Pria Ini Tusuk Kepsek Gara-gara Tersinggung Disarankan Cerai dengan Istrinya Sebelum Kawin Lagi
- Seorang pria di Sintang berinisial FS, tidak menerima disarankan cerai oleh seorang kepala sekolah SD 24 Mensiap Baru.
Editor: Sugiyarto
Tidak hanya itu FS juga menerima surat dari perangkat dusun tempatnya tinggal.
Bila tidak mau menceraikan istri sahnya yang tinggal di Pulau Jawa, ia akan diusir dari Desa Mensiap Baru.
"Dan apabila tidak dapat melengkapi surat tersebut, pelaku wajib pergi dari desa,” imbuhnya.
Pada tahun 2019, karena sudah tidak ada kecocokan, keduanya berpisah dan kembali kepada orangtuanya.
Pada bulan Agustus 2019, terduga pelaku, kata Baryono, mendapat surat dari pihak keluarga yang dikeluarkan oleh perangkat dusun.
Dalam surat itu, kata Baryono, terduga pelaku diminta mengurus perceraian dengan istri sah yang berada di Pulau Jawa, jika ingin rujuk dengan mantan istrinya yang di Sintang.
Apabila tidak dapat melengkapi surat tersebut pelaku diwajibkan pergi dari dusun.
“Korban kata pelaku ikut campur urusan pribadi saat menikah dengan keponakannya."
"Setelah pelaku berpisah dengannya, korban adalah orang yang mengatakan kepada pelaku jika tidak bisa menghadirkan surat cerai dengan istri sah yang berada di jawa, pelaku harus pergi dari desa,” ungkap Baryono.
Pada Kamis pagi, sekira pukul 06.30 WIB terduga pelaku berencana pergi ke Sintang dengan membawa sebilah pisau yang dilapisi koran.
Di tengah jalan, kata Baryono, pelaku menghentikan Sukimin dengan maksud menyerahkan surat sebagai bentuk protes FS terhadap keputusan keluarga dan perangkat dusun.
“Terduga pelaku merasa tidak terima atas bentuk pengusiran dari desa dan meminta surat perceraian dengan istri sahnya. Saat itu pelaku emosi kemudian mengeluarkan pisau dan menusuk korban ke arah perut bagian depan dan samping,” kata Baryono.
Pelaku Ancam Warga di Lokasi Kejadian
Terduga pelaku penusukan Sukimin, Kepsek SD 24 Mensiap Baru, Kecamatan Tempunak disebut sempat mengancam warga setelah menusuk korban sebanyak dua kali hingga menyebabkan ayah tiga anak itu meninggal dunia.
“Setelah (korban) ditusuk, ada warga lewat setelah itu, pelaku mengancam," kata Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Indra Asriyanto ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/10/2019).
"Jangan ikut campur, ini urusan saya,” lanjut Kasat menirukan ucapaan tersangka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.