Usai Nyoblos Kepala Desa di Pekalongan, Warsidin Jadi Korban Kecelakaan Bus Maut di Cipali
Kecelakaan maut bus Arimbi dan bus Sinar Jaya di Tol Cipali, Subang, Kamis (14/11/2019) dini hari menyisakan cerita.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut bus Arimbi dan bus Sinar Jaya di Tol Cipali, Subang, Kamis (14/11/2019) dini hari menyisakan cerita.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan tujuh orang tewas, enam orang luka berat, dan sepuluh orang luka ringan.
Satu di antara korban tewas ialah Warsidin (53), warga Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Ia dalam perjalanan pulang menuju Jakarta setelah menggunakan hak suaranya dalam pemilihan kepala desa di Pekalongan.
Dilansir Tribun Jakarta, ia berangkat ke Pekalongan sejak Selasa (12/11/2019), bersama istri, dua anak, dan seorang cucunya.
Hal tersebut diungkapkan keponakan Warsidin, Latif (23).
"Iya almarhum (Warsidin) nyoblos di Desa Sambiroto. Istrinya di Desa Wangandowo. Dua-duanya masih di Pekalongan," ujar Latif, saat ditemui di kediamannya, Kamis (14/11/2019).
Latif mengungkapkan, menggunakan hak suara adalah hal penting bagi mendiang Warsidin.
"Menurut almarhum, memilih kepala desa itu penting. Kalau ada apa-apa kan tertujunya sama kepala desa," tambahnya.
Sebelum pulang ke Pekalongan, Warsidin tengah menyelesaikan proyek bangunan di dekat rumah kontrakannya.
"Makanya, kemarin almarhum pulang (ke Jakarta) duluan, soalnya masih ada kerjaan di sini," terang Latif.
"Tapi dia punya anak buah juga, mandornyalah istilahnya," lanjut dia.
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan ini menewaskan tujuh orang yang semuanya berasal dari bus Arimbi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.