Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Terjadi Letusan Diikuti Asap Setinggi 200 Meter

Gunung Anak Krakatau dalam beberapa hari terakhir kembali bergeliat. Gunung yang berada di Selat Sunda itu menunjukkan peningkatan aktivitas.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Terjadi Letusan Diikuti Asap Setinggi 200 Meter
Instagram @Sutopo_PN
Penampakan Gunung Anak Krakatau dari udara, tinggi gunung yang sebelumnya 338 meter merubah menjadi 110 meter. 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Gunung Anak Krakatau dalam beberapa hari terakhir kembali bergeliat.

Gunung yang berada di Selat Sunda itu menunjukkan peningkatan aktivitas.

Dalam tiga hari terakhir, teramati adanya letusan yang diikuti dengan asap berwarna putih, kelabu, dan hitam dengan ketinggian 100-200 meter dari dasar kawah.

“Memang dalam tiga hari terakhir ada peningkatan aktivitas yang fluktuatif. Teramati adanya letusan ada sekitar empat kali letusan yang diikuti adanya asap berwarna putih, kelabu, dan hitam (debu),” kata Andi Suardi, penanggung jawab Pos Pantau di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Jumat (27/9/2019).

Menurut Andi, aktivitas letusan gunung yang kini memiliki ketinggian 157 mdpl tersebut terpantau melalui CCTV.

Berdasarkan data Magma VAR (vulcanic activity report), letusan memiliki amplitude 1 mm dan durasi 9-12 detik.

Kemudian juga teramati gempa vulkanik dangkal 1 kali dengan amplitude 6 mm dan durasi 7 detik.

Berita Rekomendasi

“Untuk gempa mikrotermor terekam dengan amplitude 1-8 mm. Tetapi dominan 1 mm,” ujar Andi.

Hingga saat ini status Gunung Anak Krakatau masih pada level II Waspada.

Nelayan dan warga dilarang mendekati kawah gunung dalam radius 2 kilometer.

Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi besar pada Desember 2018 lalu.

Letusan ini mengakibatkan terjadinya tsunami Selat Sunda yang meluluhlantakkan sebagian wilayah pesisir Lampung Selatan, terutama Kecamatan Kalianda dan Rajabasa.

Pascaerupsi, ketinggian Gunung Anak Krakatau yang semula 310 mdpl, kini terpangkas menjadi 157 mdpl.

Saat itu, sebagian badan gunung longsor ke laut sehingga memicu tsunami.

Gunung Krakatau memiliki sejarah letusan dahsyat pada 1883 silam.

Sebagian besar badan gunung yang memiliki tiga puncak kala itu habis dan memicu terjadinya tsunami besar di Selat Sunda.

Pada tahun 1927, muncul gunung baru yang kini dinamai Gunung Anak Krakatau di permukaan Selat Sunda. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Gunung Anak Krakatau Kembali Bergeliat, Terjadi Letusan Diikuti Asap Setinggi 200 Meter, https://lampung.tribunnews.com/2019/09/27/gunung-anak-krakatau-kembali-bergeliat-terjadi-letusan-diikuti-asap-setinggi-200-meter?page=2.

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas