Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini 3 Kasus Orang yang Dianggap Sudah Meninggal Lalu Pulang ke Rumah Dalam Keadaan Sehat

Kasus pria diduga sudah meninggal dan dikubur tiba-tiba pulang ke rumah, sempat beberapa kali terjadi

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ini 3 Kasus Orang yang Dianggap Sudah Meninggal Lalu Pulang ke Rumah Dalam Keadaan Sehat
M Sudarsono/Surya
3 Kasus Viral Pria Sudah Dikubur Lalu Pulang ke Rumah, Kejadian di Tuban Jenazah Tak Bisa Dikenali Kolase SURYA.co.id/Mochammad Sudarsono 

TRIBUNNEWS.COM -- Kasus pria diduga sudah meninggal dan dikubur tiba-tiba pulang ke rumah, sempat beberapa kali terjadi dan bahkan viral di media sosial

Seperti kasus terbaru yang terjadi di Tuban, pria bernama Sunarto (40) yang dikira sudah meninggal dan bahkan dikubur tiba-tiba pulang ke rumah

Dirangkum SURYA.co.id dari berbagai sumber, berikut beberapa kasus pria diduga sudah meninggal dan dikubur tiba-tiba pulang ke rumah

1. Pulang setelah sehari dimakamkan

Kasus yang pertama terjadi di Bengkulu

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Misteri Pria yang Sehari Dimakamkan Lalu Pulang ke Rumah Terkuak', misteri kembalinya pria bernama Hamid (60) ke rumahnya di Seluma, Provinsi Bengkulu tertungkap meski telah dimakamkan satu hari sebelumnya.

Lurah Rimbo Kedui, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Dedi Kurdianto, menjelaskan, bahwa pria yang dimakamkan mirip Hamid itu bukanlah Hamid. Namun orang yang memiliki ciri yang sama.

Berita Rekomendasi

"Jadi yang meninggal dan telah dimakamkan itu bukan Hamid, tapi orang yang ciri-cirinya sangat mirip dengan Hamid," kata Dedi Kurdianto, Sabtu (28/8/2016).

Makam Hamid (kompas.com/Firmansyah)
Makam Hamid (kompas.com/Firmansyah)

Pihak keluarga, kata Dedi, telah berkoordinasi dengan pihak RS Muhammad Yunus di Kota Bengkulu.

Ia berharap jika ada warga yang merasa kehilangan keluarga yang ciri-cirinya mirip dengan Hamid dapat menghubungi perangkat desa Rimbo Kedui.

“Atas nama warga Rimbo Kedui saya minta maaf atas kejadian ini. Tidak ada sedikit pun berniat tidak baik.

Mungkin sudah nasib almarhum dikubur di Rimbo Kedui,” ujarnya.

Kemenakan Hamid, Rizal (17), mengatakan, dahulu pamannya itu bekerja sebagai pengumpul barang bekas, lalu bercerai dengan isterinya dan mengalami gangguan jiwa.

Hamid kerap berpindah-pindah tempat tinggal hingga ke kota Bengkulu. Jika melihat orang banyak Hamid kerap marah.

Baca: Cerita di Balik Viralnya Video Dewasa Pelajar Tuban, Terkuak Lewat Kaus Kaki, hingga Teriakan Cewek

Baca: 20 Barista Jalani Bimbingan dan Sertifikasi SKKNI dari Kemenperin

Baca: Jadi Driver Grab Food, Pria Berkaki Satu Berpenghasilan Fantastis, Capai 24 Juta Rupiah Tiap Bulan!

Baca: Harga dan Spesifikasi Redmi 8A, Ponsel Kelas Menengah Hanya Rp 1 Jutaan

Setelah dikabarkan meninggal di kota Bengkulu, pihak keluarga menjemput jenazah dimandikan lalu dimakamkan.

Ada ciri fisik yang sama yakni luka di beberapa bagian tubuh yang sama dengan Hamid.

“Ada tanda luka di belakang telinga dan di kepala. Itu sama persis (dengan Hamid). Saya ikut memandikan. Anak kandungnya sendiri merasa yakin kalau itu orangtuanya,” cerita Rizal.

Hingga saat ini belum diketahui identitas pasti siapa sesungguhnya pria yang dimakamkan di Desa Rimbo Kedui yang ciri-ciri fisiknya mirip dengan Hamid.

Sebelumnya, warga Desa Rimbo Kedui, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, dikagetkan dengan kabar mengenai seorang warga setempat bernama Hamid yang telah dimakamkan, tetapi mendadak hidup kembali, Jumat (26/8/2016).

Informasi menghebohkan ini bermula pada saat Hamid dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit kota Bengkulu.
Pihak keluarga langsung menjemput jenazah dari rumah sakit. Jenazah lalu dimandikan, kemudian dimakamkan di TPU Kelurahan Rimbo Kedui, Kamis (25/08/2016).

"Meninggalnya di Kota Bengkulu, ditemukan jenazahnya di dekat Pos Polisi Simpang Kandis, Kota Bengkulu.

Jenazahnya dibawa polisi ke rumah sakit. Lalu, kami dikabari bahwa kakek kami meninggal dunia, lalu jenazahnya dijemput untuk dimakamkan," kata cucu Hamid, Riska Yulia Antika.

Selanjutnya, pada Jumat (26/8/2016), atau sehari setelah pemakaman, Hamid mendadak tiba dari Kota Bengkulu dengan diantar tetangga dalam kondisi segar bugar.

2. Tak tahu jasad siapa yang dikubur

Waluyo (52), warga Suryoputran, Keraton, Yogyakarta kembali ke rurmah dengan sehat wal afiat

Padahal namanya sudah terukir di salah satu makam di tanah kelahirannya di Canden, Jetis, Bantul, sejak Mei 2015.

Waluyo yang ditemui Tribunjogja.com, Selasa (2/8/2016), tengah sibuk menerima tamu yang ingin memastikan kembalinya dirinya, menceritakan bahwa selama dianggap meninggal, ternyata dia selama ini hidup menggelandang di Semarang.

Waluyo menceritakan bahwa awalnya sejak keluar dari rumah pada Januari 2015 memang menjadi tukang becak dengan sistem sewaan.

Waluyo (berkaos jingga) yang sudah dianggap meninggal oleh warga sekita
Waluyo (berkaos jingga) yang sudah dianggap meninggal oleh warga sekitar bahkan sudah dimakamkan di kampung halamannya yang ada di Suren Kulon, Canden, Jetis, ternyata pulang ke rumah dalam keadaan sehat. (foto: tribun yogya)

Namun kemudian karena tidak mampu memenuhi setoran, becaknya ditarik pemilik.
Sejak itu dia menggelandang ke berbagai daerah di wilayah Yogyakarta dan Sleman tanpa kehidupan yang jelas, dan tidur sekadarnya tanpa berpikir untuk pulang ke rumah.

Bingung harus ke mana, dia kemudian berjalan kaki dengan tujuan ke Semarang dan menghabiskan waktu empat hari.

"Sampai di Jembatan Kretek saya sempat dikasih tumpangan sama orang yang baru pulang kulakan kripik di Imogiri, ditumpangi sampai Magelang disangoni (diberi uang saku) Rp 20 ribu juga, setelah nginep semalam saya lanjut lagi jalan," ceritanya.

Di Semarang dia menetap di kawasan Banjir Kanal Timur dan melakukan pekerjaan serabutan apa saja, hingga tinggal dan tidur di kolong jembatan.

Pada bulan-bulan terakhir dia sudah memiliki pekerjaan tetap, di pagi hari dia ikut menjadi tukang sapu sementara, dan malamnya dia menjadi juru parkir di tempat tersebut.

Sebenarnya dia sempat beniat pulang pada Lebaran tahun ini, namun karena berbagai masalah akhirnya urung terlaksana hingga hari ini.

"Ada kenalan saya yang katanya Lebaran mau dolan ke pantai di Gunungkidul, tapi nggak jadi-jadi sampai hari ini," ceritanya.

Dia sendiri kemudian pulang dengan menumpang kenalannya yang merupakan pengelola salah satu hotel di Yogyakarta.

Dia juga awalnya sempat kaget karena diberitakan sudah meninggal dunia, padahal dia merasa selama ini baik-baik saja.

Selama ini dia mengakui tidak pernah menghubungi keluarganya hingga benar-benar lost contact.

"Yang penting sekarang sudah kumpul lagi, saya juga sudah punya cucu," ujarnya terkekeh.

Dalam 'kematiannya', dia melewatkan anak keduanya yang menikah hingga kini punya cucu.

Salah seorang anak Waluyo, Any Istiarti, mengatakan dia berharap ayahnya tidak usah pergi-pergi lagi tidak usah menarik becak lagi yang akhirnya hanya membuat khawatir.

"Sudah bapak di rumah saja jaga toko, apalagi kita anak-anaknya sudah kerja semua jangan pergi-pergi lagi," harapnya.

3. Jenazah tak bisa dikenali

Kasus yang terbaru terjadi di Tuban dan bahkan sempat viral di media sosial facebook

Pria Tuban bernama Sunarto (40) dikira sudah meninggal dan bahkan dikubur tiba-tiba pulang ke rumah

Sunarto sendiri diketahui bekerja sebagai tukang bangunan.

Kronologinya berawal saat keluarga mendapat kabar Sunarto meninggal dunia pada hari Senin (7/10/2019) siang.

Keluarga mendengar kalau Sunarto meninggal karena kecelakaan setelah menaiki sepeda motornya, Yamaha Jupiter.

Belum tahu bagaimana kecelakaan tersebut, yang pasti kecelakaan itu adalah kecelakaan tunggal.

Jenazah Sunarto kemudian dibawa ke Puskesmas yang terletak di Kecamatan Brondong, Lamongan.

Jenazah korban kecelakaan tunggal itu kemudian dibawa pulang oleh pihak keluarga selanjutnya dimakamkan.

Korban Tewas Kecelakaan Ini Sudah DiKubur di Tuban, Tiba-tiba
Korban Tewas Kecelakaan Ini Sudah DiKubur di Tuban, Tiba-tiba Malam Harinya Pulang (IST/SURYA.CO.ID)

"Jenazah itu datang setelah pukul 12 siang.

Dan kemudian dimakamkan sekitar pukul tiga sore," ujar Abdul Qoyum

Semula warga ataupun keluarga tidak menaruh kecewa terhadap peristiwa ini.

Baru pada malam harinya, Sunarto kemudian pulang dan membuat seisi rumah gempar. Ternyata ia masih hidup.

Modin Desa Gesikan, Abdul Qoyum menambahkan malam Sunarto pulang.

Warga kaget saat melihat dia pulang.

Sebab, masyarakat masih ingat betul saat melakukan prosesi pemakaman.

"Kaget warga begitu mengetahui Sunarto pulang, karena warga telah ikut memakamkan," kata Qoyum.

Menurut cerita Sunarto, peristiwa ini berawal saat sepeda motornya dipinjam, Wartim (35), warga Dusun Jarum, Desa Pruggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Tuban.

Wartim merupakan korban kecelakaan yang kemudian meninggal tadi.

Menurut Sunarto, sepeda motor Yamaha Jupiter itu dipinjam 3 bulan lalu karena ia juga memiliki hutang pada Wartim.

Nah, kala meminjam sepeda motor itu, Wartim ternyata tidak membawa identitas pengenal.

"Wartim tidak bawa identitas, di motor yang ada identitas saya.

Lalu dikira saya yang kecelakaan.

Padahal motor saya dipinjam Wartim tiga bulan karena saya (juga, red) punya hutang," ujarnya kepada wartawan di balai desa setempat, Selasa (8/10/2019).

Dia menjelaskan, usai dikira korban kecelakaan merupakan dirinya, polisi menghubungi keluarga untuk mengambil jenazah di Puskesmas Brondong.

Pihak keluarga pun langsung membawa jenazah pulang lalu mengurus pemakamannya. Namun ternyata justru salah orang.

"Ya karena wajahnya tidak dikenali, akhirnya keluarga saya ya mengira itu saya, kaget begitu melihat saya pulang," katanya.

Kapolsek Grabagan, AKP Ali Kantha mengatakan saat kecelakaan terjadi, anggota polisi di lapangan mengira yang terlibat kecelakaan adalah Sunarto.

Dugaan itu karena terdapat identitas pemilik motor di lokasi.

Selain itu, wajah korban kecelakaan juga tak bisa dikenali.

Keluarga Sunarto kemudian dihubungin, dan meminta untuk mengambil jenazah di Puskesmas Brondong hingga akhirnya dimakamkan, Senin (7/10/2019) sore.

"Ya kaget bukan main, karena warga merasa telah memakamkan jenazah Sunarto dan tiba-tiba malam pulang," Ujar Kapolsek seusai menggelar rapat di balai desa setempat atas salah pemakaman, Selasa (8/10/2019).

Dia menjelaskan, jika keduanya memang saling kenal dan bekerja di Kecamatan Brondong, Lamongan.

Sunarto merupakan pekerja bangunan, sedangkan Wartim pengayuh becak.

Jadi saat itu Wartim meminjam motor Sunarto hingga akhirnya terjadi kecelakaan.

Lalu Polsek Brondong menghubungi Polsek Grabagan atas kejadian tersebut.

Pihak keluarga Wartim tidak mempermasalahkan atas salah pemakaman itu, sehingga makam tetap di situ tidak di pindah.

"Pihak keluarga tidak mempermasalahkan atas salah pemakaman itu, hanya saja patok dan nama harus diganti sesuai dengan identitas korban yang sebenarnya," tambahnya. (Putra Dewangga Candra Seta)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 3 Kasus Viral Pria Sudah Dikubur Lalu Pulang ke Rumah, Kejadian di Tuban Jenazah Tak Bisa Dikenali

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas