Warga Jakarta Tewas Setelah Tenggelam di Air Terjun Tanggedu, Sumba Timur
Warga Jakarta tewas Setelah Tenggelam di Air Terjun Tanggedu, Sumba Timur. Baca selengkapnya!
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Warga Jakarta tewas Setelah Tenggelam di Air Terjun Tanggedu, Sumba Timur
TRIBUNNEWS.COM | WAINGAPU---Seorang penjunjung bernama Priyo Budi Santoso asal Jakarta tewas setelah jatuh dan tenggelam di lokasi Wisata air terjun Tanggedu, di Desa Persiapan Tanggedu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, Senin (23/9/2019) sekitar pukul 11.30 WITA.
Jenazah korban berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan dari Pos Pencarian dan Pertolongan Waingapu sebanyak Waingapu 9 orang, Pos AL Waingapu 4 orang, BPBD Sumba Timur sebanyak 5 orang, Polsek Hahar 8 orang dan masyarakat 25 orang sekitar pukul 17.00 Wita sore hari.
Setelah korban ditemukan, korban langsung dibawa ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu untuk dimandikan.
Rencananya, jenazah akan disemayamkan di gereja Katolik Paroki Sang Penebus Wara Waingapu dan Selasa (24/9/2019) akan diterbangkan ke Jakarata.
Kepala POS Pencarian dan Pertolongan Waingapu, Muslih Azhari, ketika ditemui wartawan di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Senin (23/9/2019) malam, mengatakan, setelah mendengar informasi korban tenggelam, Tim SAR Gabungan langsung langsung terjun ke lokasi.
Sekitar pukul 17.00 Wita Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa alias meninggal dunia.
Korban berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan pada koordinat 09°34'29,1" S 120°05'31,6"E.
Muslih didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumba Timur, Martina D. Jera mengatakan, korban ditemukan dengan kedalaman air sekitar 4 sampai 5 meter, posisi korban saat ditemukan ada di dasar air.
Kemudian korban dievakuasi dan selanjutnya dibawa ke RSUD umbu Rara Meha Waingapu.
Muslih juga mengatakan, kondisi korban saat ditemukan dengan jarak sekitar 25 sampai 30 meter dari lokasi awal korban jatuh.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari keluarga, korban terpeleset sehingga mengakibatkan korban jatuh ke air.
"Memang kondisi air di tempat korban tenggelam memang arusnya cukup deras, bahakan anggota hendak melakukan evakuasi juga penuh dengan ekstra hati-hati. Tapi karena pengalaman Tim SAR Gabungan bisa berhasil melakukan evaluasi," ungkap Muslih.