Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Dipicu Kabut Asap, Janin Susi Sempat Tidak Bergerak Dalam Perut

Sejumlah posko pengungsian dan rumah singgah juga dipenuhi masyarakat untuk mencari perlindungan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Diduga Dipicu Kabut Asap, Janin Susi Sempat Tidak Bergerak Dalam Perut
Tribun Pekanbaru/Nasuha Nasution
Janin Susi Sempat Tidak Bergerak Dalam Perut, Ibu Hamil Korban Asap dalam Bencana Kabut Asap di Riau 

Laporan Wartawan Tribun Pekabaru Nasuha Nasution

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Korban terpapar asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau terus berjatuhan, terutama ibu hamil, anak-anak dan lanjut usia.

Mereka ini sangat rentan terdampak kabut asap ini.

Sejumlah posko pengungsian dan rumah singgah juga dipenuhi masyarakat untuk mencari perlindungan.

Seperti halnya Susi warga Jalan Kartika Rumbai Kota Pekanbaru ini, ia sedang mengandung 36 Minggu untuk anak pertamanya.

Saat ini ia sedang berlindung di posko pengungsian yang didirikan DPW PKS di Pekanbaru.

Ia dilarikan Senin (16/9) malam ke posko pengungsian tersebut karena sudah mulai sesak di rumahnya akibat asap yang juga menyelimuti ruangan di dalam rumahnya tersebut.

Baca: Dijodohkan, Pengantin Wanita Tak Mau Disentuh Suami Lalu Kabur, Kisahnya Viral di Medsos

Berita Rekomendasi

Susi yang sedang mengandung juga khawatir akan keselamatan sang buah hatinya.

Sejak sesak nafas itu, bayi di dalam kandungannya sempat berhenti bergerak dari yang semula sangat aktif.

"Saya mulai sesak dan anak di dalam kandungan berhenti bergerak, akhirnya saya dilarikan ke pengungsian," ujar Susi bercerita saat ditemui di pengungsian PKS.

Setibanya di rumah pengungsian itu, Susi langsung mendapat penanganan dari dokter yang juga distandbykan di posko tersebut.

Ternyata dari hasil pemeriksaan diketahui janin Susi berhenti bergerak karena kekurangan oksigen.

Baca: Jokowi Salat Minta Hujan di Pekanbaru, Polri Tetapkan 218 Tersangka Individu Kasus Karhutla

"Kata dokternya kalau saya lama lagi menghirup asap bisa jadi terancam keselamatan anak saya, akhirnya dianjurkan untuk tinggal di pengungsian," ujarnya.

Akhirnya setelah memutuskan tinggal di pengungsian anak yang ada di dalam kandungannya pun kembali bergerak normal seperti semula.

Susi yang sudah menunggu hingga lima tahun baru bisa mendapatkan anak tersebut mengaku sedih dengan penderitaan yang dialaminya disaat bencana asap ini.

"Sedih karena saya harus menunggu lima tahun baru bisa hamil dan sempat anak saya tidak bergerak. Mudah-mudahan anak saya selamat ya Allah," ujarnya sambil menangis.

Susi sesuai perkiraan dokter akan melahirkan sekitar 23 September mendatang, ia mengharapkan tidak ada kendala pada anaknya baik dari fisik maupun mental akibat bencana asap yang melanda ini.

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Janin Susi Sempat Tidak Bergerak Dalam Perut, Ibu Hamil Korban Asap dalam Bencana Kabut Asap di Riau

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas