Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Pembunuh PNS Kementerian PU yang Jasadnya Dicor Dalam Makam: Mereka Memaksa Saya

Ia mengatakan dirinya dipaksa tersangka Yudi dan Nopi alias Aci yang masih berstatus DPO untuk membunuh korban.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengakuan Pembunuh PNS Kementerian PU yang Jasadnya Dicor Dalam Makam: Mereka Memaksa Saya
(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)
Ilyas (26) salah satu pelaku pembunuhan Aprianita(50) ketika berada di Polda Sumatera Selatan, Jumat (25/10/2019).Korban sebelumnya ditemukan tewas dicor di kawasan TPU Kandang Kawat Palembang.(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA) 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ilyas Kuniawan (26) mengaku dirinya terpaksa membunuh Aprianita (50), Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang.

Ia mengatakan dirinya dipaksa tersangka Yudi dan Nopi alias Aci yang masih berstatus DPO untuk membunuh korban.

"Saya tidak ada pilihan. Mereka memaksa saya," ujar Ilyas Kuniawan.

Baca: Anggota DPD dan DPR Asal Papua-Papua Barat Bentuk Badan Komunikasi Untuk Selesaikan Masalah Papua

Diceritakannya, sebelum kejadian, Nopi meminta kepada dirinya untuk ditemani menemui seseorang.

Setelah bertemu dengan Nopi, ia pun disuruh masuk ke dalam mobil.

Saat di dalam mobil, Yudi memberikan seutas tali kepada Ilyas untuk menjerat korban Aprianita.

Baca: Ibu Muda di Kebon Jeruk Paksa Anaknya Minum Air Satu Galon Hingga Tewas, Berikut Pengakuannya

Ketika melakukan aksinya, Ilyas mengaku melihat korban lemas tak berdaya di kursi depan penumpang.

Berita Rekomendasi

Melihat itu, ia pun sempat gugup.

Namun, Nopi dan Yudi memaksanya untuk segera menjerat korban hingga tewas.

Setelah itu, tersangka Aci memberikannya uang Rp 4 juta sebagai upah telah membunuh korban.

Uang hasil pembunuhan itu pun digunakan Ilyas untuk mabuk-mabukan.

"Semua uangnya saya habiskan foya-foya. Beli minum, tidak saya berikan ke keluarga," ujarnya tertunduk menyesal.

Kronologi

Aprianita (50), seorang PNS Kementerian PU di Palembang, Sumatera Selatan ditemukan tewas terkubur.

Jasadnya dicor dan kedua kakinya dalam posisi terikat.

Baca: Ibu Rumah Tangga Simpan Sabu dalam Tabung Gas Modifikasi

Baca: Pesan Politisi PKS untuk Menteri Perdagangan: Jaga Harga Kebutuhan Pokok dan Inflasi

Baca: Dirjen PAS: Penanganan Teorisme Tantangan yang Harus Dijawab Bersama

Polisi kemudian mendalami kasus tersebut hingga akhirnya menangkap Yudi Tama Rianto (50).

Yudi Tama Rianto  merupakan otak pelaku pembunuhan Aprianita. 

Yudi mengatakan, sebelum membunuh Aprianita, ia lebih dulu memberikan minuman bercampur obat tetes mata kepada korban.

Minuman itu ia berikan saat korban berada di dalam mobil.

"Sebelum menjemputnya di rumah, saya beli minum dan obat tetes mata dulu di jalan. Lalu saya campurkan dan diletakkan di dasboard mobil, "kata Yudi, saat berada di Mapolda Sumsel, Jumat (25/10/2019).

Saat korban masuk ke dalam mobil, Yudi menawarkan korban untuk minum.

Ketika menenggak minuman tersebut, Aprianita pun lemas tak berdaya.

Namun korban masih dalam kondisi hidup.

Yudi Tama Redianto (41 tahun), mengungkapkan motif membunuh Apriyanita, PNS Kementerian PU
Yudi Tama Redianto (41 tahun), mengungkapkan motif membunuh Apriyanita, PNS Kementerian PU (Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini)

Melihat korban lemas, Yudi lalu menjemput pamannya yang dipanggil Aci.

"Sebelumnya saya curhat sama Aci kalau ada utang. Aci menyarankan agar dibunuh saja. Jadi saya turuti, saya disuruh kasihkan ke korban minuman campur obat tetes mata. Setelah itu menjemput Aci di rumah," ujar dia. 

Usai menjemput Aci, ternyata paman pelaku ini mengajak dua rekannya yang lain untuk ikut menghabisi nyawa korban.

Dua pelaku itu bertugas untuk menjerat leher korban dari belakang.

"Kami jemput dua orang lagi. Mereka naik mobil dan duduk dibelakang. Korban langsung dijerat. Kondisinya waktu itu masih lemas,"ucap tersangka ini.

Setelah memastikan korban tewas, Yudi bersama tiga pelaku lain membawa jenazah korban ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat untuk mengubur Aprianita.

Jenazah korban langsung diturunkan oleh tersangka Aci.

Sementara Yudi langsung pergi mengantarkan dua pelaku lagi pulang.

"Aci yang menguburkan, saya tidak tahu bagaimana dia menghuburkannya. Dicor itu juga saya tidak lihat. Karena kondisinya malam hari," ujar dia.

Yudi, tersangka pembunuhan Apriyanita saat dibawa ke TPU Kandang Kawat untuk menunjukan lokasi korban dimakamkan di Kandang Kawat Palembang, Jumat (25/10/2019)
Yudi, tersangka pembunuhan Apriyanita saat dibawa ke TPU Kandang Kawat untuk menunjukan lokasi korban dimakamkan di Kandang Kawat Palembang, Jumat (25/10/2019) (Tribun Sumsel/ M Ardiansyah)

Sebelumnya diberitakan, Yudi yang merupakan pegawai honorer di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah I Satker Metropolis Palembang, menjadi otak pembunuhan Aprianita.

Yudi mengaku telah mengenal Aprianita sejak 2014 lalu setelah keduanya bertugas di tempat yang sama.

Karena pertemanan cukup lama, Yudi sempat menjalin bisnis dengan korban untuk melakukan jual beli mobil. 

Tepat pada 26 Agustus 2019, Yudi menawarkan kepada Aprianita untuk membeli mobil jenis Toyota Kijang Innova tahun 2016 di Jakarta.

Uang telah ditransfer korban, tapi mobil tak kunjung datang.

Aprianita kemudian meminta uangnya dikembalikan.

Baca: Awalnya Mau Menakuti, Dwi Tanoyo Malah Ayunkan Sabit ke Tubuh Ayahnya Hingga Tewas

Baca: Wahyu Sakti Trenggono Ditunjuk jadi Wamenhan Dampingi Prabowo, Begini Reaksi Sekretaris F-Gerindra

Baca: Kenaikan Cukai Rokok Diprotes Petani Tembakau

Namun, Yudi hanya mampu mengembalikan sebagian. Yudi kemudian meminta saran pamannya, Aci.

Aci menyarankan untuk membunuh Aprianita.

Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembunuh PNS Kementerian PU yang Jenazahnya Dicor Dalam Makam: Tidak Ada Pilihan, Saya Dipaksa" 

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas