Jasad Aiptu Pariadi dan Istrinya Fitri Ditemukan Hanya Berjarak 3 Meter
Paelan menemukan Fitri tewas seketika di ruang TV. Sementara Pariadi tewas di depan pintu kamar. Jarak keduanya hanya berkisar 3 meter.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Pariadi dan Fitri Handayani, ditemukan tewas tergeletak berlumur darah, di rumah mereka.
Dua peluru melukai kepala istri, sehingga luka seriusnya menyebabkan kematian seketika.
Sementara satu butir peluru mengenai bagian kepala sang polisi yang menjabat sebagai Kepala Tim I Satresnarkoba Polres Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Aiptu Pariadi, diduga menembak istrinya, kemudian dia sendiri bunuh diri.
Sebelumnya, pasangan suami istri tersebut diduga terlibat pertengkaran.
Pasangan suami istri ini meninggalkan tiga orang anak dua laki-laki dan satu perempuan; Yuda (20 tahun), Ical (16) dan Chantika (10).
Anto, tetangga mereka di Dusun VI Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, menyebut suara tembakan senjata api terdengar begitu keras pada Sabtu (5/10/2019) larut malam.
Ia mendengar tiga kali suara letusan.
"Sekitar jam 23.00 WIB. Aku sedang nonton TV, pertandingan bola. Itulah dengar tiga kali letusan. Setelah dengar dor..dor..dor aku langsung yakin, ini pasti suara (letusan) pistol," ujar Anto yang ditemui wartawan Tribun Medan di depan rumahnya, Minggu (6/10/2019).
Baca: Selain Minta Maaf ke Atta Halilintar soal Bebby Fey, Dinar Candy Ngaku ke Uya: Ada 2 YouTuber Lagi
Sebagai informasi, senjata organik polisi biasanya senjata laras pendek, revolver.
Adapun pistol sebutan yang biasa terdengar. Pistol adalah jenis senjata laras pendek antara lain glock yang terbatas dipakai satuan khusus, sedangkan senjata reguler Polri revolver.
Anto menyebut setelah mendengar letusan senjata api, ia segera mematikan televisi dan langsung ke luar rumah.
Ketika itu, dua anak Pariadi yakni Ical dan Selvi, menangis menjerit memanggil-manggil kakeknya.
"Ical lari ke rumah kakeknya. Jerit-jerit bilang kakek-kakek cepat... lihat bapak... lihat mamak, cepat. Begitu dibilangnya sambil nangis," kata Anto.