal-hal buruk yang kemungkinan terjadi.
"Saya sedih sekali, soalnya kan kita malu juga dengan tetangga, saya kawatir lihat anak saya dia masih ketakutan, namanya anak-anak kan ya makanya saya larang gak usah lagi ada ngaji-ngaji di luar, sudah kalau mau ngaji di rumah aja," kata orang tua bocah korban tindak asusila yang meminta namanya disamarkan
Begitu juga dengan orang tua bocah korban tindak asusila lainnya, mereka juga kompak melarang anaknya untuk belajar mengaji di luar rumah.
"Gak usah ada belajar ngaji lagi kalau bukan di rumah, di rumah bisa belajar sendiri juga bisa," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.