Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 FAKTA Polisi Tembak Kepala Istri Lalu Bunuh Diri, Katim Satres Narkoba hingga Makam Bersebelahan

Aiptu Pariyadi dan istrinya, Fitri ditemukan meninggal di rumahnya di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in 5 FAKTA Polisi Tembak Kepala Istri Lalu Bunuh Diri, Katim Satres Narkoba hingga Makam Bersebelahan
Facebook
Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri semasa hidup - 5 FAKTA Polisi Tembak Kepala Istri Lalu Bunuh Diri, Katim Satres Narkoba hingga Makam Bersebelahan. 

5 FAKTA Polisi Tembak Kepala Istri Lalu Bunuh Diri, Katim Satres Narkoba hingga Makam Bersebelahan

TRIBUNNEWS.COM - Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri (45) ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala pada Sabtu (5/10/2019).

Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri ditemukan meninggal di rumahnya di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut).

Diduga Aiptu Pariadi menembak istrinya sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri.

Percekcokan rumah tangga diduga menjadi latar belakang kasus ini.

Berikut fakta-fakta meninggalkan Aiptu Pariadi bersama Istrinya yang ditemukan tewas dengan luka tembak.

Kronologi

Berita Rekomendasi

Aiptu Pariyadi dan istrinya, Fitri (45) ditemukan tewas dirumahnya dengan luka tembak di kepala pada Sabtu (5/10/2019).

Penemuan jenazah keduanya berawal saat warga terkejut dengan suara tembakan dari arah rumah Pariadi.

Dikutip dari Kompas.com, warga yang terkejut lantas mendatangi rumah Pariadi dan menemukan keduanya tewas bersimbah darah.

Seorang warga, Sugianto mengaku mendengar suara tembakan tiga kali dari rumah Pariadi.

Ketika keduanya ditemukan tewas, tangan kanan Aiptu Pariadi masih menggenggam senjata api.

Senada, Kepala Desa Lidah Tanah, Usman mengatakan warga setempay mendengar tembakan hingga akhirnya menyambangi rumah Aiptu Pariadi.

" Yang meninggal dengan luka tembak suami istri lah. Warga taunya karena ada dengar suara tembakan tadi," kata Usman, dikutip dari TribunMedan.

Kapolres Serdang Begadai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

"Sesuai prosedur yang berlaku masih dalam penyelidikan apa yang menjadi penyebab motif pelaku. Pas di lokasi ada di tangannya (pistol). Istri korban diduga ada dua lubang di bagian depan," kata Juliarman, Minggu (6/10/2019).

Baca: Kata Keluarga soal Polisi Tembak Istri dan Bunuh Diri, Hubungan Aiptu Pariadi dan Istri Dibongkar

Baca: Aiptu Pariadi dan Istrinya Tak Saling Berkomunikasi Sebelum Ditemukan Tewas dengan Luka Tembakan

Terlibat Cekcok

Dihimpun dari TribunMedan, Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu menyebut, kedua suami istri tersebut sedang dalam kondidi bertengkar sebelumnya.

Hal itu berdasar keterangan yang didapatnya dari anak keduanya.

"Keterangan dari anaknya sedang ada masalah mereka. Jadi tidak komunikasi,"ucap Jualiarman.

Senada, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto juga membenarkan bahwa pasangan suami istri tersebut sedang dalam cekcok.

"Sebelum peristiwa itu terjadi, menurut anaknya sudah tiga hari gak cakapan antara korban dan pelaku yang merupakan pasangan suami istri," ujar Irjen Pol Agus.

Namun demikian, Arianto, Sepupu Pariadi, mengatakan selama ini sepengetahuannya, hubungan rumah tangga keduanya belum pernah terdengar permasalahan yang serius.

" Ya tapi kita enggak tau jugalah apa sebenarnya masalahnya. Setau kita selama ini ya mereka harmonis saja. Ya kalau jumpa ya ramah lah namanya kita juga memang saudara,"kata Arianto.

Baca: Jenazah Aiptu Pariadi dan Istrinya Dibawa Pakai Ambulans, Si Anak Bungsu: Aku Mau Ikut Bapak!

Dimakamkan Bersebelahan

Jenazah Aiptu Pariadi dan juga istrinya dimakamkan berdampingan di Desa Naga Kisar Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.

Pihak keluarga sepakat untuk mengebumikan Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri bersebelahan pada Minggu (6/10/2019) siang.

"Ia akan dikebumikan hari ini juga. Dibuat berdampingan saja di Desa Naga Kisar,"kata Arianto sepupu Arianto, dikutip TribunMedan.

Sebelumnya, kedua jenazah sempat dibawa ke rumah sakit Sultan Sulaiman Seirampah pada Minggu (6/10/2019) pukul 01.20 WIB untuk proses visum.

Kepergian keduanya meninggalkan tiga orang anak, dua perempuan dan satu laki-laki.

Namun saat kejadian, hanya ada dua orang anak yang ada saat itu.

Masih mengutip dari sumber yang sama, saat kedua jenazah dimasukkan kedalam mobil ambulan, anak yang paling bungsu menangis meronta-ronta.

"Aku mau ikut bapak...aku mau ikut bapak," ucapnya.

Anak perempuan Pariadi yang masih kecil tersebut akhirnya ditenangkan oleh saudaranya dan rekan Polisi yang hadir.

Baca: Penjelasan Polisi Soal Aiptu Pariadi Tewas Bunuh Diri Usai Tembak Kepala Istrinya

Baca: Polisi Tembak Istri Lalu Bunuh Diri, Jenazah Aiptu Pariadi dan Fitri akan Dimakamkan Berdampingan

Katim I Satres Narkoba

Diketahui, Aiptu Pariadi merupakan Kepala Tim (Katim) I Satuan Reserse Narkoba Polres Sergai.

Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu mengatakan, selama bertugas Aiptu Pariadi dikenak sebagai orang yang baik.

Selain itu, Aiptu Pariadi juga tidak melakukan pelanggaran serta tak memiliki masalah dalam pekerjaannya.

"Kerjaannya tidak ada masalah. Dia orangnya baik. Tidak ada melakukan pelanggaran," kata Juliarman, dikutip dari TribunMedan.

Kasat Resnarkoba Polres Serdang Bedagai, AKP Martualesi juga mengatakan bahwa kiprah Aiptu Pariadi dalam bertugas cukup bagus.

"Orangnya bagus dia ini, hari Kamis lalu dia masih ikut dalam penggerebekan kampung narkoba di Kampung Nagur. Jabatannya Katim I,"ujar Martualesi

Baca: Sosok Aiptu Pariadi, Polisi yang Nekat Tembak Istrinya lalu Bunuh Diri, Begini di Mata Rekannya

Respon Kapolda Sumut

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto turut angkat bicara atas peristiwa tersebut.

Ia mengingatksn agar peristiwa ini menjadi pelajaran bagi setiap personil di wilayah Polda Sumut.

"Mengingat tekanan pekerjaan dan masalah setiap orang berbeda-beda. Anggota juga manusia. Jangankan pistol, kalau sudah niat, semua bisa jadi alat," katanya, dilansir dari TribunMedan.

Ia mengimbau kepada personilnya, agar menitipkan senjata ke logistik jika sedang emosi.

Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa senjata merupakan alat untuk membela diri dan melindungi masyarakat.

"Kalau lagi emosi segera titipkan ke logistik. Kalau marah sama istri, pukul saja pakai bulu ayam atau angsa,"ujarnya.

Jenazah pasangan suami istri Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri ketika berada di mobil ambulan, Minggu (6/10/2019). (Tribun Medan/Indera)
Jenazah pasangan suami istri Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri ketika berada di mobil ambulan, Minggu (6/10/2019). (Tribun Medan/Indera) (Tribun Medan/Indera)

(Tribunnews.com/Tio, TribunMedan/IndraGunawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas