Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Musim Penghujan Semakin Dekat, BPBD Karanganyar Siap Hadapi Bencana

BPBD Karanganyar, Bambang Djatmiko mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapi potensi bencana di wilayah Karanganyar

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Musim Penghujan Semakin Dekat, BPBD Karanganyar Siap Hadapi Bencana
Tribunjateng.com/Agus Iswadi
Anggota BPBD Karanganyar dibantu warga dan relawan saat memangkas pohon tumbang di Kecamatan Ngargoyoso, Senin (21/10/2019) 

TRIBUNNEWS.COM -  Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Karanganyar, Bambang Djatmiko mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapi potensi bencana di wilayah Karanganyar, Jawa Tengah.

Bambang menjelaskan prosedur persiapan dalam menghadapi potensi bencana terutama di musim penghujan seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Sama halnya tahun-tahun yang lalu dan sesuai dengan SOP, kami BPBD Kabupaten Karanganyar sudah mempersiapkan personilnya, alatnya, hingga piranti-piranti yang lain," ujar Bambang saat dihubungi Tribunnews.com lewat sambungan telepon, Rabu (31/10/2019) kemarin. 

Lanjut Bambang, persiapan tersebut juga termasuk pengajuan pembuatan surat keputusan bupati perihal kesiapan menghadapi potensi bencana.

"Termasuk di antaranya, kita nanti mengajukan untuk dibuatkan surat keputusan bupati, kaitannya dengan surat keputusan siaga bencana menghadapi musim penghujan," lanjutnya.

Baca: Rayakan Halloween, Yuk Bermain Trick n Treat di Google Doodle Hari Ini

Nantinya surat keputusan ini akan dijabarkan dengan pembentukan posko dan juga melakukan langkah-langkah secara koordinatif.

BPBD Kabupaten Karanganyar akan melibatkan banyak elemen, seperti Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Perhubungan (Dishub) dan relawan-relawan potensi di Kabupaten Karanganyar.

Berita Rekomendasi

"Cukup banyak, insyaallah siaplah untuk menghadapi musim penghujan," kata Bambang.

Rencananya posko siaga bencana akan mulai beroperasi di pertengahan bulan November.

Pendirian posko tersebut disesuaikan dengan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut  wilayah Karanganyar masuk penghujan bulan November.

"Ini sudah pertengahan November sudah merata sudah merata di Kabupaten Karanganyar," ujar Bambang.

Baca: Kenaikan Iuran BPJS Capai 100 Persen, Praktisi: JKN Perlu Berbenah

BPBD Kabupaten Karanganyar juga telah melakukan langkah representatif dengan memangkas dahan-dahan pohon.

"Kami sudah melakukan kerjasama dengan rekan dari DPU, Dishub dan BPBD sendiri melakukan pemangkasan"

"Untuk tanaman tanaman dan ranting pohon yang sudah selayaknya sudah dilakukan pemangkasan," tambahnya.

Himbauan untuk masyarakat

Ilustrasi dampak terjangan puting beliung (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)
Ilustrasi dampak terjangan puting beliung (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR) (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Karanganyar, Bambang Djatmiko mengimbau masyarakat untuk aktif mencari infomasi  perubahan cuaca setiap harinya.

"Himbauan kami kepada masyarakat untuk selalu mencari tahu mencari informasi-informasi"

Baca: Jokowi Gelar Rapat Terbatas Perdana, Antisipasi Menghadapi Resesi 2020

"Sekarang sudah banyak sekali informasi baik itu lewat media sosial atau media yang lain," tandas Bambang.

Selain itu, warga masyarakat diminta untuk melakukan pemangkasan atau penebangan pohon berpotensi tumbang  saat diterpa angin kencang.

Untuk masyarakat di wilayah perbukitan maupun pengunungan untuk selalu memantau wilayah sekitar bila ada retakan-retakan yang berpotensi longsor. 

"Mewaspadai retakan-retakan dan segera melaporkan ke perangkat desa dan berkoordinasi BPBD," tambahnya.

Bambang juga mengingatkan warga Kabupaten Karanganyar untuk bersama-sama menjaga alam

"Yang terakhir kami mengajak mari kita selalu menjaga alam agar alam bisa menjaga kita," tutup Bambang.

Baca: BMKG Catat Gempa M 4,8 Guncang Pangandaran Jawa Barat Dirasakan hingga Cilacap

Fenomena hidrometeorologi

ILUSTRASI gelombang tinggi - Peringatan Dini BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi Capai 6 Meter, Berlaku 20-23 Juli
ILUSTRASI gelombang tinggi - Peringatan Dini BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi Capai 6 Meter, Berlaku 20-23 Juli (PEXELS.COM/GEORGE DESIPRIS)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan adanya potensi bencana saat musim pancaroba tiba.

Kepala Pusat Data, Infromasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo menjelasakan fenomena  hidrometeorologi seperti angin kencang, puting beliung, longsor, dan banjir.

"Kita perlu waspada terhadap potensi bahaya pada saat pergantian musim dari kemarau ke penghujan. Beberapa wilayah mengalami fenomena hidrometeorologi hingga berujung bencana," ujar Agus seperti dikutip Tribunnews.com dari laman Kompas.com, Senin (28/10/2019).

Agus menambahkan, fenomena  hidrometeorologi perlu diwaspadai masyarakat lantaran berbahaya.

Baca: Bamsoet: Komjen (Pol) Idham Azis Sosok Tepat Jabat Kapolri

"Bahaya yang perlu diwaspadai yaitu banjir, tanah longsor, dan puting beliung setiap kali memasuki musim penghujan. Bencana ini termasuk bencana mematikan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir," pungkasnya.

Sementara itu, dari prakiraan BMKG, 20 persen wilayah pada bulan Oktober sudah memasuki musim penghujan, 47 persen wilayah pada bulan November mulai musim hujan, dan 23 persen wilayah akan memasuki musim penghujan pada bulan Desember.

BMKG juga memperkirakan, selama November nanti, beberapa wilayah akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi. (*)

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas