Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wisatawan Malaysia Tewas Tenggelam Usai Digulung Ombak Diamond Beach

Shafulnizam Bin Jamaludin (40), wisatawan asal Malaysia, meninggal dunia setelah tergulung dan terseret ombak di objek wisata Pantai Diamond.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Wisatawan Malaysia Tewas Tenggelam Usai Digulung Ombak Diamond Beach
Polres Klungkung
Wisatawan asal Malaysia, Shafulnizam Bin Jamaludin, meninggal dunia setelah tergulung dan terseret ombak di Pantai Diamond, Banjar Pelilit, Desa Pejukutan, Klungkung, Rabu (18/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, KLUNGKUNG - Shafulnizam Bin Jamaludin (40), wisatawan asal Malaysia, meninggal dunia setelah tergulung dan terseret ombak di objek wisata Pantai Diamond di Banjar Pelilit, Desa Pejukutan, Klungkung, Bali.

Sebelum terseret ombak, korban nekat berenang seorang diri walaupun keadaan gelombang sedang tinggi.

Kasubag Humas Polres Klungkung, AKP Putu Gede Ardana menjelaskan, musibah terjadi sekitar pukul 12.15 Wita.

Saat itu korban Shafulnizam bersama istrinya Sharlene Binti Sharifuddin (37) berwisata ke Pantai Diamond.

Kala panas matahari sedang terik-teriknya, korban memilih berenang seorang diri, meskipun ketika itu kondisi ombak sedang tinggi.

Sementara istrinya hanya duduk-duduk di pesisir pantai berpasir putih tersebut.

Wisatawan asal Malaysia, Shafulnizam Bin Jamaludin, meninggal dunia setelah tergulung dan terseret ombak di Pantai Diamond, Banjar Pelilit, Desa Pejukutan, Klungkung, Rabu (18/9/2019).
Wisatawan asal Malaysia, Shafulnizam Bin Jamaludin, meninggal dunia setelah tergulung dan terseret ombak di Pantai Diamond, Banjar Pelilit, Desa Pejukutan, Klungkung, Rabu (18/9/2019). (Polres Klungkung)

"Saat kejadian korban berenang seorang diri, sementara istrinya hanya duduk di pesisir," ujar Putu Gede Ardana.

Berita Rekomendasi

Tidak berselang lama, datang ombak tinggi menghantam tubuh korban.

Tubuhnya pun terseret ombak hingga ke tengah laut.

Namun ketika itu korban masih bisa bertahan, dengan mencoba berenang dan mengapung di tengah laut.

Baca: Dewi Soekarno Dapat Nilai Terbaik untuk Pelajaran Bahasa Inggris Saat Masih SMA di Jepang

Ketika itu belum ada warga yang berani menolong karena kondisi ombak cukup tinggi.

"Korban saat itu masih bisa bertahan dengan berenang di tengah laut. Sekitar sejam korban berupaya menyelamatkan diri, namun tubuhnya terus dihantam ombak," ungkap Ardana.

Arus laut yang kuat dan hantaman ombak bertubi-tubi akhirnya membuat korban kelelahan.

Korban lalu tenggelam setelah terus digulung ombak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas