Batuk-batuk, Bayi Usia 4 Bulan di Sumsel Meninggal Diduga Akibat Kabut Asap
Anak kedua pasangan Ita Septiana (27) dan Ngadirun (34) yakni Elsa Fitaloka (4 bulan) meninggal setelah sempat dirawat di RS Ar Rasyid Palembang.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Anak kedua pasangan Ita Septiana (27) dan Ngadirun (34) yakni Elsa Fitaloka (4 bulan) meninggal setelah sempat dirawat di RS Ar Rasyid Palembang, Minggu (15/9/2019) pukul 18.35.
Bayi Elsa meninggal, diduga karena terkena ISPA.
Karena, beberapa sebelum meninggal Elsa sempat mengalami batuk-batuk dan juga disertai pilek.
"Sebelumnya, batuk, pilek dan perutnya sering kembung"
"Puncaknya semalam, seperti tidak bisa bernafas. Tetapi masih sadar dan mau minum ASI," ujar Ngadirun saat ditemui di rumah duka yang berada di Desa Yang Buluh RT 08 Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, Senin (16/9/2019).
Paginya, kondisi Elsa kian tidak bagus.
Sehingga kedua orangtuanya memilih untuk membawa anaknya ke bidan desa untuk diperiksa.
Sampai di tempat bidan desa, sang bidan menyarankan agar Elsa segera dibawa ke rumah sakit agar bisa mendapatkan pengamanan lebih intensif.
Baca: Kabut Asap Kacaukan Jadwal Penerbangan, Bandara Tutup,Pesawat Batal Terbang dan Dialihkan Pendaratan
Baca: Thareq Habibie Blak-blakan Jelaskan Kondisi Penglihatannya Hingga Pakai Penutup Mata Bak Nick Fury
Baca: Google Doodle Tampilkan Sosok Chrisye di Hari Lahirnya, 16 September, Ini Faktanya
Pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk membawa ke RS Sukajadi KM 14 Banyuasin.
Di sana, setelah sempat mendapatkan perawatan pihak rumah sakit menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatan medisnya.
Dari itulah, pihak keluarga memutuskan membawa Elsa ke rumah sakit yang ada di Palembang.
Elsa, dibawa ke rumah sakit Ar Rasyid KM 7 Palembang.
Setelah sempat mendapatkan pemeriksaan, disarankan untuk dibawa ke RSMH Palembang untuk penanganan lebih serius.
"Dari pihak RS Ar Rasyid menelepon ke RSMH, tetapi disana katanya belum ada kamar. Jadi belum bisa dibawa ke sana, makanya jadi menunggu lagi"
"Di Ar Rasyid, terus dilakukan perawatan sambil menunggu ada kamar di RSMH. Beberapa kali ditelepon, tetapi dari RSMH katanya tetap tidak ada kamar," ujar Ngadirun yang didampingi keluarganya Agus Darwanto yang juga Wakil Ketua Badan Pemusyawarayan Desa.
Lantaran belum ada kamar, sehingga diputuskan Elsa untuk dirawat ke kamar kelas 3 yang ada di RS Ar Rasyid.
Penanganan sempat dilakukan, sampai dokter spesialis anak datang dan setelah diperiksa dokter memang menyarankan agar Elsa segera dibawa ke RSMH Palembang.
Menurut Ngadirun, dokter memerintahkan agar Elsa segera dipindahkan ke RSMH Palembang untuk cepat penanganan lebih serius.
Karena, kondisinya sudah sangat lemah dan nafasnya juga harus dipacu dengan alat. Sedangkan, di RS Ar Rasyid alat yang dibutuhkan belum memadai.
"Kata dokter harus dibawa ke RSMH, untuk masalah kamar abaikan dulu. Bila sudah di RSMH, alatnya ada dan bila terjadi sesuatu bisa cepat dilakukan tindakan. Jadi saya mau, dan mengurus administrasinya agar bisa keluar dari RS Ar Rasyid," ungkapnya.
Namun, takdir berkata lain.
Ketika akan dibawa ke RSMH Palembang nyawa Elsa tidak dapat tertolong lagi.
Elsa menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 18.35.
Pihak keluarga yang sudah berusaha, akhirnya hanya bisa pasrah dan memutuskan membawa jenazah Elsa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Menurut Ngadirun, dari penjelasan dokter jaga di IGD ketika masuk kemungkinan awal karena ISPA. Namun, dari keterangan dokter spesialis anak yang memeriksa Elsa, bila ada masalah di paru Elsa atau ada bakteri.
Meski sudah diberikan infus dan oksigen, tetap saja nyawa Elsa tidak dapat di tolong lagi.
Rencananya, jenazah Elsa Fitaloka akan dimakamkan di TPU Desa Talang Buluh Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin hari ini.
(Tribun Sumsel/: M. Ardiansyah)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul BREAKING NEWS : Bayi di Palembang Meninggal Diduga Akibat Kabut Asap, Ini Kronologinya,