Peredaran Sabu Antar Negara Terungkap, BNN-Bea Cukai gagalkan Penyelundupan 38 Kg Sabu Tawau-Kutai
Mengingat rawannya peredaran narkotika di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, maka sinergi semua instansi mulai dari BNN
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN -- Badan Narkotika Nasional menaruh perhatian khusus untuk provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, hal tersebut karena Kaltara dan Kaltim merupakan daerah perbatasan darat dan laut dengan tingkat kerawanan sebagai pintu masuknya narkotika dari luar negeri yang cukup tinggi.
Banyaknya jalur tikus, serta kondisi geografis yang memilik banyak pulau merupakan penyebab sulitnya menutup ruang dan pintu masuk jalur narkotika masuk ke wilayah Indonesia.
Menghadapi kondisi tersebut, BNN terus menguatkan sinergi lintas instansi untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (7/10/2019), pada hari Sabtu (5/10/2019), sinergi antara Badan Narkotika Nasional dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur serta Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Timur kembali berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu di wilayah Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Baca: 6 Polisi yang Bawa Senjata Api Saat Kawal Demo Mahasiswa di Kendari Dibebastugaskan
Baca: Viral Pria Naik Kereta Sendirian, Rekam Suasana Horor di Gerbong yang Membuatnya Ketakutan
Baca: Bupati Lampung Utara Terjaring OTT KPK, Dikenal Royal hingga Total Harta Kekayaannya
Pengungkapan penyelundupan sabu tersebut merupakan pengembangan dari informasi masyarakat tentang adanya pengiriman sabu dari Tawau, Malaysia menuju Kalimantan Timur melalui wilayah Kalimantan Utara.
Setelah melakukan pengintaian secara intensif terhadap target, pada hari Sabtu sekitar pukul 07.00 WITA, tim gabungan Badan Narkotika Nasional dan Bea dan Cukai (Kanwil DJBC Kalbagtim, KPPBC Samarinda, KPPBC Sangata dan KPPBC Tarakan) menghentikan sebuah kendaraan double cabin di jalan A Yani, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dan mengamankan pengemudi serta melakukan penggeledahan terhadap kendaraan tersebut.
Pada saat penggeledahan didapati 2 (dua) buah tas berwarna hitam yang keseluruhannya berisi 38 (tiga puluh) kemasan plastik berisi serbuk kristal yang diduga sabu dengan berat brutto sekitar 38 kg. Narkotika ilegal tersebut disembunyikan di kotak kayu penyimpanan Sound System.
Dari penindakan tersebut dilakukan controlled delivery ke kota Samarinda untuk mendapatkan penerima dan jaringannya, dari operasi ini berhasil diamankan 4 (orang) pelaku yaitu FK (L/34 tahun) dan TN alias T (L/51 tahun) selaku kurir pengirim dan AS (L/39 tahun) dan RD (L/32 tahun) selaku penerima.
Dari penggagalan penyelundupan narkotika jenis methamphetamine (sabu) sebanyak 38 kg tersebut, lebih dari 190.000 jiwa diselamatkan dari ancaman penyalahgunaan narkotika, dengan asumsi 1 gram sabu dapat dikonsumsi oleh 5 orang.
Barang bukti dan tersangka telah diamankan oleh pihak BNN untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan hukum. Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Mengingat rawannya peredaran narkotika di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, maka sinergi semua instansi mulai dari BNN, POLRI, TNI, Bea Cukai, Lembaga Yudikatif, Lembaga Pemasyarakatan, Pemprov dan instansi lainnya serta peran serta aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk berperang melawan musuh bersama yaitu narkotika.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.