Mahasiswa Unibos yang Ditabrak Kendaraan Taktis Polisi Kondisinya Membaik
"Sudah dipindahkan sejak dua hari yang lalu. Namun, waktu dipindahkan sudah dalam keadaan baik-baik," kata Sultan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kondisi kesehatan seorang mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) Makassar bernama Dicky Wahyudi kian membaik.
Dicky Wahyudi diketahui menjadi korban tabrakan kendaraan taktis (rantis) Tambora milik kepolisian saat demo berujung ricuh.
Baca: Sedang Hamil Muda, Melody Prima Curhat Panjang Pasca Dibully Soal Demo Mahasiswa
Usai ditabrak, Dicky Wahyudi harus menjalani dua kali operasi.
Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Sultan Buraena mengatakan, saat ini Dicky Wahyudi sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk perawatan lebih lanjut.
Namun, ia mengatakan, Dicky dipindahkan dalam keadaan baik.
"Sudah dipindahkan sejak dua hari yang lalu. Namun, waktu dipindahkan sudah dalam keadaan baik-baik," kata Sultan, kepada Kompas.com, Rabu (2/10/2019).
Sementara, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah mengatakan, setelah dipindahkan dari Rumah Sakit Ibnu Sina, Dicky kini masih dirawat di ruang ICU.
Dikcy masih menjalani proses pemulihan.
Namun, Farid mengatakan, kondisi kesehatan mahasiswa Fakultas Hukum itu terus membaik.
"Kami masih rawat dia di ruang ICU. Mungkin beberapa hari lagi dia sudah bisa dipindahkan di ruang perawatan biasa," ujar Farid.
Farid pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai kabar yang beredar yang menyebut mahasiswa angkatan 2018 ini meninggal dunia.
"Hoaks itu, jadi Dicky Alhamdulillah masih dalam masa pemulihan," ucap Farid.
Baca: Sejumlah Mahasiswa Mulai Meninggalkan Lokasi Unjuk Rasa
Sebelumnya diberitakan, Dicky Wahyudi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa menjadi korban tabrakan kendaraan taktis milik polisi saat kericuhan aksi unjuk rasa di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Jumat (27/9/2019) malam.
Dicky yang kala itu mencoba menghindari mobil Tambora milik Shabara Polda Sulsel itu malah tertabrak karena kendaraan taktis tersebut melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Dicky pun harus dioperasi karena kejadian ini. (Kontributor Makassar, Himawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Dirawat di ICU, Begini Kondisi Mahasiswa Unibos yang Tertabrak Kendaraan Taktis Polisi
Kronologi kecelakaan
Kendaraan taktis polisi yang melindas mahasiswa Unibos Dicky Wahyudi sempat menghebohkan warga.
Sebab, kejadian ini terekam di dalam video yang kini viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat mobil taktis tersebut berusaha membubarkan massa aksi yang bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (27/9/2019) malam.
Baca: Macam-macam Alasan Warga Ikut Aksi Mujahid 212, Minta Keadilan hingga Silaturahmi
Baca: Massa Mujahid 212 Mulai Mendekati Istana Negara
Kendaraan taktis yang melesat dengan kecepatan tinggi membuat Dicky tertabrak.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe mengatakan, kejadian itu bermula ketika aparat mencoba memukul mundur massa aksi yang terlibat bentrok.
Ia menyebut, pada waktu itu, ada banyak asap dari gas air mata yang ditembakkan polisi sehingga membuat kendaraan taktis yang melintas tak terlihat, meski rotator sirine mobil taktis itu terdengar cukup keras.
"Kejadian saat itu ada tembakan gas air mata mungkin dia juga panik tiba-tiba kena mata karena ada kabut, sehingga dia tidak lihat (mobil)," kata Guntur, sewaktu diwawancara, Sabtu (28/9/2019).
Guntur mengatakan, situasi di lapangan saat itu memang cukup menyulitkan polisi.
Akibat asap dan situasi bentrokan yang besar, kata dia, membuat korban sulit menghindari mobil. Guntur mengatakan, kejadian itu merupakan tabrakan.
Namun, kata Guntur, saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap petugas yang mengendarai mobil taktis yang menabrak mahasiswa Unibos tersebut.
"(Pengemudi) lagi diperiksa," singkat dia.
Sebelumnya, kendaraan taktis (rantis) melindas seorang mahasiswa saat bentrokan antara aparat polisi dengan pengunjuk rasa di sekitar Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar, Jumat (27/8/2019) malam.
Diangkat anak oleh Kapolda Sulsel
Dicky Wahyudi (19), mahasiswa Universitas Bosowa yang menjadi korban tabrak kendaraan taktis (Rantis) polisi saat aksi unjuk rasa di Makassar dijadikan sebagai anak angkat Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe.
Pernyataan ini disampaikan sendiri oleh Guntur saat kembali menjenguk mahasiswa semester 3 Fakultas Hukum itu di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar, Minggu (29/9/2019).
"Mulai hari ini saya angkat jadi anak angkat saya sampai saya meninggal dan sampai dia meninggal," kata Guntur saat diwawancara awak media, Minggu pagi.
Guntur mengatakan, Dicky diangkat sebagai anak karena mahasiswa itu sudah yatim. Ayah Dicky sudah meninggal dunia.
Selain itu, di usianya yang masih muda, Dicky juga menjadi tulang punggung keluarga.
"Dia (Dicky) adalah tulang punggung di keluarganya, oleh karena itu dia satu-satunya harapan," imbuh Guntur.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Sultan Buraena mengatakan, kondisi Dicky setelah dioperasi terus membaik meski sebelumnya sempat mengalami sesak di dada.
Sultan juga mengatakan bahwa selurih biaya pengobatan Dicky sudah ditanggung Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
"Status pasien hari ini dari laporan yang saya dapatkan tambah baik," singkatnya.
Sebelumnya diberitakan, kendaraan taktis polisi yang melindas mahasiswa Unibos Dicky Wahyudi sempat menghebohkan warga.
Mobil taktis tersebut berusaha membubarkan massa aksi yang bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (27/9/2019) malam.
Mobil tersebut melesat dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya menabrak salah satu mahasiswa, Dicky.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe mengatakan, kejadian itu bermula ketika aparat mencoba memukul mundur massa aksi yang terlibat bentrok.
Ia menyebut pada waktu itu ada banyak asap dari gas air mata yang ditembakkan polisi sehingga membuat kendaraan taktis yang melintas tak terlihat meski rotator sirine mobil tersebut terdengar cukup keras.
"Kejadian saat itu ada tembakan gas air mata, mungkin dia juga panik tiba-tiba kena mata karena ada kabut sehingga dia tidak lihat (mobil)," kata Guntur sewaktu diwawancara, Sabtu (28/9/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.