Viral Kucing Mati Setelah Dicekoki 'Ciu', Ternyata Ini Fakta-fakta Sebenarnya
Azzam yang diamankan polisi setelah videonya viral 18 Oktober 2019 lalu itu, mengaku air yang diberikan kepada kucinya adalah air kelapa.
Editor: Hendra Gunawan
Video ini banyak membuat penontonnya naik pitam.
Bahkan banyak yang mengancam akan membawa pelakunya ke ranah hukum.
Awalnya video ini diduga berasal dari Yogyakarta.
Namun kemudian ada klarifikasi, video diunggah seseorang bernama Azam, asal Tulungagung.
Seorang warganet menyebut rumah pelaku ada di Desa Dukuh, Kecamatan Gondang.
Di bagian lain, akun instagram Izzam ramai diserbu warganet yang menghujatnya.
Hal ini membuat akun instagram yang sebelumnya hanya memiliki 6 ribu followers kini berrtambah menjadi 10,3 ribu followers.
Warganet pun tak percaya dengan alasan Izzam yang mengaku memberi air kelapa pada kucingnya.
ihong14: Air klpa bisa jdi obat pd kucing yg sdg trkena racun/virus. Ga usah bnyak alesan deh, netizen skrg ga ada yg begok. Lo nya aja yg msih ga punya otak
mthjuliana: Banyak alibi, ga logis lagi. malu2in wkwk
sheladlvia: aku berdoa untuk kamu semoga allah mengampuni dosa2mu dan juga membalas semua perbuatanmu dengan balasan yg setimpal.. aamiin
pernah.sehat_: Klarifikasi kok jare diwek i air kelapa i nalarmu nandi to mas wkwkw
4. Komunitas Pecinta Kucing Lapor Polisi
Tulungagung Kucing Lovers, Animal Defenders, Kediri Cat Lovers, Peduli Kucing Domestik Kediri (PKDK) dan Indonesian Street Cat Jogjakarta.
Sejumlah komunitas yang melaporkan Azzam kepada polisi.
"Mas Azam dengan captionnya menyakiti para pecinta kucing," ujar Bayu Gilang, koordinator pecinta kucing yang datang ke Mapolres Tulungagung.
Lanjutnya, apa yang dilakukan Azam telah membuat geram para pecinta kucing di seluruh Indonesia.
Karena itu Bayu dan kawan-kawan menuntut Azam dihukum untuk memberi efek jera.
Untuk pasal yang dituntutkan, menurut Bayu, Azam bisa dijerat Undang-undang ITE karena sudah membuat resah.
"Entah itu dia pakai air kelapa, tapi caption menggunakan ciu itu membuat resah," ujarnya.
Selain itu para pecinta kucing ini juga melaporkan dugaan penganiayaan hewan.
Sebab bagi pecinta kucing hanya memberikan alibi, memberi air kelapa pada kucing yang keracunan.
Di mata para pecinta kucing Azam masih melakukan penganiayaan hewan.
"Dia menikmati proses kematian hewan. Bagi kami itu sangat menyakitkan," tegas Bayu.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia melalui Kasat Reskrim, AKP Hendi Septiadi mengaku akan menindaklanjuti laporan pecinta kucing.
Saat ini bangkai kucing itu sudah digali dan disimpan dalam kotak khusus.
Untuk memastikan penyebab kematian kucing itu, nantinya akan diambil sampel untuk diuji di laboratorium.
5. Polisi Otopsi Jasad Kucing
Satreskrim Polres Tulungagung mengambil sampel organ dalam kucing anggora yang viral diminumi ciu di media sosial.
Langkah ini sebagai tindak lanjut laporan dari para pecinta kucing, yang menduga Ahmad Azam (22), orang yang mengunggah video itu telah melakukan penyiksaan hewan.
Menurut Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, para pecinta kucing telah membuat laporan pada Jumat (18/10/2019).
Pihaknya melakukan otopsi terhadap bangkai kucing yang sudah digali sebelumnya, pada Sabtu (19/10/2019) malam.
“Sekitar 19.00 WIB telah dilakukan otopsi untuk mengambil sampel. Otopsi dilakukan di RSUD dr Iskak,” terang EG Pandia, Minggu (20/10/2019).
Otopsi dilakukan oleh seorang dokter hewan dari Universitas Airlangga Surabaya.
Sampel yang diambil antara lain isi lambung, hati, paru-paru, ginjal dan dinding lambung.
Selain bangkai kucing itu, otopsi juga dilakukan terhadap bangka tikus yang dimuntahkan kucing.
“Saksi kan bilang kucing itu makan tikus yang sudah kena racun.
Otopsi akan membuktikan, apakah ada kecocokan kandungan zat dalam tikus dan kucing itu,” sambung EG Pandia.
Sampel selanjutnya diuji di laboratorium Universitas Airlangga Surabaya.
Diperkirakan hasil uji sampel ini akan keluar pada Selasa (22/10/2019) atau Rabu (23/10/2019).
Karena itu Kapolres meminta warganet untuk tenang, dan mempercayakan proses pada kepolisian.
“Masyarakat tak usah takut, kasus ini diproses sebagaimana mestinya,” ucap Pandia.
Polisi juga masih terus melakukan pendalaman kasus.
Sebab jika terbukti yang diminumkan ke kucing itu adalah air kelapa dan kucing itu keracunan, maka unsur penganiayaan hewan tidak terpenuhi.
Karena itu perlu ada telaah unsur pelanggaran hukum mana yang terpenuhi dalam perkara ini.
“Mungkin saja ITE yang terpenuhi. Kami masih melakukan penyelidikan terus” ujar mantan Kasat Lantas Polrestabes Surabaya ini.
Kapolres juga berencana mempertemukan para pecinta kucing dengan saksi yang mengunggah video itu, jika unsur penganiayaan hewan tidak terbukti.
Diharapkan dari pertemuan itu ada solusi jalan tengah untuk menyelesaikan kasus ini.
Sebelumnya anggota Satreskrim Polres Tulungagung juga melakukan olah TKP, dimana lokasi perekaman video.
Selain itu ada lima orang yang diperiksa, termasuk penjual kelapa dan pemilik kucing.
Polisi memastikan, sosok yang meminumkan cairan ke kucing itu adalah Andra.
Sedangkan yang merekam dan mengunggah video itu adalah Ahmad Azam.
“Penjelasan para saksi, saat itu kucing itu keracunan. Karena di desa, tidak ada dokter hewan, mereka inisiatif memberi minum air kelapa,” tandas EG Pandia.
6. Hasil Uji Laboratorium
Polres Tulungagung akhirnya secara resmi mendapatkan hasil otopsi dan hasil uji laboratorium, kucing anggora yang mati karena diduga dicekoki miras ciu.
Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia melalui Kasat Reskrim, AKP Hendi Septiadi, mengatakan hasil uji laboratorium dan otopsi baru kemarin, Selasa (5/11/2019) didapatkan.
“Kami juga sudah minta keterangan dokter hewan yang membidangi,” terang Hendi, Rabu (6/11/2019).
Menurut Hendi, dari hasil otopsi kucing itu mengalami penganiayaan.
Pada bagian leher dan badan kucing ada luka memar akibat pukulan benda tumpul, sementara ekor kucing mengalami patah.
“Hasil otopsi seperti itu, tapi karena apa, masih kami lakukan penyelidikan,” sambung Hendi.
Sementara berdasar hasil uji laboratorium atas sejumlah sampel organ kucing, ada iritasi di saluran pernafasan.
Kemudian ada perlemakkan di hati dan ginjal, yang bisa disebabkan karena adanya alkohol.
Penyebab kematian kucing itu bisa karena masuknya cairan alkohol.
“Kami tidak menyebutnya ciu, karena ciu itu kan merek. Kandungannya itu adalah alkohol,” ungkap Hendi.
Lebih jauh Hendi menerangkan, uji laboratorium dan otopsi ini untuk membuktikan apa yang disampaikan di Story Instagram milik Ahmad Azam.
Karena itu uji laboratorium fokus untuk membuktikan kandungan alkohol di tubuh kucing itu.
Uji laboratorium tidak membuktikan ada cairan air kelapa seperti yang diungkapkan Azam sebelumnya.
“Kandungan racun juga tidak ditemukan. Kami masih melakukan penyelidikan, semua masih berstatus sebagai saksi,” tegas Hendi.
Masih menurut Hendi, dengan hasil uji laboratorium dan otopsi ini maka ada fakta baru.
Dengan fakta baru ini penyidik akan melakukan pendalaman lagi.
“Apakah ada pelaku lain atau kemungkinan pasal lain, masih penyelidikan lebih lanjut. Kami masih meminta keterangan orang yang ada di TKP,” pungkas Hendi. (Pipit Maulidiya)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Fakta Lengkap Kucing Dicekoki Ciu Tulungangung, Dari Pengakuan Air Kelapa Hingga Hasil Otopsi