Gelombang Warga Pendatang yang Eksodus Keluar Papua Disebut Sudah Tak Ada Lagi
"Yang ada adalah bagaimana kita saat ini berupaya memulihkan situasi di kota Wamena," kata Asaribab
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, WAMENA - Situasi keamanan di Wamena, Jayawijaya, Papua berangsur pulih.
Gelombang warga pendatang yang eksodus keluar Papua pun disebut sudah berhenti.
Baca: Cerita Hermawan kepada Aiman soal Demonstran Jadi-jadian Terkait Aksi Berujung Ricuh di DPR
Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan saat ini aparat keamanan TNI-Polri sedang berupaya memulihkan situasi Wamena pascakerusuhan yang terjadi 23 September lalu, agar warga tidak lagi meninggalkan Wamena.
"Yang ada adalah bagaimana kita saat ini berupaya memulihkan situasi di kota Wamena," kata Asaribab di Timika, Selasa (8/10/2019).
Pada Selasa pagi, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Pangkoarmada III Laksda TNI I Nyoman Gede Ariawan, Pangkoopsau III Marsda TNI Andyawan Martono, Danlantamal XI/Merauke Brigjen TNI (Mar) Lukman, dan Wakapolda Papua Brigjen Pol Jacobus Marjuki, mengunjungi pengungsi dari Wamena dan Ilaga.
Selain bertatap muka dengan para pengungsi yang ditampung di Sekretariat Persekutuan Pemuda Toraja Mimika, mereka juga memberikan bantuan.
Baca: Mayat TKI asal NTT Dikirim ke Kampung Halaman dalam Kondisi Tidak Utuh
Kepada wartawan, Pangdam mengatakan, kedatangannya mengunjungi pengungsi sebagai bentuk perhatian terhadap warga negara yang mengalami musibah.
"Kami datang mewakili pemerintah daerah hingga pusat. Kita mau melihat permasalahan yang dihadapi saudara-saudara kita, sehingga tanggung jawab kami melanjutkan penanganan yang mungkin belum teratasi," kata Asaribab. (Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pangdam Cenderawasih Sebut Sudah Tak Ada Lagi Warga Eksodus dari Wamena
13 orang ditetapkan sebagai tersangka
Sebanyak 13 orang hingga kini telah ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
"Kita sudah tetapkan 13 tersangka, 10 sudah diamankan, 3 masih DPO," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, di Jayapura, Senin (7/10/2019).
Baca: Bareng Suami Siri Naik Motor, Pengusaha Katering Lagi Hamil Tewas Membusuk 3 Hari Kemudian
Sepuluh tersangka yang kini telah diamankan adalah, DM (19 tahun), RW (18), AU (16), RA (16), AK (19), DC (32), YP (22), ES (27), NT (27) dan SK (40).
Sementara YA, P dan MH adalah tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Peran ketiga tersangka yang masuk dalam DPO, menurut Kamal cukup sentral.
"Tiga orang yang masuk DPO dikategorikan sebagai provokator dan diduga terlibat dalam organisasi KNPB dan ULMWP," kata Kamal.
Hingga kini, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.
Jumlah tersangka dimungkinkan akan terus bertambah.
Dari 10 tersangka yang telah diamankan, beberapa di antaranya masih berstatus sebagai pelajar sekolah menengah atas SMA/SMK.
"Ada beberapa pelajar yang ditangkap dan diamankan saat melakukan pengrusakan," ucap Kamal.
Terkait dengan kemungkinan adanya keterlibatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam kerusuhan Wamena, hal itu masih didalami oleh penyidik.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, berujung rusuh.
Demonstran bertindak anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios.
Dampak kerusuhan Wamena, 33 warga meninggal dunia.
Sementara korban luka-luka mencapai 76 orang.
Baca: Partai Gerindra Menyarankan Presiden Jokowi untuk Berdialog dengan Parpol Oposisi soal Perppu KPK
Selain dari sisi korban jiwa, kerugian secara materil juga terjadi.
"224 mobil roda 6 dan 4 hangus, 150 motor, 465 ruko hangus, dan 165 rumah dibakar," kata Kamal. (Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Polda Papua Tetapkan 13 Tersangka Kerusuhan Wamena
Peran ketiga tersangka yang masih DPO
Ketiga orang tersebut diduga kuat memiliki peran penting dalam kerusuhan yang terjadi pada 23 September tersebut.
"Mereka yang menghasut, dia provokator," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Senin (7/10/2019).
