Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Rencana Wali Kota Bandung, Oded M Danial membagikan anak ayam kepada tiap pelajar SMP dan murid SD di Kota Bandung menuai pro dan kontra.

Rencana membagikan anak ayam itu untuk mengurangi anak-anak bermain ponsel.

Anggota Gerakan Anti Kekerasan Hewan Domestik Indonesia (GAKHDI), Vivi Silvia mengaku khawatir dengan program yang akan diluncurkan Kota Bandung tersebut.

Ia pun meminta agar Pemkot Bandung mengkaji kembali rencana tersebut.

“Khawatir ayam tersebut tidak dipelihara secara baik karena memelihara ayam bukan perkara mudah. Dibutuhkan pelatihan kepada anak tersebut dan orangtuanya,” katanya di Gedung DPRD Kota Bandung, Selasa (22/10/2019).

Menurut Vivi, tidak semua anak bisa memelihara ayam.

Menurutnya, anak-anak di bawah 10 tahun tidak bisa memperlakukan hewan denagan semestinya.

“Anak kelas 4 SD ke atas yang mungkin bisa memelihara, kalau usia di bawahya, nanti malah tidak bisa merawat dan jadi orang tuanya yang sibuk merawat ayam,"  kata Vivi.

Baca: Begini Kabar Terbaru Bocah yang Bawa Uang 2 Ribu ke RS untuk Selamatkan Anak Ayam yang Dia Tabrak

Vivi mempertanyakan pemberian anak ayam tersebut apakah akan menjadi komoditas atau hanya menjadi mainan.

“Jika menjadi mainan, maka hal tersebut jelas bukan langkah yang benar. Apakah anak kecil sudah sanggup mengurus ayam dengan benar, tidak menganggap ayam sebagai boneka?" kata dia.

Murid SD dan pelajar SMP di Kota Bandung masing-masing akan diberi satu ekor anak ayam untuk dipelihara di rumahnya masing-masing.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengungkapkan pihaknya memiliki program untuk mengurangi anak-anak bermain ponsel atau gadget.

“Biar mereka ada kegiatan tidak hanya ke gadget, akan dikasih anak ayam kampung. Kita bagikan kepada mereka secara gratis, nah nanti dipelihara oleh mereka,” ujar Oded M Danial di Pendopo Kota Bandung, Senin (21/10/2019).