Densus 88 Kembali Tangkap Satu Terduga Teroris di Lampung, Diduga Jaringan JAD Pimpinan Ujang
Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap LH (39) salah satu terduga teroris yang tinggal di Pesawaran Indah, Kecamatan Way Ratai, Pesawaran
Editor: Sugiyarto
Hartanto mengatakan, bahan peledak itu merupakan barang titipan milik temannya R, yang tidak lain cucu tiri dari Hasanah.
"Selama ini anak yang membawa barang tersebut (R) kadang datang, kadang tidak. Jadi temennya R hanya menitipkan barang dan neneknya gak tahu apa-apa. Ternyata bom," ungkapnya.
Sementara itu, pamong setempat Zulkarnain mengatakan, jika selama ini Nurhasanah hanya tinggal bersama kedua anaknya, Eman dan Aziz.
"Saya tahu kalau bu Hasanah berdua sama anaknya. Saya gak pernah tahu wajah dan namanya (R), tapi dua hari lalu naruh barang. Anaknya dua, bujang, selama ini baik dan rupanya orang luar (yang naruh bahan peledak)," serunya.
Dititipi
Nurhasanah pemilik rumah mengira barang yang dititipkan cucunya adalah laundry.
"Saya itu gak tahu apa-apa," ungkapnya sembari sesekali menangis lantaran masih syok terhadap apa yang telah dialaminya.
Nurhasanah pun mengaku bahwa barang yang diamankan oleh Tim Densus 88 Antiteror merupakan barang milik teman cucu tirinya R tiga hari lalu.
"Saya kira laundry, karena memang dia (R) sering bawa laundry, ditaruh di lemari kamar depan, datang hari Jumat lalu," terangnya.
Nurhasanah mengaku tak menaruh curiga lantaran rumah yang ditempatinya merupakan peninggalan almarhum suaminya yang tak lain adalah kakek dari R.
"Kan ini rumah keluarga, jadi kalau dia istirahat ya ke sini," ucapnya.
Selanjutnya, Nurhasanah tak kuasa menahan tangisnya.
Pihak keluarga meminta awak media untuk tidak memberi pertanyaan kepada Nurhasanah.
Pengembangan Kasus
Penemuan bahan yang diduga peledak di Perumnas Way Halim merupakan pengembangan lima terduga teroris yang diamankan pada 13-14 Oktober 2019.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, saat ini Tim Densus 88 Mabes Polri masih mengembangkan dan mendalami lima orang terduga teroris yang diamankan di Lampung.
"Saat ini, 5 orang masih dikembangkan jaringan virtualnya," ungkapnya, kemarin.
Ia meneruskan, dari hasil penyelidikan, lima orang dari Lampung terhubung dengan beberapa orang jaringan terorisme yang ditangkap sebelumnya dengan mengunakan grup media sosial Telegram.
Melalui media sosial tersebut, 22 orang yang sudah diamankan termasuk dari Lampung melakukan pendekatan komunikasi dan informasi dengan sesama anggota antarwilayah.
"Mereka melakukan amaliah secara independen dan sesuai kemampuan masing-masing," tandasnya.
Ke-22 orang tersebut diduga terkait kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dan juga diduga telah berbaiat kepada pemimpin organisasi teroris ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.
Terpisah, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, penangkapan dan penggeledahan ini sebagai upaya untuk meredam dan menekan aksi-aksi radikalisme terorisme.
"Agar tidak terjadi aksi terorisme di wilayah Indonesia apalagi menjelang pelantikan Presiden Republik Indonesia," terangnya.
Disinggung soal temuan yang ada di rumah di Jalan Gunung Dempo, Pandra tidak berkomentar banyak.
"Secara detail belum bisa disampaikan," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Lagi, Densus 88 Amankan Terduga Teroris Kelompok JAD di Pesawaran, https://lampung.tribunnews.com/2019/10/20/lagi-densus-88-amankan-terduga-teroris-kelompok-jad-di-pesawaran?page=all.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.