Bocah SD di Bantul Berkelahi di Sekolah Hingga Salah Satunya Tewas.
kasus kekerasan yang berakhir kematian itu dilakukan oleh anak yang masih duduk di bangku SD.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Kasus perkelahian dan kekerasan kembali jatuhkan korban jiwa.
Parahnya, kasus kekerasan yang berakhir kematian itu dilakukan oleh anak yang masih duduk di bangku SD.
Melansir dari Kompas.com pada Selasa (15/10/2019), kejadian nahas itu terjadi di sebuah sekolah di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kejadian tersebut bermula hanya gara-gara masalah sepele.
Kapolsek Semon, Kompol Paimun menyatakan, korban dan dua orang temannya yang beinisial M dan H diketahui terlibat adu saling ejek.
"Awalnya gojekan (bercanda, red). Saling omong 'ayo gelut (ayo berantem)'. Dan akhirnya memang betul, diawali saling gojek itu, kemudian (korban R) dipukul dan kena di bagian dada," ujar Paimun.
Saat itu, korban mendatangi M dan H yang sedang bermain di halaman sekolah.
Korban waktu meledek duluan sembari mendorong pelaku hingga terjatuh.
Pelaku M yang jatuh kemudian tak terima dan mencoba membalas dengan mengayunkan tangannya ke dada sebelah kanan korban.
Sementara R, memegangi perut korban sampai terjatuh dan muntah.
Saat itu korban sempat dibawa ke klinik sekolah dan puskesmas, namun nahas korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
"Korban kemarin dibawa ke puskesmas dan dinyatakan meninggal."
"Ternyata diperiksa di sana memang sudah kondisi nadinya sudah tidak bergerak. Meninggal dunia. Berkelahi di halaman sekolah," kata Paimun dikutip dari Kompas.
Melansir dari Tribun Jogja Selasa (15/10/2019), sebelumnya saat itu korban sempat mengerang kesakitan kemudian diketahui oleh Wali kelas yang langsung membawanya ke satu ruangan sekolah.
Keluarga korban sendiri, saat ini menyerahkan masalah tersebut kepada pihak berwenang.
Berdasarkan informasi, jenazah korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Selain itu, kasus tersebut tetap akan diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Kita akan tempuh sesuai prosedur penanganan pada anak," kata Paimun.
Sementara itu, pihak kepolisian mengatakan pihaknya saat ini masih belum menahan pelaku, karena ada prosedur lain yang belum terselesaikan. (*)