Taufiq Husen Selamat Saat Anggota KKB Baku Tembak dengan Polisi: Saya Hanya Penebang Kayu
M Taufiq ada di dalam mobil tersebut, tetapi ia selamat, tak seperti Abu Razak dan dua teman lainnya yang meninggal di lokasi kejadian.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi, Yusmandin Idris
TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - M Taufiq Husen (40), pria yang satu mobil dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Abu Razak dan kawan-kawan, mengaku dirinya tak terlibat dalam kelompok ini.
Seperti diketahui kelompok ini terlibat baku tembak dengan polisi di kawasan Keude Tringgadeng, Pidie Jaya, Kamis (19/9/2019) malam.
M Taufiq ada di dalam mobil tersebut, tetapi ia selamat, tak seperti Abu Razak dan dua teman lainnya yang meninggal di lokasi kejadian.
Ia mengaku diajak naik mobil itu oleh pimpinan kelompok ini Abu Razak dan kawan-kawan.
M Taufiq Husen adalah warga Desa Ie Rhob Baha Lueng, Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen.
Baca: Warga Tidak Tahu Ada Mayat Ibu dan Bayinya di Lahan Kosong Pepelegi Waru, Tertutup Pohon Pisang
Saat kejadian ia dalam mobil di bangku belakang.
Saat kejadian penembakan ia langsung tiarap, setelah reda, ia buka pintu turun sambil merayap ke jalan dan diamankan anggota polisi.
"Saat dalam mobil saya duduk di bangku belakang, ada suara tembakan saya tiarap, dan kemudian merayap turun," kata M Taufiq kepada Serambinews.com di Mapolres Bireuen, Jumat (20/9/2019).
Ketika ditanya mengapa dia bisa berada dalam mobil tersebut, M Taufiq yang beristrikan Mursyidah (35) dan sudah memiliki dua orang anak mengaku, dirinya hanya penebang kayu di kawasan hutan Simpang Mamplam maupun Batee Iliek.
Baca: BERITA POPULER: Viral Mbah Pani Topo Pendem, Liang Kubur Terus Keluarkan Air, Siapapun Boleh Minta
"Saya penebang kayu, disuruh sejumlah orang dan ada ongkos yang belum dibayar Rp 1 juta," ujarnya.
Taufiq menceritakan keberadaannya dalam mobil itu, awalnya ia mengaku diajak sejumlah orang di antaranya ada AR untuk pergi ke Desa Berandeh, Lueng Putu ke rumah Amni.
Oleh karena itu, M Taufiq naik mobil dan ia juga masih ada uang ongkos tebang kayu dari Amni yang belum dibayar Rp 1 juta, sehingga M Taufiq mengaku ikut.
Taufiq menjelaskan, kelompok AR ada usaha lahan jernang di kawasan hutan dan Amni termasuk salah seorang taoke kayu dan jernang.
Baca: Mengenal Guti Hernandez, Kandidat Pelatih Real Madrid Andai Zinedine Zidane Terdepak