Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerap Kritik Jokowi, Ini Reaksi Rocky Gerung saat Ditanya Seandainya Jadi Presiden

Peneliti Perhimpunan Pendidikan dan Demokrasi (P2D), Rocky Gerung menanggapi pertanyaan andai dirinya menjadi Presiden RI.

Editor: Sanusi
zoom-in Kerap Kritik Jokowi, Ini Reaksi Rocky Gerung saat Ditanya Seandainya Jadi Presiden
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Rocky Gerung 

TRIBUNNEWS.COM - Peneliti Perhimpunan Pendidikan dan Demokrasi (P2D), Rocky Gerung menanggapi pertanyaan andai dirinya menjadi Presiden RI.

Pertanyaan tersebut didapatkan Rocky Gerung saat menjadi narasumber kuliah umum di  Universitas Bosowa (Unibos), Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Selasa (17/9/2019).

Dengan mengusung tema "Membangun Berpikir Kritis", kegiatan ini merupakan rangkaian dies natalis Unibos ke 33.

TONTON JUGA:

Dilansir TribunJakarta.com dari TribunTimur, terdapat ratusan mahasiswa memenuhi ruangan acara tersebut.

Hadir pula Pendiri Bosowa Corp Aksa Mahmud yang diwakili CEO PSM Munafri Ariffuddin dan Rektor Unibos Prof Saleh Pallu.

Dalam sambutan berserta membuka kegiatan, Saleh Pallu mengatakan kuliah ini juga difokuskan kepada para mahasiswa baru.

BERITA TERKAIT

"Kuliah umum ini juga difokuskan kepada mahasiswa baru agar mereka dapat belajar berpikir kritis dan mulai belajar membuat keputusan hingga menyelesaikan masalah," ucapnya.

Kivlan Zen Idap Infeksi Paru-paru & Terbaring di RS, Fadli Zon Ungkit Jasanya: Semoga Ada Keadilan

Sebelumnya Unibos juga menggelar kuliah umum dengan menghadirkan tokoh seperti JK, Eep Saefulloh, Sudirman Said, Muh Nuh dan tokoh penting lainnya.

Sama seperti di tempat lainnya, kualih umum Rocky Gerung juga diselingi dengan sesi tanya jawab.

Satu diantara mahasiswa Unibos bernama Sucian melontarkan pertanyaan untuk Rocy Gerung.

Rocky Gerung menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jaksel, Selasa (23/4/2019).
Rocky Gerung menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jaksel, Selasa (23/4/2019). (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha  )

Pertanyaan tersebut berkaitan dengan sikap pesimis Rocky Gerung terhadap pemerintah Indonesia.

Sikap pesimis itu lantas menjadi sorotan mahasiswa tersebut dan menanyakan sikap Rocky Gerung andai terpilih menjadi Presiden RI.

Bukan Orang Sembarangan, Kenalkan Insana Abdul Adjid Istri Ilham Habibie, Lihat Gaya Berpakaiannya

"Setiap saya nonton bapak di TV, bapak selalu pesimis dengan pemerintah sekarang. Jika kita berandai-andai bapak jadi Presiden apa yang pertama bapak lakukan untuk memperbaiki sistem pemerintahan," tutur Sucian yang mendapat tepuk tangan penonton.

Mendapat pertanyaan tersebut, Rocky Gerung sontak menepuk jidatnya seraya tertawa.

Rocky Gerung pun berusaha untuk menjawab pertanyaan itu namun tak secara rinci.

Rocky Gerung
Mahasiswa Sucian menanyakan Rocky Gerung andai jadi Presiden (Facebook Tribun Timur)

Dalam tanggapannya, Rocky Gerung justru lebih menekankan apa yang harus dilakukan mahasiswa untuk menjawab tantangan global saat ini.

Meski demikian, sebagai akdemisi Rocky Gerung mengungkapkan jika tugas akademisi adalah menjadi devil's advocate atau berperan menguji argumentasi.

Kisah Sedih Ibu Hamil 9 Bulan Sesak Nafas & Tenggorokan Kering di Pekanbaru, Begini Nasib Janinnya

"Tugas saya menjadi devil's advocate yang merupakan pengacara 'iblis' yang berfungsi seolah-olah menguji untuk malaikat," imbuh Rocky Gerung.

Rocky Gerung memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus berita bohong alias hoaks Ratna Sarumpaet, di Polda Metro Jaya, Selasa (4/12/2018) sekira pukul 11.00 WIB.
Rocky Gerung memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus berita bohong alias hoaks Ratna Sarumpaet, di Polda Metro Jaya, Selasa (4/12/2018) sekira pukul 11.00 WIB. (TRIBUNNEWS/FAHDI FAHLEVI)

Rocky Gerung memaparkan, pengacara biasanya membagi dua kasus antara pro dan kontra. Yang kontra disebut devil's advocate yang berperan mencari kesalahan dan membongkar kasus sampai ke dalam.

Celetukan Nia Ramadhani saat Marshanda Ungkap Sosok Ben Kasyafani, Bereaksi dengan Nada Tinggi

Simak Videonya:

Profil Lengkap Rocky Gerung

Rocky Gerung dikenal publik sebagai seorang filsuf, akademisi, pengamat politik, peneliti, panulis, juga narasumber di berbagai acara televisi.

Rocky Gerung lahir di Manado pada 20 Januari 1959 silam.

Nama Rocky Gerung mencuat setelah kritikan-kritikan tajamnya kepada pemerintahan Joko Widodo mendapat banyak tanggapan di Twitter.

Respons terhadap cuitan Rocky Gerung ada yang pro dan tidak sedikit juga yang kontra.

Rocky Gerung dikenal juga sebagai seorang yang kerap memakai diksi “dungu” dalam setiap unggahan media sosial maupun dalam perkataannya.

Kehidupan pribadi Rocky Gerung cukup tertutup dan tidak banyak yang beredar di media.

Rocky Gerung memiliki latar belakang sebagai alumni Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Rocky Gerung lulus dari almamaternya itu pada tahun 1986.

Berlatar belakang filsafat, Rocky Gerung dikenal sebagai orang yang multi talenta.

Rocky Gerung mulai dikenal luas oleh masyarakat setelah komentarnya yang kontroversial di layar kaca dan di media sosialnya.

Rocky Gerung sempat menjadi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia sebagai dosen tidak tetap. (1)

Sejak sering tampil sebagai narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Rocky Gerung juga mulai dikenal sebagai seorang pengamat politik.

Selain itu, Rocky Gerung juga merupakan seorang peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).

Pada 2007, Rocky Gerung ikut mendirikan SETARA Institute, sebuah perkumpulan yang didedikasikan bagi pencapaian cita-cita dimana setiap orang diperlukan setara dalam menghormati keberagaman. (2)

Sebagai seorang yang berlatar belakang filsafat, Rocky Gerung kerap kali mengeluarkan argumentasinya menggunakan Bahasa-bahasa filsafat yang tidak jarang menimbulkan pro dan kontra.

Rocky Gerung juga kerap menulis di beberapa media massa.

Rocky Gerung pernah menyampaikan kritikannya kepada Presiden Joko Widodo yang mengundang banyak perhatian.

Kritikan itu terkait penanganan hoaks atau berita bohong yang dilakukan oleh pemerintah.

Menurut Rocky Gerung, pemerintah pada saat itu sedang panik, yang lebih kontroversial ia menyebut bahwa pembuat hoaks terbaik sebenarnya adalah penguasa.

Rocky Gerung semakin populer setelah sering tampil sebagai narasumber di ILC yang dibawakan Karni Ilyas.

Rocky Gerung menjadi narasumber untuk berbagai tema yang diangkat oleh ILC.

Karena saking menguasai beragam persoalan yang dibahas di ILC, Rocky Gerung kemudian dipanggil dengan sebutan profesor.

Namun Rocky Gerung menolak dipanggil profesor, ia mengatakan sebenarnya bisa jadi profesor, tapi tidak perlu.

Tak hanya itu, Rocky Gerung juga kerap berinteraksi di media sosial Twitter.

Cuitannya selalu bernas dan kadang mengocak perut warganet.

Beragam komentar pun bemunculan, baik yang pro maupun kontra. (3)

Rocky Gerung juga kerap mengisi kelas-kelas diskusi kecil dengan para mahasiswa.

Diskusi-diskusi itu kerap diunggahnya di kanal Youtub miliknya, ROCKY GERUNG.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas