Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipicu Status di Facebook, Pria di Bali Nekat Tusuk Istri yang Sudah Pisah Ranjang

I Ketut Gede Ariasta (23) tega menusuk istrinya, Ni Gusti Ayu Sriasih (23) yang sudah pisah ranjang dalam lima bulan terakhir

Editor: Sanusi
zoom-in Dipicu Status di Facebook, Pria di Bali Nekat Tusuk Istri yang Sudah Pisah Ranjang
(KOMPAS.com/IMAM ROSIDIN)
Pelaku penusukan, I Ketut Gede Ariasta (23) di Mapolresta Denpasar, Selasa (22/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - I Ketut Gede Ariasta (23) tega menusuk istrinya, Ni Gusti Ayu Sriasih (23) yang sudah pisah ranjang dalam lima bulan terakhir pada Kamis (17/10/2019) dini hari.

Penyebabnya adalah pelaku tersinggung setelah korban mengunggah status di Facebook.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Denpasar, AKP Josina Lambiombir mengatakan, status tersebut berbunyi:

"di mana-mana kalau sudah janda pasti bening lagi. Karena lebih fokus ngurus badan tanpa ngurus anak. Pada saat jadi istri jadi dekil, kisut dan kusut karena suami ga ngasih uang dan waktu luang untuk ngurus dirinya sendiri."

Tulisan tersebut rupanya membuat pelaku tersinggung. Ia kemudian mendatangi indekos korban di Jalan Gunung Sanghyang Nomor 124, Denpasar, Bali.

Pelaku mendobrak pintu kamar kos dan bertengkar dengan korban.

Pria asal Karangasem ini lantas naik pitam dan mengeluarkan pisau belati dari dalam tasnya. Korban lalu ditusuk sebanyak dua kali.

BERITA REKOMENDASI

Setalah itu pelaku pergi dan korban dibantu oleh tetangganya dibawa ke Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.

"Tersinggung dan pelaku marah, lalu mendatangi tempat korban pada pukul 01.20 Wita. Marah bertengkar dan menusuk korban," kata Josiana di Mapolresta Denpasar, Selasa (22/10/2019) siang.

Akibat kejadian tersebut, korban hingga kini masih kritis di rumah sakit. Ia mengalami luka tusuk di pinggang dan rusuk sebelah kanan.

Pelaku kemudian ditangkap oleh kepolisian di rumahnya, Karangasem, pada hari yang sama pukul 16.00 Wita.

Josiana menambahkan, pelaku dan korban sudah menikah sejak Juni 2015 dan dikaruniai dua anak. Kemudian pada Juni 2019, kedunya memutuskan berpisah. Alasannya, sang suami kerap memukuli korban.


"Secara adat sudah pisah tapi secara hukum belum cerai," kata Josiana.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 44 ayat (23) Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Ancamannya yakni 10 tahun penjara.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas