Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Kematian Pemuda Asal Mataram Setelah Motornya Ditilang, Polisi Pukul dengan Traffic Cone

Kasus kematian Zaenal Abidin (29) seorang pemuda asal Lombok Timur, yang tewas setelah diduga berkelahi dengan anggota Satlantas mulai terungkap.

Editor: Asytari Fauziah
zoom-in 5 Fakta Kematian Pemuda Asal Mataram Setelah Motornya Ditilang, Polisi Pukul dengan Traffic Cone
Capture/YouTube TvOneNews
Zaenal Abidin, warga Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditemukan tewas setelah mendatangi Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Lombok Timur. 

TRIBUNNEWS.COM Kasus kematian Zaenal Abidin (29) seorang pemuda asal Desa Paok Motong, Lombok Timur, yang tewas setelah diduga berkelahi dengan anggota Satlantas dlapangan apel Satlantas Polres Lombok Timur, mulai terungkap.

Ikhsan yang merupakan keponakan Zaenal Abidin yang menjadi saksi dalam kasus perkara tersebut mengaku melihat ada tiga oknum polisi memukul pamannya dengan menggunakan traffic cone atau kerucut lalu lintas.

Selain itu, masih dikatakan Ikhsan, kalau pamannya tidak hanya dipukul di halaman Satlantas saja, bahkan di atas mobil patroli juga di pukul oleh polisi yang berbeda.

Semenetara itu, Kapolda NTB Irjen Nana Sudjana mengaku akan segera menetapkan tersangka dalam kasus kematian Zaenal dalam waktu kurang dari tiga minggu.

Berikut ini fakta terbarunya:

1. Zaenal lebih dulu pukul polisi

Ilustrasi
Ilustrasi(PIXABAY.com)

Ikhsan keponakan Zaenal mengatakan, saat sampai di halaman Satlantas pamannya terlebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas polisi.

"Paman saya yang memukul duluan, memukul pakai tangan, minta motor," ungkap Ikhsan, seusai diperiksa penyidik Polda NTB, Jumat (20/9/2019).

 Sidang Suap Kepala Imigrasi Mataram, Uang Rp 1,2 Miliar Dibuang ke Dalam Tong Sampah di Kantor

2. Dipukul menggunakan Traffic cone

. Traffic cone itu dipasang sebagai tanda peringatan bagi pengendara untuk mengurangi kecepatan kendaraannya di flyover Kemayoran. Foto diambil Kamis (3/1/2019).
Traffic cone itu dipasang sebagai tanda peringatan bagi pengendara untuk mengurangi kecepatan kendaraannya di flyover Kemayoran. Foto diambil Kamis (3/1/2019).(KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA)
Berita Rekomendasi

Ikhsan mengaku pamannya dipukuli oleh anggota Satlantas menggunakan traffic cone atau kerucut lalu lintas.

Pemukulan itu terjadi saat dirinya kembali setelah memanggil seorang polisi.

"Satu polisi yang nyamperin kami, kemudian memanggil polisi yang di ujung, karena dia lama tidak mendengar, kemudian saya disuruh panggil. Pas baliknya itu, nah di sana lah saya lihat paman saya itu dipukul pakai kerucut," ujarnya.

 Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi di Polda NTB, Pemuda Lombok Timur Tewas Setelah Berkelahi dengan Polisi

3. Tak hanya dipukul di halaman Satlantas, tapi juga di mobil patroli

Ikhsan didampingi kuasa Hukum dalam agenda memberikan Kesaksian terhadap kasus meninggalnya Zaenal yang diduga oleh oknum Polisi Polres Lombok Timur.
Ikhsan didampingi kuasa Hukum dalam agenda memberikan Kesaksian terhadap kasus meninggalnya Zaenal yang diduga oleh oknum Polisi Polres Lombok Timur.(KOMPAS.com/IDHAM KHALID)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas