Terungkap, Ini yang Jadi Penyebab Tanah di Semedo Tegal Terasa Ain
Gersang dan tandus, begitulah kesan yang cocok untuk Desa Semedo yang terletak di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Editor: Sugiyarto
Selain hewan laut kuno, dia juga mengantongi sejumlah hewan purba lainnya.
Diantaranya, badak, gajah, gorila, megantropus (kera raksasa), dan gading gajah kuno.
Sedangkan, manusia purba juga ditemukan di wilayah tersebut, berupa gigi dan tengkorak kepala manusia.
Sejauh ini manusia purba yang ditemukan berjenis Homoerektus.
Diperkirakan, fosil-fosil yang ditemukan berumur sekitar 18 juta tahun lalu.
"Sejauh ini, saya sudah memiliki 3.000 koleksi fosil situs purbakala. Banyak koleksi saya sudah dipakai untuk bahan display di museum," ungkapnya.
Dalam penelusuran, Dakri menemui beberapa fosil purba di aliran Sungai Rengas itu.
Tribunjateng.com pun turut langsung melihat temuan itu.
Beberapa fosil yang ditemukan adalah dasaran gading dan lutut gajah.
Diperkirakan berusia 1,2 juta tahun.
"Ini (fosil dasaran gading dan lutut gajah) saya bawa dulu ke tepian sungai untuk diamankan. Sebab dikhawatirkan, kalau hujan datang malah fosil-fosil itu hanyut. Di sekitar bebukitan sini memang rentan banjir karena minim pepohonan," tutur Dakri pelan.
Warga asli Desa Semedo itu berujar sejumlah peneliti arkeologi sempat terheran dengan instingnya menemukan situs fosil.
Bahkan, tak sedikit dari ilmuwan menanyai latar belakang keilmuan yang dimiliki Dakri hingga mampu menemukan banyak fosil di desanya.
"Saya banyak ditanyai para arkeologi pendidikannya apa. Lantas, saya jawab, saya hanya lulusan Sekolah Rakyat (SR) atau sekarang setara SD. Namun, para ilmuan itu heran kepada saya karena temuan-temuan saya memang benar adalah fosil. Bukan asal bebatuan saja. Temuan saya berumur jutaan tahun yang lalu. Dan itu telah dibenarkan oleh para ilmuan," urainya.