Informasi terkait keterlibatan ketiga orang tersebut didapat dari para tersangka yang sudah ditangkap dan dari saksi-saksi yang telah dimintai keterangannya.
Ketiga tersangka tersebut, terang Kamal, juga diduga terkait dengan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Buchtar Tabuni.
"Indikasinya kuat ke sana," kata Kamal. Inisial ketiga tersangka teraebut adalah YA, P dan MH. (Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ini Peran Tiga DPO Kasus Kerusuhan Wamena
Pemerintah pastikan situasi di Papua aman
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memastikan kondisi keamanan di Wamena, Papua hari ini, Senin (7/10/2019) telah aman.
Hal itu ditunjukkan dengan terus berjalannya pelayanan masyarakat oleh pemerintah daerah setempat tetap berjalan.
Baca: Sebelum Diciduk KPK, Bupati Lampung Utara Sempat Beri Pesan Jangan Korupsi untuk Pejabat Baru
“Secara prinsip stabilitas nasional dan daerah di Wamena aman. Walaupun pemerintahan masih pinjam kodim tapi kami pastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan meskipun belum maksimal,” ujar Tjahjo Kumolo di Kantor Kemenkumham, Jakarta Pusat.
Meski demikian Tjahjo Kumolo tak mau menghalangi jika ada warga pendatang di Wamena yang tetap ingin kembali ke daerah masing-masing.
Ia menegaskan pemerintah daerah maupun pusat masih terus berupaya secara bertahap untuk mengembalikan roda perekonomian di Wamena.
Baca: TNI Disarankan Optimalkan Peran dan Pendekatan Teritorial di Papua
“Saya kira kalau ada warga mau kembali ke daerah asal dan ada gubernur yang mau memfasilitasi saya rasa tak masalah. Semua warga negara kan berhak menentukan di mana mencari nafkah dari Sabang sampai Merauke,” katanya.
“Pengembalian stabilitas ekonomi akan dilakukan bertahap. Tak ada imbauan kalau dari kami, yang harus disadari kan semua saling membutuhkan,” pungkas Tjahjo Kumolo.
Kapolda Papua pastikan situasi telah aman
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpau mengklaim kondisi di Wamena, Papua, sudah berangsur membaik pasca kerusuhan beberapa waktu lalu.
Paulus mengatakan bersama Dankorbrimob Irjen Anang Revandoko dan Bupati setempat telah mencoba menelusuri sekitar kota Wamena. Tak hanya itu, mereka juga telah menyambangi beberapa lokasi lainnya tempat warga mengungsi.
"Pak Bupati dan Pak Dankorbrimob dan beberapa teman lainnya mencoba memutar sekeliling kota Wamena dan naik ke Ilagma di tempat pengungsian masyarakat Nduga. Kami sudah bertemu," ujar Paulus, dalam keterangannya, Senin (7/10/2019).
Dari hasil penelusuran itu, ia melihat bahwa beberapa sekolah sudah kembali melangsungkan kegiatan belajar mengajar. Namun demikian, belum semua murid hadir dalam kesempatan itu.
Baca: Besok 68 Warga Jabar di Wamena akan Dipulangkan ke Kampung Halamannya
Jenderal bintang dua ini menyebut rasa takut sudah tak terlihat dari raut wajah para guru maupun anak-anak yang datang ke sekolah.
"Tadi saya jumpa dengan SMA Negeri 1, SMA PGRI, tempat yang dulu masalah. Guru-guru juga sudah kembali normal pikiran dan perasaan tidak ada yang rasa takut dan khawatir," kata dia.
"Beberapa anak-anak yang sudah masuk juga terlihat gembira, ada yang bermain basket, duduk-duduk, cerita-cerita, baik sekali suasana kebatinannya. Sebelumnya kita juga ke Taman Kanak-kanak Setia Hati, saya lihat anak-anak sudah masuk dan ibu yang mengantar juga senang," imbuhnya.
Lulusan Akpol tahun 1987 itu juga menyempatkan untuk mampir melihat kondisi perekonomian melalui pasar. Setelahnya, ia menyebut akan bertemu dengan sejumlah pihak terkait guna membahas langkah lebih lanjut terkait kondisi Wamena.
"Lalu mampir di Pasar Sinakma, Wamena, bertemu dengan pedagang mama yang jual barang. Semuanya dalam kondisi sudah baik. Kemudian siang ini (saya) akan bertemu dengan beberapa tokoh, Bupati, Kapolres, Dandim untuk membahas langkah-langkah," tandasnya.