Puting Beliung Sapu Belasan Tiang Listrik di Pengalengan
Warga RW 01, Kampung Sukaati, Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Ono (41), mengatakan, sudah dua hari ini listrik di kampungnya padam.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNNEWS.COM, PANGALENGAN - Aliran listrik di permukiman warga terdampak bencana angin kencang sejenis puting beliung yang terjadi di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, masih padam.
Pihak PLN masih berupaya melakukan perbaikan untuk memulihkan kembali aliran listrik.
Selain menumbangkan ratusan pohon, bencana puting beliung yang terjadi Minggu (20/10/2019) malam, juga menumbangkan puluhan tiang listrik.
Hal itu menyebabkan padamnya aliran listrik di lima desa terdampak.
Warga RW 01, Kampung Sukaati, Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Ono (41), mengatakan, sudah dua hari ini listrik di kampungnya padam.
Baca: Berita Populer: Sosok Suami Dibalik Kesuksesan Sri Mulyani, Sering Dipanggil Pak Sri Mulyani
Baca: Tenangkan Raffi Ahmad yang Menangis, Boy William Ungkap Artis Juga Manusia Kamu Layak Bahagia Bro
Baca: Sosok Gatot Eddy Pramono yang Disebut-sebut Gantikan Tito Karnavian jadi Kapolri
Baca: Hasil Lengkap Liga Champions - Rekor Lionel Messi Dilampaui Mbappe
"Mati lampunya sejak awal, pas kejadian saja, Minggu malam sekitar jam 09.00 malam listrik sudah padam," ujar Ono, Selasa (22/10/2019).
Oleh karena itu, warga terpaksa beraktivitas sehari-hari baik di siang maupun malam hari tidak menggunakan listrik.
Warga berharap aliran listrik kembali pulih agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Kalau malam hari pakai lilin atau lampu minyak, kalau mau tidur dimatiin apinya soalnya takut terbakar. Ibu-ibunya jaga anak-anak, bapak-bapaknya ronda," ucapnya.
Pihak PLN melalui Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) Banjaran Joko Puryanto mengatakan sedikitnya ada 16 unit tiang listrik yang patah dan 9 unit tiang yang roboh atau miring akibat sapuan angin kencang tersebut.
"Jadi totalnya ada 25 tiang yang terdampak. Dan itu posisinya ada di tengah kebun teh semua, sehingga untuk mobilisasi tiang, kami cukup susah dan harus manual," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler tadi sore.
Joko menambahkan pada hari pertama pascakejadian bencana pihaknya kesulitan akses jalan masuk ke titik-titik kerusakan tiang, karena banyak pohon tumbang yang menutup jalan.
PLN bersama TNI, Polri, unsur pemerintah daerah dan warga masyarakat berusaha membuka jalan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.