Fakta Meninggalnya Pembawa Baki Paskibra secara Misterius, Sempat Bercanda hingga Pengakuan Sahabat
Fakta Meninggalnya Pembawa Baki Paskibra secara Misterius, Sempat Bercanda hingga Pengakuan Sahabat
Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Pravitri Retno W
Kepergian Tiara untuk selama-lamanya membuat keluarga terpukul.
Anak semata wayang pasangan Dewa Gede Sugiarta dan Jro Nyoman Tri Veni itu meninggal tiba-tiba.
5. Keluarga sudah ikhlas
Jenazah Desak Putu Tiara (17), Paskibraka pembawa baki saat penurunan bendera 17 Agustus 2019 di Lapangan Kota Singaraja, rencananya akan diupacarai mekinsan ring geni, Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 10.00 Wita di Setra Kelurahan Penarukan.
Rencananya seluruh anggota Paskibraka akan ikut mengiringi jenazah Tiara ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Kakek mendiang Desak Putu Tiara, Dewa Sadnyana, Jumat (8/11/2019), mengatakan pihak keluarga enggan mencari tahu terkait penyebab kematian cucu kesayangannya itu.
"Tiara sudah tidak ada. Kami semua sudah ikhlas. Memang bagus sebenarnya mencari tahu penyebab pasti meninggalnya namun kami tidak ingin memperpanjang lagi. Sudah biarlah, kami sudah ikhlas," katanya.
Dewa Sadnyana menyebutkan, saat para anggota Paskibra Buleleng 2019 mendatangi rumah duka, mereka menyampaikan akan ikut mengantarkan jenazah Tiara ke Setra Kelurahan Penarukan pada Rabu (13/11/2019) mendatang.
"Ya katanya tadi mereka akan ikut mengantarkan jenazahnya," singkatnya.
6. Pengakuan Sahabat
Kepergiaan Desak Putu Tiara (17) menyisakan duka mendalam dari salah satu sahabatnya, yang juga merupakan anggota Paskibra Buleleng bernama Ni Kadek Putri Sila Yanti (17).
Ditemui Jumat (8/11/2019) pagi, Sila mengaku tidak menyangka jika Tiara telah meninggal dunia.
Sebab, selama menjalani pelatihan Paskibra, fisik Tiara terlihat sangat kuat dan tidak pernah mengeluh sakit.
Sehingga ia lah yang berhasil terpilih untuk pembawa baki saat penurunan bendera 17 Agustus 2019 di Taman Kota Singaraja.
Sila yang juga merupakan sisiwi di SMA Negeri 1 Tejakula ini menyebutkan, selama satu bulan menjalani pelatihan bersama, almarhum Tiara memiliki pribadi yang humoris dan ramah.
"Kalau dia ketawa, suaranya keras sekali. Heboh lah orangnya. Dia yang membuat masa-masa pelatihan itu menjadi indah karena orangnya humoris."
"Saat latihan juga fisiknya terlihat sangat kuat, tidak pernah sakit. Makanya saya syok sekali dengan kepergiannya ini." kenang Sila.
Saat Tiara di rawat di rumah sakit, Sila mengaku sempat menjenguknya.
Saat itu kondisi Tiara sudah dalam keadaan koma.
"Saya tidak menyangka dengan kondisi Tiara saat itu yang terbaring lemah dan tidak sadarkan diri. Padahal fisiknya saat latihan benar-benar kuat. Selama di Paskibra, Tiara adalah sahabat baik saya," singkatnya.
(Tribunnews.com/Sinatrya) (TribunBali.com/Ratu Ayu Astri Desiani)