Tidak Ingin Ada Pendaki Tewas Seperti Tahun 2015, Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup
Sejak terjadi peristiwa angin kencang empat hari lalu, jalur pendakian Cemoro Kandang sudah ditutup
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Agus Iswadi
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Jalur pendakian Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar ditutup.
Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan dipicu Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) telah mengeluarkan surat edaran resmi tentang penutupan jalur pendakian Gunung Lawu sejak Senin (21/10/2019).
Guna mencegah terjadinya hal-hal yang mengancam keselamatan pengunjung dan pendaki, Wana Wisata Pringgodani dan Jalur pendakian Candi Cetho dan Cemoro Kandang ditutup sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan.
Anggota Anak Gunung Lawu (AGL), Budi mengatakan, karena ada beberapa titik api di Jalur Pendakian Cetho dan Plalar Tawangmangu, akhirnya semua jalur pendakian ditutup, baik itu jalur pendakian Candi Cetho dan Cemoro Kandang.
Penutupan jalur itu menjadi kewenangan Disparpora Karanganyar dan Perhutani.
Baca: Potret Fenomena Topi Awan Langka di Gunung Merbabu dan Gunung Lawu
"Ini njagani (antisipasi), kami tidak ingin kejadian 2015 (ada pendaki tewas) terulang lagi.
Itu buat pembelajaran bagi kami.
Penutupan jalur pendakian sampai batas waktu yang tidak ditentukan," katanya kepada Tribunjateng.com saat ditemui di base camp Cemoro Kandang, Kamis (24/10/2019).
Lanjutnya, sebenarnya sejak terjadi peristiwa angin kencang empat hari lalu, jalur pendakian Cemoro Kandang sudah ditutup.
Budi mengungkapkan, pihaknya sebenarnya sudah memberikan masukan kepada Disparpora untuk menutup jalur pendakian setelah satu suro atau 1 muharram dalam penanggalan Jawa.
"Kita kasih masukan, habis suro ditutup saja.
Baca: Jasa Raharja Jamin Santunan Korban Kecelakaan Tabrakan Maut Di Bandar Mataram, Lampung Tengah
Karena semua gunung (seperti Merbabu dan Semeru) sudah terbakar.
Selain itu juga untuk recovery (pemulihan).
Paling tidak satu bulan atau minimal dua minggu," ungkap Budi.
Ia menuturkan, titik api pertama di Lereng Gunung Lawu yang dekat jalur pendakian terjadi dua minggu lalu.
Sejak ditutup pada Minggu sore hingga hari ini, ada beberapa rombongan pendaki yang batal naik karena jalurnya ditutup.
"Ada sekitar 20 orang yang batal naik Sabtu (26/10/2019). Mereka sudah pesan, juga sudah minta porter dan rental peralatan. Terpaksa dibatalkan. Sudah kita berikan penjelasan, karena faktor alam. Ditakutkan kalau naik, nanti terjadi apa-apa," pungkasnya. (Ais)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup Hingga Batas Waktu yang Tak Ditentukan