Musim Penghujan Diprediksi Awal November, Hampir Semua Daerah di Jateng Rawan Longsor
Memasuki musim penghujan, masyarakat diminta mewaspadai sejumlah bencana hidrologi, yakni longsor dan banjir.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Memasuki musim penghujan, masyarakat diminta mewaspadai sejumlah bencana hidrologi, yakni longsor dan banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah memprediksi berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng bakal memasuki musim penghujan pada awal November nanti.
BPBD Jateng juga telah menyiapkan anggaran senilai Rp 23 miliar guna mitigasi bencana di musim penghujan.
Anggaran disiapkan melalui dana bantuan tak terduga Gubernur Jawa Tengah tahun 2019.
"Musim diprediksi mulai November, tapi tidak serentak. Biasanya, hujan dimulai dari daerah selatan, lalu kemudian pantura," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sudaryanto, Rabu (30/10/2019).
Kemudian, prakiraan puncak musim penghujan terjadi pada Januari atau Februari.
Hampir semua daerah di Jawa Tengah, kata dia, masuk dalam daerah rawan longsor. Kecuali beberapa kota, Kota Magelang, Salatiga, dan Solo.
Baca: Menteri Kehakiman Jepang Mengundurkan Diri Gara-gara Sang Istri Terima Kentang dan Jagung
Baca: Berani Jujur! 5 Artis Akui Hamil di Luar Nikah, Termasuk Istri Young Lex, Siapa Lagi Berikutnya?
Baca: Mengatasi Bibir Kering Pecah-pecah dengan Gula Merah? Begini Pendapat Dokter
Sedangkan daerah rawan banjir paling banyak di daerah yang terletak di pantai utara (pantura) Jateng. Misalnya, Kota Semarang, Tegal, Pekalongan, Demak, dan sebagainya.
Namun, beberapa daerah yang tidak berada di pesisi pantura juga kerap dilanda banjir. Antara lain, Kota Solo, Blora, wilayah Pati sebelah selatan.
"Pekalongan itu tidak hujan saja sudah rob, apalagi besok kalau hujan. Kota Semarang rawan banjir, tapi wali kotanya baik sudah menyiapkan pompa untuk menyedot air," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan seluruh BPBD kabupaten/kota terkait kesiapan menghadapi musim penghujan maupun pergantian musim seperti sekarang ini.
Antisipasi yang dilakukan antara lain memperbarui inventarisasi data rawan bencana banjir dan tanah longsor di 35 kabupaten/kota.
Selain itu juga mempersiapkan sarana, prasarana dan logistik bencana serta menggelar apel siaga bencana seperti bersih-bersih sungai, saluran dan lingkungan. Gerakan ini dilakukan di seluruh wilayah Jawa Tengah dengan menggandeng pihak-pihak terkait.
"Kami juga sudah mengidentifikasi tanggul-tanggul kritis dan melaporkan pada Kementerian PU/satker BBWS. Selain itu juga menyiapkan posko dan mempublikasikan nomor posko siaga untuk memudahkan warga menghubungi," tuturnya.(mam)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Hampir Semua Daerah di Jateng Rawan Longsor saat Musim Penghujan, Masyarakat Diminta Waspada