Pengakuan Mengejutkan Pelaku Teror Sperma
Dialah SN, pemuda 25 tahun yang kini sudah ditangkap polisi, akibat perbuatan tak pantas terhadap sejumlah perempuan yang menjadi korban
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pelaku teror sperma yang meresahkan warga Tasikmalaya akhirnya ditangkap polisi, Senin (19/11/2019).
Terungkap siapa pelaku teror sperma Tasikmalaya yang bikin heboh para perempuan warga Tasikmalaya itu.
Dialah SN, pemuda 25 tahun yang kini sudah ditangkap polisi, akibat perbuatan tak pantas terhadap sejumlah perempuan yang menjadi korban.
Kumpulan berita teror sperma Tasikmalaya ini bahkan masuk dalam jajaran trending Google pada Senin, (18/11/2019).
Perbuatan SN ini memang dianggap meresahkan warga Tasiklamaya.
Ternyata bukan cuma karena teror sperma Tasikmalaya SN dianggap meresahkan, di kampung tempat tinggalnya ia bahkan dikenal sebagai tukang onar.
Berdasarkan laporan wartawan Tribunjabar.id, hal ini diketahui berdasarkan informasi yang didapatkan polisi.
Baca: Pelaku Teror Sperma Dicokok Polisi, Jadi Tersangka Tapi Terlihat Tersenyum, Ini Ekspresinya
Baca: 5 Fakta Baru Teror Sperma, Catatan Kriminal Pelaku 2 Kali Mengelak, Termasuk Intip Perempuan
Baca: Foto & Video Penangkapan SN Pelaku Teror Sperma di Tasikmalaya, Ngaku Bergairah saat Lihat Perempuan
Baca: TERBARU Pelaku Teror Sperma di Tasik Disebut Pernah Intip Perempuan dan Lakukan Begal Payudara
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Sudiantoro menyebut, sosok SN bahkan kurang disukai oleh warga sekitar.
"Berdasar keterangan pihak keluarga terlapor, diakui memang anaknya tersebut kurang disenangi di daerahnya dan dikenal pembuat onar," ujarnya.
Seorang tetangga, Perdiana pun membuat pengakuan mengejutkan terkait kelakuan pelaku teror sperma Tasikamalaya itu.
Ia menyebut, ada kelakuan SN yang sempat meresahkan para tetangga.
Disebutkan, SN bahkan sampai di sidang bersama Ketua RT akibat dari perbuatannya.
Menurutnya, SN pernah ketahuan mengintip perempuan. Kejadian ini sudah lama, yakni dua tahun lalu.
"Ketahuan mengintip perempuan di rumah warga dua tahun lalu," ujar Pardiana.