Pria di Jember Tewas Dicor di Musala Rumahnya Setelah Hilang 7 Bulan, Istri Tuduh Anaknya Pembunuh
Penemuan tersebut menyusul laporan yang dibuat oleh pihak keluarga kepada polisi yang merasa janggal dengan hilangnya korban.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Hasanudin Aco
Dari penuturan ibu Bahar yang juga istri Surono, Busani (45), Surono dibunuh oleh seseorang berinisial J, kemudian jasadnya dikubur di tempat itu.
"Istri dari Pak Surono sendiri, berinisial B, yang menyebutkan kalau suaminya dikubur di tempat itu," ujar Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo kepada Surya (grup TribunJatim.com), Senin (4/11/2019).
Pengakuan ini, didapatkan polisi setelah mendapatkan pengaduan dari Bahar.
Setelah mendapatkan pengaduan itu, polisi langsung menindaklanjutinya, termasuk menanyai keluarga Surono, antara lain Bahar dan Busani.
Untuk memastikan keterangan Busani, jajaran Polsek Ledokombo berkoordinasi dengan jajaran Polres Jember.
Polres Jember kemudian mendatangkan tim DVI Polda Jatim, dan menggali tempat itu.
3. Tiga Lapisan Galian
Saat penggalian, rupanya polisi harus bekerja lebih sebab tempat yang dibongkar bukan hanya tanah belaka.
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, ada dua kali proses pembongkaraan sebelum pihaknya menemukan sesosok jasad.
"Pertama, membongkar keramik yang berwarna hitam itu. Di bawah keramik, ada timbunan tanah. Kemudian di bawah tanah, masih ada lagi semen cor kasar, barulah ditemukan sarung," ujar AKBP Alfian Nurrizal.
Di sarung itulah, polisi menemukan sesosok jasad laki-laki.
Pelapis di atas jasad itu juga tergolong tinggi.
Keramik itu setinggi satu ukuran keramik, lebih beberapa centimeter.
Di bawah keramik, ada urukan tanah sekitar 25 centimter, kemudian barulah semen cor kasar.
Baca: Pria Makassar Tewas di Pesta Pernikahan karena Mabuk dan Menantang Duel Keluarga Pengantin
Karena itulah, polisi harus menggali beberapa kali sebelum menemukan jasad itu.
Lokasi penguburan jasad itu berukuran lebar 1,5 meter, dan panjang 3 meter.
"Pemilik rumah menyebutnya musala, tapi ada di dalam rumah, di bagian dapur itu. Sepertinya hanya cukup juga untuk salat satu orang," imbuh AKBP Alfian Nurrizal.
Dari penuturan pemilik rumah kepada polisi, kata Alfian, bangunan dapur itu selesai dibangun sekitar 6 bulan lalu.
Sebelumnya, lahan itu merupakan lahan kosong di belakang rumah Surono.
Bangunan itu didirikan setelah jasad Surono dikubur di tempat itu.
"Jadi setelah jasad itu dikubur di situ, barulah bangunan itu didirikan. Pendirian bangunan sekitar satu bulan lamanya. Dulunya lahan kosong. Sekarang dapur itu menyatu dengan rumah utama. Nah, lokasi yang kami bongkar itu disebutnya musala yang berada di dalam dapur tersebut," imbuh AKBP Alfian Nurrizal.
Penguburan jasad Surono di tempat itu diperkirakan terjadi tujuh bulan lalu.
Satu bulan kemudian, bangunan dapur itu selesai berdiri.\
Baca: Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online di Bogor Terungkap, Pelaku Susun Rencana Sebelum Beraksi
Pada Minggu (3/11/2019), polisi mendapatkan pengaduan dari warga perihal dugaan dikuburnya Surono di tempat itu.
"Dari laporan masyarakat itu, kami memberikan respons. Salah satunya dengan meminta izin keluarga untuk menggali tempat itu, dan ternyata ditemukan sesosok jasad. Masih terbilang utuh," lanjut AKBP Alfian Nurrizal.
Setelah penggalian, jasad itu langsung diotopsi oleh tim DVI Polda Jatim.
Alfian menegaskan, pihaknya harus memastikan jasad siapakah itu, dan bagaimana dia meninggal, serta kapan waktu meninggalnya. (Surya/Sri Wahyunik)
(Tribunnews/Nanda Lusiana Saputri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.