PNS Kementerian PU Dibunuh dan Jenazahnya Dicor Semen, Berawal dari Bisnis Jual Beli Mobil
Aprianita (50), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditemukan tewas dalam kondisi dicor semen
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
PNS Kementerian PU Dibunuh dan Jenazahnya Dicor Semen, Berawal dari Bisnis Jual Beli Mobil
TRIBUNNNEWS.COM - Aprianita (50), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditemukan tewas dalam kondisi dicor semen di Palembang, Sumatera Selatan.
Aprianita tercatat sebagai PNS di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang
Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap dua pelaku.
Pelaku mengaku tega menghabisi Aprianita setelah keduanya sepakat bekerjasama dalam jual beli mobil.
Berikut rangkuman tewasnya Aprianita:
1. Kronologi penemuan jenazah
Pemuan mayat Aprianita (50), PNS Kementerian PU Balai Jalan Palembang memang tidak terduga sebelumnya.
Mengutip TribunSumsel, mayat Aprianita justru pertama kali ditemukan oleh petugas penggali kuburan.
Baca: Begini Cara Komplotan Pembunuh Habisi PNS PU, Dicor Lalu Dikubur
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunsumsel.com, ada penggali kubur yang sedang menggali kuburan menemukan coran semen dan telihat didalamnya ada tampak baju PNS.
Penggali curiga dan akhirnya saat diteliti ternyata itu adalah mayat yang sudah dicor.
Jenazah Aprianita ditemukan di Seputaran TPU Kandang Kawat Kecamatan IT 2 Palembang, Jumat (25/10/3019) sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi dicor semen dan masih mengenakan baju ASN.
Herly Kurniawan saudara korban membenarkan peristiwa ini.
Saat ini keluarga sedang di RS Bhayangkara Palembang.
"Iya benar, kami di Bhayangkara," katanya.
Heriyanto (55), kakak kandung Aprianita mengatakan, jenazah Aprianita ditemukan dicor dalam kondisi kaki terikat.
Hal itu diketahui karena Heriyanto ikut menggali lokasi ditemukannya jenazah Aprianita yang berada di kawasan tempat pemakaman umum (TPU).
Dalam penggalian itu, Heriyanto turun langsung untuk memecahkan bagian atas coran yang menimbun tubuh Aprianita.
Sekitar kedalaman 50 sentimeter, tubuh korban ditemukan dalam keadaan masih menggunakan pakaian dinas.
"Kakinya masih terikat tali warna putih. Saya yakin itu adik saya," kata Heriyanto ketika berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Jumat (25/10/2019) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Baca: Mayat PNS Kementerian PU Dicor Semen, Pertamakali Ditemukan Penggali Kubur
Heriyanto semakin yakin bahwa jenazah itu adalah Aprianita saat melihat langsung pakaian yang dikenakan korban.
Sementara, kondisi mayat yang telah membusuk membuat sebagian tubuh korban telah rusak.
"Batin saya sudah yakin jika itu memang adik saya. Dia hilang sejak 9 Oktober lalu," ujar dia.
2. Hilang 17 Hari
Jenazah Aprianita ditemukan setelah 17 hari hilang.
Dikutip dari Kompas.com, kejadian itu bermula pada Rabu (9/10/2019).
Pihak keluarga korban membuat laporan jika Aprianita telah menjadi korban penculikan.
Sebelum menghilang, pada 9 Oktober 2019 korban sempat dijemput oleh seseorang di kediamannya yang berada di Jalan Sriwijaya 1 Nomor 39 RT 03 RW 01, Kelurahan demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.
Saat itu keluarga tak menaruh kecurigaan apapun.
Namun, hingga malam korban pun tak kunjung ditemukan sehingga pihak keluarga melapor ke polisi jika korban telah hilang.
"Setelah tidak pulang, kami curiga jika dia sudah diculik. Karena pada hari itu, adik saya dijemput seseorang,"ujar Heriyanto, kakak kandung Aprianita.
Setelah mendapatkan laporan itu, petugas lalu melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi.
Namun, setelah mendapatkan petunjuk, petugas melakukan penggalian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kandang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.
Jenazah Aprianita pun akhirnya ditemukan di TPU tersebut dengan kondisi dicor disamping makam.
3. Polisi Tangkap Dua Pelaku, Satu di Antaranya Teman Dekat Korban
Jajaran Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan menangkap dua orang terduga pelaku pembunuhan Aprianita.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, satu dari terduga pelaku tersebut bernama Yudi (50) yang merupakan teman dekat korban.
"Iya, keduanya masih kita periksa. Baru dua tersangka yang diamankan," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi, Jumat (25/10/2019) dikutip dari Kompas.com.
Menurut Yudhi, polisi sebelumnya telah tiga hari melakukan penggalian di beberapa lokasi untuk mencari korban.
Setelah lima kali menggali di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, petugas akhirnya menemukan korban dengan kondisi mengenaskan.
"Kondisi korban masih mengenakan baju. Kaki korban juga terikat tali," ujar Yudhi.
4. Pembunuhan Berawal dari Bisnis Jual Beli Mobil
Jajaran Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan menangkap dua pembunuh Aprianita.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, kedua pelaku bernama Yudi Tama Rianto (50) dan Ilyas.
Yudi diketahui merupakan pegawai honorer di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah I Satker Metropolis Palembang.
Baca: Mayat PNS Dicor Semen Merupakan Korban Pembunuhan, Pelakunya Rekan Korban Sendiri
Yudi mengaku telah mengenal Aprianita sejak 2014 lalu setelah keduanya bertugas di tempat yang sama.
Karena pertemanan cukup lama, Yudi sempat menjalin bisnis dengan korban untuk melakukan jual beli mobil.
Tepat pada 26 Agustus 2019, Yudi menawarkan kepada Aprianita untuk membeli mobil jenis Toyota Kijang Innova tahun 2016 di Jakarta.
Yudi lalu meminta kepada Aprianita untuk menyiapkan uang sebesar Rp 145 Juta.
Selanjutnya uang itu ditranfser korban ke rekening pelaku.
"Saya Janjikan mobil itu, tapi ternyata mobil tersebut tidak ada lagi. Dia minta uangnya dikembalikan," kata Yudi saat diperiksa penyidik sebagiaman dikutip dari Kompas.com.
Dari total Rp145 Juta, Yudi mengaku telah mengembalikan uang korban sebesar Rp 50 juta.
Namun, pada 9 Oktober 2019, Aprianita kembali menemuinya untuk meminta uang pembelian mobil tersebut sebesar Rp 35 juta.
"Saya waktu itu tidak ada uang. Bingung mau bayarnya pakai apa. Lalu paman saya bernama Aci menyarankan agar korban dibunuh saja. Akhirnya saya merencanakan membunuhnya," ujar dia.
Pelaku Aci lalu meminta kepada Yudi menyiapkan uang sebesar Rp 15 juta.
Uang tersebut digunakan untuk menyewa dua orang untuk membantu membunuh korban.
Setelah korban tewas, Yudi membawa jenazah Aprianita ke kawasan TPU kandang Kawat Palembang, tempat korban dikubur lalu dicor.
"Saya tidak tahu korban itu dikubur bagaimana karena yang menguburnya adalah Aci," ucap dia.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunSumsel) (Kompas.com/Kontributor Palembang, Aji YK Putra)