Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Sarkofagus Berusia Ribuan Tahun Tersimpan di Kediaman Wayan Sudiarjana

Kediaman milik Wayan Sudiarjana, menyimpan peninggalan sejarah berupa empat sarkofagus.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Empat Sarkofagus Berusia Ribuan Tahun Tersimpan di Kediaman Wayan Sudiarjana
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Banjar Dinas Laba Nangga, Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt, Buleleng, atau lebih tepatnya di kediaman milik Wayan Sudiarjana, menyimpan peninggalan sejarah berupa empat sarkofagus. Peti jenazah kuno diperkirakan berusia ribuan tahun. Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani 

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Banjar Dinas Laba Nangga, Desa Pangkungparuk, Seririt, Buleleng, atau lebih tepatnya di kediaman milik Wayan Sudiarjana, menyimpan peninggalan sejarah berupa empat sarkofagus.

Sarkofagus adalah peti mayat yang dibuat dari batu (seperti yang biasa digunakan pada zaman Yunani, Romawi, dan Mesir Purba).

Peti jenazah kuno itu diperkirakan berusia ribuan tahun.

Wayan Sudiarjana yang juga merupakan anggota kepolisian di Polsek Seririt mengatakan, sarkofagus itu ditemukan secara tidak sengaja pada 2009 lalu.

Ketika itu, Sudiarjana hendak membangun rumah di atas lahan warisan milik orang tuanya tersebut.

Saat dilakukan penggalian untuk membuat pondasi rumah, ditemukan empat sarkofagus itu.

Temuan ini sempat membuat warga sekitar heboh.

Berita Rekomendasi

Menurut Sudiarjana, di dalam keempat sarkofagus tersebut terdapat tulang belulang manusia, serta sejumlah bekal kubur.

Seperti manik-manik, nekara, uang kepeng, serta cermin yang bermotif khas Tiongkok.

Atas temuan itu, pihak BPCB Bali langsung membuatkan balai pelindung di sebelah rumah milik Sudiarjana.

Di balai berukuran sekitar 4x3 meter itu lah, empat sarkofagus diletakkan.

Ketua Tim Konservasi BPCB Bali, I Wayan Widiarta yang ditemui saat melakukan konservasi beberapa waktu lalu mengatakan, saat ditemukan, kondisi sarkofagus sudah dalam keadaan rusak parah, mencapai 90 persen.

Sehingga, pihaknya mencoba untuk mengkonservasi sarkofagus tersebut, menyambungkan pecahannya, dengan menggunakan campuran bubuk batu padas dan semen, dengan ukuran 6 perbanding 1.

"Butuh waktu lama untuk melakukan konservasi. Harus studi dulu, menentukan bahan yang digunakan apa," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas