Penjelasan BMKG soal Pengukuran Tsunami Setinggi 10 cm dan 6 cm di Bitung dan Ternate
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono menjelaskan semua itu bisa pihaknya lakukan dengan menggunakan metode pengukuran yang kompleks.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Fathul Amanah
Daryono meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menafsirkan secara berlebihan atas kejadian ini.
"Jadi tidak ada yang perlu ditakuti secara berlebihan karena ada peningkatan serentak. Tidak terjadi kejadian sesuatu yang lebih besar," terangnya.
Baca: 5 Fakta Menarik Entis Sutisna alias Sule yang Sedang Berulang Tahun Hari Ini
Lebih lanjut, Daryono menjelaskan penyebab gempa yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
1. Gempa di wilayah Lombok terjadi akibat patahan naik Flores.
2. Gempa di wilayah Palu terjadi akibat patahan Palu Koro.
3. Penyebab gempa di wilayah Ambon masih dalam identifikasi pihak BMKG.
4. Penyebab gempa di wilayah Maluku dan Sulut terjadi karena patahan di dalam Lempeng Maluku.
5. Penyebab gempa di wilayah Bali akibat patahan naik belakang Bali.
Daryono menambahkan masih ada kemungkinan terjadi gempa di beberapa wilayah di Indonesia.
"Gak bisa memprediksi, kemungkinan masih banyak," kata Daryono.
Ia juga mengimbau masyarakat, terlebih yang ada di pesisir pantai untuk melakukan aktivitas seperti biasa.
"Peringatan dini tsunami sudah diakhiri," tutupnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)