Terlihat Tergeletak di Kebun Kelapa, Ternyata Oktofianus Feni Sudah Meninggal Dunia
Korban meninggalkan rumah sendirian sejak pagi hari pukul 09.00 Wita guna mengikuti acara duka yakni pemakaman warga setempat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Oktofianus Feni (76) merupakan warga RT 11/ RW 03 Kelurahan Buraen Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang ditemukan dalam kondisi sudah jadi mayat.
Korban ditemukan di kebun kelapa wilayah RT 010/RW 003, Sabtu (28/9/2019) sekitar pukul 13.30 Wita.
Keterangan pihak keluarga, korban meninggalkan rumah sendirian sejak pagi hari pukul 09.00 Wita guna mengikuti acara duka yakni pemakaman warga setempat.
Selama 2 hari terakhir korban juga diketahui rutin mengikuti acara mete warga yang meninggal tersebut.
Berdasarkan keterangan dari Kapolsek Amarasi IPDA. George Christian Polres Kupang yang diterima POS KUPANG.COM, Minggu (29/9/2019) disebutkan, saksi-saksi yang mengetahui terlebih dahulu mayat korban yakni Yason Laisnesi (23) warga RT 11/RW 03 Kelurahan Buraen dan Eklopas Laisnesi (17) warga setempat.
Ditemukannya mayat berawal saat Sabtu tanggal 28 September 2019 sekitar 13.30 Wita, kedua saksi melewati jalan setapak dalam kebun kelapa menuju ke rumah mereka.
Baca: Ribut Setiawan tewas Dikeroyok 7 Orang, Mayatnya Dibuang di Hutan di Pasuruan, 3 Pelaku Tertangkap
Setibanya di TKP, saksi Eklopas melihat korban sementara tergeletak.
Saksi segera memanggil nama korban secara berulang kali.
Namun korban tidak bereaksi sehinggaa saksi Eklopas menuju saksi Yason yang berada sekitar 15 meter di depannya.
Kedua saksi kemudian kembali ke TKP dan melihat korban sementara tergeletak.
Saksi Yason langsung berlari menuju ke rumah serta menginformasikan kepada orang tuanya perihal keadaan korban.
Orangtua para saksi lalu menuju ke rumah korban untuk memberitahukan kepada keluaga korban yang langsung mendatangi TKP serta menemukan korban dalam keadaan telah meninggal dunia.
Korban lalu dibawa oleh pihak keluarga ke Puskesmas Sonraen dan pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian yakni Polsubsektor Buraen serta diteruskan ke pihak Polsek Amarasi dan Polres Kupang yang segera mendatangi TKP.
Baca: Anggota Polsesk Pagedangan Tangerang Tewas Saat Olah TKP Pencurian Motor
Berdasarkan keterangan dari keluarga, korban selama ini memiliki riwayat penyakit stroke selama 2 tahun terakhir dan penyakit darah tinggi.
Korban karena riwayat penyakitnya memiliki fisik yang lemah dan berdasarkan keterangan keluarga korban sering terjatuh.
Masih menurut keterangan keluarga korban bahwa korban meninggalkan rumah sendirian sejak pagi hari pukul 09.00 wita guna mengikuti acara duka yakni pemakaman warga setempat.
Selama 2 hari terkahir korban juga diketahui rutin mengikuti acara mete warga yang meninggal tersebut.
Pada pukul 16.50 Wita telah dilakukan pemeriksaan bagian luar oleh petugas medis Puskesmas Sonraen yakni dr. Baiq Karinda Eka Mardani terhadap korban dan tidak ditemukan adanya tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban.
Adapun hasil pemeriksaan lengkap sebagai berikut, korban mengalami tekanan darah yang sangat tinggi,: Pendarahan pada mata karena tekanan darah yang tinggi.
Kesimpulan bahwa korban diduga mengalami serangan stroke kedua.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan dan keterangan keluarga korban dapat diduga bahwa kematian korban ada kaitannya dengan adanya riwayat penyakit serius yakni stroke dan tekanan darah tinggi.
Pihak keluarga menerima kematian korban dan bersedia menandatangani surat pernyataan penolakkan otopsi.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Warga Buraen Gempar dengan Penemuan Mayat di Kebun Kelapa, Begini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.