Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Teman Pengajian 'Pengantin Bom' Mapolrestabes Medan, Rudi Serahkan Dua Anaknya

Ketiga anaknya itu merupakan teman satu pengajian dengan Rabbial Muslim Nasution alias RMN, pengantin bom yang meledakkan diri

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jadi Teman Pengajian 'Pengantin Bom' Mapolrestabes Medan, Rudi Serahkan Dua Anaknya
Tribun Medan/Istimewa
Bom bunuh diri Polrestabes Medan. Rabbial, pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, berfoto bersama teman-temannya di hari pernikahan. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Raut sedih terlihat dari wajah Rudi Suharto (52) saat dijumpai di kediamannya, di Jalan Tambak Lingkungan 20, Kelurahan Canang Kering, Kecamatan Medan Belawan, pada Jumat (15/11/2019) sekitar pukul 12.10 WIB.

Rudi merupakan orang tua dari dua terduga pelaku Aris (28) dan Fadli (23) yang diamankan polisi pada Kamis (14/11/2019) malam ditempat Kepala Lingkungan setempat.

Sedangkan satu anak lainnya, Andre (21) melarikan diri.

Ketiga anaknya itu merupakan teman satu pengajian dengan Rabbial Muslim Nasution alias RMN, pengantin bom yang meledakkan diri di Mapolresta Medan, pada Rabu lalu.

"Ya sedihlah kita melihat anak seperti ini," kata Rudi dengan suara parau, Jumat (15/11/2019).

Disebutkan Rudi selama anaknya ikut pengajian tidak ada keganjilan yang dirasakan.

Baca: Kabar Buruk, Pejabat BUMN Ditangkap Densus 88 Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Respons Erick Thohir

Baca: Pengamat Sebut Pelaku Teror Berusia Muda Lebih Mudah Alami Deprivasi Relatif

Baca: Polisi Amankan Gubuk Dekat Tambak, Diduga Jadi Lokasi Terduga Teroris Merakit Bom

Baca: Istri Siapkan Bom di Bali dan Dedek Berubah Drastis Setelah Enam Bulan Ikuti Sebuah Perkumpulan

Baca: Sang Istri Kerap Menangis Sesenggukan Sebelum Dedek Melakukan Aksi Bunuh Diri

Mereka yang mengaji hanya kawan-kawan disini.

Berita Rekomendasi

"Kalau di gubuk itu saya sehari bisa 3-4 kali ke kolam. Jadi saya tahu kondisinya," katanya.

"Anak saya yang tiga itu biasanya menginap di gubuk itu," sambungnya.

Dijelaskan Rudi, gubuk di area tambak miliknya didirikan sebagai tempat untuk menjaga lahan tambak.

Gubuk isinya barang-barang kegiatan sehari-hari seperti cangkul dan parang.

Di situ ditaruh kepiting dan ada juga bibit ikan. Sehari-harinya mereka sering duduk-duduk disitu.

"Sewaktu kejadian bom pun, orang itu kumpul disitu bertiga," ujarnya.

Tim gabungan Inafis dan Labfor melakukan olah TKP di Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri yang dilakukan seorang pemuda, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Akibat peristiwa tersebut pelaku tewas dan melukai empat personel kepolisian yang berjaga. 
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Tim gabungan Inafis dan Labfor melakukan olah TKP di Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri yang dilakukan seorang pemuda, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Akibat peristiwa tersebut pelaku tewas dan melukai empat personel kepolisian yang berjaga. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR (Tribun Medan/Danil Siregar)

Terkait apakah benar dugaan bom dirakit pada lokasi gubuk di tambak.

Rudi tak berani menjawab secara tegas.

Menurutnya biarlah pihak kepolisian yang lakukan penyelidikan.

"Kalau itu saya kurang tahu.

Tapi nanti kan ada hasil pemeriksaan dari polisi.

Ada kejanggalan apa tidak," jawabnya.

Diceritakan Rudi, sore setelah kejadian tepatnya Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 15.00 WIB dirinya menonton televisi dan sekilas melihat wajah RMN di TV.

Dia merupakan orang yang pernah melintas dan bertegur sapa dengan dirinya.

Dia juga mengaku kenal RMN dari anak-anaknya.

Brigjen Dedi Prasetyo, Karopenmas Mabes Polri menyebutkan pelaku bom bunuh diri di Medan berinisial RMN 

dan dilakukan secara Lone Wolf, Rabu (13/11/20). (Tangkapan layar channel Youtube Kompas TV)
Brigjen Dedi Prasetyo, Karopenmas Mabes Polri menyebutkan pelaku bom bunuh diri di Medan berinisial RMN dan dilakukan secara Lone Wolf, Rabu (13/11/20). (Tangkapan layar channel Youtube Kompas TV) (Tangkapan layar channel Youtube Kompas TV)

"Jadi waktu kejadian sore itu saya ke gubuk. Sekitar pukul 15.00 WIB, saya pulang kerumah dan buka TV.

Pas lihat TV nampak sketsa si RMN.

Tapi karena mata saya kurang jelas melihat gambar TV goyang-goyang, jadi enggak terlalu curiga.

RMN sering kemari dan kadang-kadang main mereka sama. Dia lebih sering datang siang," urainya.

Saat malam tiba, sekitar pukul 20.30 WIB, Rudi membawa serta kedua anaknya Fadli dan Aris ke rumah kepala lingkungan (Kepling) setempat.

Sedangkan seorang anak lainnya bernama Andre tidak nampak lagi saat Magrib, setelah ia sempat pulang untuk mengambil makan pada sore hari.

"Anak saya memang tidak saya kasih lari.

Sempat saya tanya kok bisa kayak gini kalian.

Kan bapak suruh ngaji bagus-bagus.

Saya bilang kalian harus bertanggungjawab.

Karena sampai kapanpun kalian lari pasti akan dicari terus," tutur Rudi.

Tak lama berselang sekitar pukul 21.00 WIB pihak kepolisian datang ke rumah Kepling dan setelah dilakukan interogasi akhirnya sekitar pukul 22.00 WIB Aris dan Fadli akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian.

"Anak saya diamankan di rumah Kepling.

Karena Kepling kemarin minta untuk cari informasi.

Dia sempat bilang cemana kok bisa kayak gini kalian.

Sampai akhirnya tadi malam polisi datang jemput kedua anak saya.

Sedangkan seorang anak saya lainnya tidak nampak sejak sore," jelasnya. (M.Andimaz Kahfi)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Orangtua Rekan Pengajian Rabbial Pasrah, Serahkan Dua Anaknya Untuk Diperiksa Polisi

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas