Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Jujun Junaedi, Perakit Helikopter dari Sukabumi Bermodal Referensi dari Google dan YouTube

Pria yang juga bekerja sebagai buruh bengkel hidrolik khusus toko selang di kawasan Sukabumi ini mengaku hanya lulusan STM.

Editor: Sanusi
zoom-in Kisah Jujun Junaedi, Perakit Helikopter dari Sukabumi Bermodal Referensi dari Google dan YouTube
Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga melihat helikopter rakitan karya warga Sukabumi, Jujun Junaedi (45) di kediaman Jujun Junaedi di Kampung Cibubuay, Darmareja, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019). Helikopter rakitan yang dinamai Gardes JN77 itu bermesin genset dan hanya menghabiskan dana Rp 30 juta. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Seperti diketahui, Jujun merupakan pria lulusan STM yang membuat helikopter di halaman rumahnya, di Kampung Cibubuay, RT 3 RW 1, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dibantu Anak

Jujun Junaedi (42) ternyata tak merakit helikopter rancangannya seorang diri.

Jujun dibantu anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tepatnya kelas 3 SD.

Jujun memiliki tiga orang anak, namun yang kerap membantunya adalah anak kedua yang masih berusia sembilan tahun.

Warga melihat helikopter rakitan karya warga Sukabumi, Jujun Junaedi (45) di kediaman Jujun Junaedi di Kampung Cibubuay, Darmareja, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019). Helikopter rakitan yang dinamai Gardes JN77 itu bermesin genset dan hanya menghabiskan dana Rp 30 juta. Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga melihat helikopter rakitan karya warga Sukabumi, Jujun Junaedi (45) di kediaman Jujun Junaedi di Kampung Cibubuay, Darmareja, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019). Helikopter rakitan yang dinamai Gardes JN77 itu bermesin genset dan hanya menghabiskan dana Rp 30 juta. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Anaknya ada yang nomor dua yang suka bantu, masih SD. Kelas 3 SD," ujar Yeti (37), istri Jujun, ketika diwawancarai Tribunnews.com di kediamannya, Kampung Cibubuay, Desa Damareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019).

Yeti sendiri mengaku pihak keluarga jarang membantu Jujun dalam merakit helikopter. Seringkali dirinya hanya menemani sang suami saat menyalurkan hobinya tersebut.

Berita Rekomendasi

Sementara sang anak yang berusia sembilan tahun, kata Yeti, hanya membantu Jujun ketika libur dari kegiatan belajar mengajar.

Warga melihat helikopter rakitan karya warga Sukabumi, Jujun Junaedi (45) di kediaman Jujun Junaedi di Kampung Cibubuay, Darmareja, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019). Helikopter rakitan yang dinamai Gardes JN77 itu bermesin genset dan hanya menghabiskan dana Rp 30 juta. Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga melihat helikopter rakitan karya warga Sukabumi, Jujun Junaedi (45) di kediaman Jujun Junaedi di Kampung Cibubuay, Darmareja, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019). Helikopter rakitan yang dinamai Gardes JN77 itu bermesin genset dan hanya menghabiskan dana Rp 30 juta. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Kalau libur, malamnya suka bantuin bapaknya. Benar-benar bantuin tapi, masang-masang gitu," kata dia.

Selain itu, Jujun juga pernah dibantu merakit helikopter oleh temannya. Namun itu hanya sekali terjadi, dan saat helikopter tersebut masih belum memiliki mesin.

"Pernah dibantu sama temannya dulu, sewaktu belum ada mesinnya. Tapi temannya kan juga kerja di rumah sakit, jadi ada kesibukan sendiri. Sekarang juga jarang ke sini, sudah lama (kejadian itu)," tandasnya.

Lewat Jalan Sempit

Akses jalan yang sulit tak menyurutkan semangat Jujun Junaedi (42) untuk terus membuat helikopter di Sukabumi, Jawa Barat.

Diketahui, jalan untuk menuju kediaman Jujun Junaedi hanyalah jalan setapak berliku yang dapat dilewati satu sepeda motor.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas