Janjikan Bertemu Tuhan Lewat Cahaya, Mantan Kades Ini Bantah Ajarkan Aliran Sesat
Sebelumnya, ajarannya diadukan ke MUI dan Kemenag Mamuju untuk diawasi, sebab diduga mengajarkan hal yang menyimpan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Bahtiar Salam membantah dan tidak menerima aliran kepercayaannya dituduh sesat oleh pihak kepolisian, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Kemenag Kabupaten Mamuju.
Sebelumnya, ajarannya diadukan ke MUI dan Kemenag Mamuju untuk diawasi, sebab diduga mengajarkan hal yang menyimpan.
Ia menjanjikan para pengikutnya dapat bertemu tuhan lewat cahaya.
Meski begitu, Bahtiar Salam mengaku siap hadir memberikan klarifikasi atas tuduhan tersebut jika dipanggil oleh pihak berwenang.
"Kami tidak perlu memberikan tanggapan terlalu jauh. Intinya kami siap dipanggil oleh pihak yang berwenang untuk memberikan penjelasan supaya jangan bias termasuk MUI,"ujarnya dihubungi via telepon Tribun-Timur.com, Selasa (12/11/2019).
Baca: Geger Pria Ngaku Rasul di Gowa, Janjikan Pengikut Bisa Masuk Surga dengan Tiket Rp 10 Ribu
Baca: Penyebar Aliran Sesat Tarekat Tajul Khalwatiyah Diganjar 5 Pasal Berlapis
Baca: Aliran Sesat Tarekat Tajul Khalwatiyah di Gowa, Hanya Bayar Rp 10 Ribu Dijamin Masuk Surga
Baca: Soal Keberadaan Tahi Lalat di Paha Belakang, Gisel Tantang Kru Bareng Boy Trans7, 'Kalau Mau, Ayo'
Menurut mantan Kepala Desa Bala-balakang Mamuju itu, tidak ada hak manusia mencap atau menuduh orang lain sesat.
"Itu hak atau otoritas Allah apakah manusia itu sesat atau tidak,"singkatnya.
Terkait dugaan menjanjikan pengikut ajaran dapat ketemu tuhan lewat cahaya, kata Bahtiar, pihaknya hanya ingin menjelaskan kepada pihak berwajib.
![Bahtiar Salam salah satu pengikut aliran kepercayaan di Mamuju](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bahtiar-salam-salah-satu-pengikut-aliran-kepercayaan-di-mamuju.jpg)
"Karena ini soal hakikat, jangan dibawa ke pengertian syariat. Guru kami memang mengajarkan khusus hakikat, tetapi guru tak pernah melarang orang bersyariat karena itu semua harus dilaksanakan. Tidak boleh ada yang meninggalkan,"kata Bahtiar.
"Kami berharap jangan menciptakan istilah yang mereka (aparat) buat sendiri, lalu menudingkan kepada pihak yang engkau tuduh sesat,"sambung.
Kata dia, intinya pihaknya menghormati hukum, jika pihak berwenang yang memanggil akan hadir memenuhi panggilan itu.
"Insyaallah kami siap hadir, termasuk MUI jika memanggil untuk sidang.
Baca: Aliran Sesat Tarekat Tajul Khalwatiyah Ajarkan Bayar Zakat Sesuai Berat Badan
Baca: Aliran Sesat Tarekat Tajul Khalwatiyah di Gowa, Hanya Bayar Rp 10 Ribu Dijamin Masuk Surga
Baca: Muncul Aliran Sesat di Sulsel, Janjikan Masuk Surga Dengan Bayar Sejumlah Uang
Tolong jika memuat ini berita pake dugaan jangan langsung mengatakan ada aliran sesat di Mamuju, karena jangan sampai media massa yang membuat resah masyarakat,"tuturnya.
Terkait tuduhan ajaranya hanya mengajarkan salat wajib hanya dua waktu.
Jika junub tak perlu mandi wajib, dan jika salat tak perlu melafalkan Allahu Akbar, Bahtiar Salam membahtar keras hal itu.
"Setahuku guru tidak mengajarkan itu.
Sepertinya yang dimaksud MUI dalam berita yang menyebar bukan golongan kami.
Tapi ajaran lain, karena katanya memang ada yang datang dari Pulau Karampuang,"tuturnya.
Namun Bahtiar mengakui nama yang disebut dalam surat Polda Sulbar atas nama Rasyid, yang diduga sebagai guru penyebar aliran kepercayaan yang diduga sesat adalah gurunya.
"Iya memang itu guru kami dari Bontang.
Tapi jangan anggap dia pendatang dia itu asli Mandar.
Bapaknya orang Taramanu dan Ibunya Karampuan,"katanya.
Bahtiar menyesalkan MUI dan Kemenag, yang langsung mengeluarkan statemen bahwa kami sesat.
"Apa sudah mereka ini panggil kami, untuk duduk bicarakan sapa betul yang sesat.
Allah lebih tahu siapa yang sesat, dan siapa yang diberi petunjuk, tapi kalau MUI ingin memperjelas tidak ada masalah. Kami siap hadir mengikuti sidang,"tegasnya.
Soal pembayaran, kata dia, memang ada dalam proses pengajiannya, namun bagi dia itu hal yang wajar saja.
"Pembayaran itu jangan kaget karena dalam islam itu dikenal sedekah.
Adabnya kalau kita belajar sama guru harus mengeluarkan sakat. Transportasi guru datang di Mamuju," ujarnya.
"Tapi itu juga tidak ada paksaan, tapi setahu saya dimana-mana menerima ilmu pasti keluarkan sakat.
Karena masa tuan rumah pengajian yang diberatkan,"jelasnya.(Nurhadi/tribun-timur.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Dituduh Aliran Kepercayaannya Sesat, Begini Pembelaan Bahtiar Salam,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.