Menguak Kasus Polisi Bunuh Istri Lalu Tembak Kepala Sendiri di Serdang Bedagai
Hingga saat ini pihak kepolisian belum menyimpulkan apa yang menjadi penyebab pertikaian antara Aiptu Pariadi dengan istrinya Fitri
Editor: Hendra Gunawan
"(kematian) dalam tugas tidak itu?,"kata Tatan.
Ia menyebut saat ini pihak kepolisian masih bekerja melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
Ketika ditanyai apakah statusnya dipecat atau tidak ia kembali lagi-lagi menjawab kalau saat ini sedang dalam tahap pemeriksaan dulu.
"(mengenai dipecat atau tidak) masih dalam pemeriksaan saksi-saksi. Itu nantikan ada pihak propam. (mengenai hak-haknya) masih dalam pemeriksaan,"kata Tatan.
Terhitung sudah dua hari lamanya kejadian pembunuhan dan bunuh diri yang dilakukan oleh Aiptu Pariadi kepada istrinya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, (5/10/2019) malam sekira pukul 23.00 WIB di rumahnya yang berada di dusun 6 Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan.
Saat itu Fitri ditembak di ruang keluarga atau ruang nonton TV sedangkan Pariadi ditemukan bunuh diri di depan pintu kamar atau jarak 3 meter dari istrinya.
Pasangan suami istri ini meninggalkan tiga orang anak masing masing Yuda (20), Faisal (16) dan Chantika (10).
Baca: Tanggapi Hasil Survei LSI soal Perppu terhadap UU KPK, PDIP Minta Jokowi Jangan Diprovokasi
Baca: Tingkah Laku Seperti Laki-laki Saat Olahraga, Pembalut Lucinta Luna Terjatuh, Ada Bercak Darah?
Baca: Jadwal Acara TV Hari Ini Senin 7 Oktober 2019:
Pasutri ini dikenal sebagai orang yang ramah di lingkungan rumahnya itu dikebumikan berdekatan di lokasi pemakaman muslim Desa Naga Kisar Kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai.
Kejadian ini banyak membuat warga maupun pihak keluarga bingung sebab selama ini rumah tangga mereka dinilai harmonis.
Banyak yang tidak menyangka kalau dari senjatanya itu bisa keluar tiga kali letusan senjata yang satu di antaranya diarahkan ke kepala Pariadi sendiri dan sisanya diarahkan ke kepala istrinya.
Sebelumnya untuk kepentingan otopsi jenazah pasangan suami istri, Aiptu Pariadi dan Fitri dibawa ke rumah sakit Sultan Sulaiman Seirampah, Minggu (6/10/2019) dini hari sekira pukul 01.20 WIB.
Saat kedua jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulan anak mereka yang paling bungsu menangis meronta-ronta.
"Aku mau ikut bapak...aku mau ikut bapak," ucapnya.