Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mayat Dalam Koper Sudah Membusuk, Ketuahuan Karena Pembungkus Jebol

Dalam proses identifikasi dan memastikan sebab kematian, Edy menyebut kendala bukan karena tangan dan kaki korban dilakban agar muat

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mayat Dalam Koper Sudah Membusuk, Ketuahuan Karena Pembungkus Jebol
Istimewa
Penemuan mayat di Nanggung, Kabupaten Bogor 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -- Tim dokter forensik RS Polri Kramatjati menelusuri indikasi racun pada jasad pria dalam koper yang ditemukan di Kampung Teluk Waru, Nanggung, Kabupaten Bogor.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan pengambilan sampel seluruh cairan tubuh pada jasad yang ditemukan Minggu (10/11/2019) siang.

"Cairan urine, mulut, semua sampel cairan untuk pemeriksaan toksikologi (racun). Tapi kita lihat nanti, apakah ada indikasi ke sana, tergantung dari penyidiknya," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Senin (11/11/2019).

Edy menuturkan pemeriksaan korban yang diperkirakan dibunuh 5 hari sebelum ditemukan tewas akibat diracun tetap memungkinkan.

"Karena bisa saja dibekap terus diracun, kita melengkapi semua pemeriksaan. Kalau penyidik bilang ada proses keracunan ya kita dalami, kalau tidak ya berhenti," ujarnya.

Baca: Warga Bogor Digemparkan Temuan Mayat dalam Koper, Diikat Plester dan Dibungkus Selimut

Baca: Kembali Terjadi Penemuan Mayat dalam Koper di Bogor, Posisi Terlipat, Sekujur Tubuh Dililit Plester

Baca: Barang Milik Sopir Taksi Online yang Tewas di Bogor Tidak Ada yang Hilang, Isi Dompet Korban Utuh

Dalam proses identifikasi dan memastikan sebab kematian, Edy menyebut kendala bukan karena tangan dan kaki korban dilakban agar muat dalam koper.

Melainkan karena kondisi jasad yang sudah mengalami pembusukan sehingga tanda penganiayaan di tubuh sulit ditemukan.

Berita Rekomendasi

Dia mengimbau keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga laki-laki berusia sekitar 40 tahun untuk datang melapor ke RS Polri dan Polres Bogor.

"Untuk ciri khusus perlu pemeriksaan lebih lanjut. Kalau berat badan susah, karena sudah pembusukan. Tapi diperkirakan sekitar 60 kilogram," tuturnya.

Garis polisi dipasang di lokasi penemuan mayat dalam koper di atas jurang hutan pinus, Kampung Teluk Waru RT 01/13, Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat.
Garis polisi dipasang di lokasi penemuan mayat dalam koper di atas jurang hutan pinus, Kampung Teluk Waru RT 01/13, Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat. (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Ketahuan Gara-gara Koper Jebol

Identitas sosok mayat dalam koper hingga saat masih belum terungkap.

Kematian mayat dalam koper di Bogor ini masih menjadi misteri yang harus diungkap aparat kepolisian.

Polisi pun sudah menyebar ciri-ciri mayat dalam koper yang ditemukan di hutan Pinus, Kampung Teluk Waru, Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor pada Minggu (10/11/2019).

"Indikasi kasus pembunuhan," kata Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Senin (11/11/2019).

Ia menjelaskan, ada beberapa ciri khusus seperti bekas luka jahitan di kaki pria yang diduga menjadi korban pembunuhan itu.

"Ciri ciri korban yang ditemukan usia diperkirakan di atas 40 tahun, ada bekas jahitan di bagian perut kurang lebih 4x6 cm, ada bekas operasi juga di kaki sebelah kanan, operasi patah kaki," kata AKBP Muhammad Joni.

Kapolres Bogor mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan mencari barang bukti lain agar dapat mengungkap kasus tersebut.

Warga sekitar lokasi kejadian tak menyangka ada yang tega membuang jasad korban dan memasukannya ke dalam koper.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas,com, temuan itu berawal ketika tukang ojek pangkalan bernama Adang melintas di lokasi tersebut pada Minggu (10/11/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat itu, ia melihat ada koper tergelatak di bawah pohon semak-semak hutan pinus.
Saat didekati, Adang melihat di koper tersebut banyak dikerumuni lalat dan mengeluarkan bau tak sedap.

Ia yang mencurigai temuan itu lantas panik dan memanggil warga bernama Didi Suswandi (42).

Namun, Didi dan Adang kaget saat melihat dari jarak dekat yang berada di dalam koper tersebut.

Mereka melihat kaki manusia keluar dari resleting koper yang sobek.

"Iya yang nemuin si ojek (Adang) jadi siang-siang itu dia cari-cari saya katanya ada koper, terus minta temenin ke atas (hutan pinus) kita lihat bareng-bareng dan kita cek lebih dekat ada kaki keluar, jadi resleting (koper) itu jebol," ucap Didi Suswandi (42) menirukan kejadian itu kepada Kompas.com saat ditemui di TKP, Senin (11/11/2019).

Didi menuturkan dirinya sama sekali tak menyangka ada mayat yang dibuang di tempat tersebut.

Padahal sehari sebelumnya, anaknya sempat mencium bangkai namun ia tak menaruh curiga.

"Kalau baunya sih kecium tapi enggak curiga kalau bangkai orang, kita menyangkanya bau bangkai anjing. Nah baunya malam Minggu (10/11/2019) kita menduga dibuang itu malam Sabtu (9/11/2019) karena waktu hari Jumat itu belum ada bau," ungkapnya.

Didi lantas meminta sang istri untuk memanggil polisi menggunakan sepeda motor.

Polisi lantas segera datang dan mengevakuasi jasad tersebut.

Saat dibuka, kata dia, di dalam koper tersebut ternyata berisi sosok mayat dibungkus plastik hitam, lalu dilapisi selimut dan dililit plester putih.

"Pas dibuktikan oleh polisi itu benar kakinya manusia, saat dibuka kopernya ada 3 lapis, pertama bungkus plastik hitam terus selimut warna kotak-kotak dan tubuhnya dililit plester mulai dari mulut sampai kaki posisinya membungkuk," tambahnya.

Didi semakin terkejut ketika jasad korban telah dikeluarkan dari dalam koper.

"Jadi pas dibuka itu matanya sudah enggak ada mungkin karena sudah lama. Jadi dugaan kita Jumat malam Sabtu kayaknya dibuang, soalnya Jumat enggak ada bau sama sekali," katanya.

Hasil Pemeriksaan Forensik

Kapolres Bogor, AKBP Muhammad Joni menambahkan, dari hasil pemeriksaan tim forensik, korban diduga tewas sudah lebih dari 5 hari.

Sebab, saat ditemukan sudah dalam kondisi sulit dikenali.

Berdasarkan pemeriksaan tim forensik sementara, kata dia, ditemukan ada luka di bagian kepala korban.

Lanjut Joni, luka tersebut diduga diakibatkan oleh benturan benda tumpul.

"Luka di kepala akibat benda tumpul," kata Muhammad Joni.

Selain itu, sambung Kapolres Bogor, bahwa pihaknya juga menemukan luka lainnya yakni luka jahitan bekas operasi.

"Ada beberapa luka, tetapi luka lama, bukan karena yang mengakibatkan korban meninggalnya tersebut, ada bekas jahitan operasi dan lain-lain," katanya melanjutkan.

Diduga Disekap Sebelum Tewas

Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan tim forensik juga menemukan luka luka lebam di bawah bibir korban.

Korban diduga sempat disekap sebelum ditemukan tewas dalam koper.

"Selain luka benda tumpul, ditemukan juga luka lebam di bawah bibir. Terindikasi kalau dari hasil forensik terindentifikasi terjadi penyekapan juga terhadap korban," kata Muhammad Joni kepada wartawan, Senin (11/11/2019).

Namun, sampai saat ini, pihak kepolisian masih mendalami lebih lanjut kasus temuan mayat dalam koper tersebut termasuk identitas korban.

"Identitas belum diketahui," ungkap Joni. (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Mayat di Dalam Koper di Hutan Nanggung Bogor Terungkap Gara-gara Resleting Jebol, Matanya Hilang,

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas