Bocah Berusia 4 Tahun Tewas Dicekik Pacar Ibunya, Begini Cerita Pemilik Rumah
Sebelum habisi nyawa anak dari pacarnya, Nazara sempat membeli sarapan untuk makan pagi bersama dengan korban
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan M.Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kematian Aliando Saragih bocah berusia 4 tahun menggegerkan warga Desa Ujung Labuhan Kecamatan Namorambe Kabupaten Deliserdang, Kamis (21/11/2019) sekitar pukul 13.40 WIB.
Korban sempat dibawa ibunya, Dorlida Simamora (35) ke RS Kasih Insani Delitua dan ditangani oleh pihak dokter.
Setelah menemukan kejanggalan dari tubuh korban, pihak rumah sakit melaporkan kejadian dugaan pembunuhan kepada Polsek Namorambe sekitar pukul 15.00 WIB.
Kapolsek Namorambe AKP Binsar Naibaho dan anggotanya pun datang ke rumah sakit untuk memastikan informasi yang didapatkan tersebut
Dari hasil penyelidikan, pelakunya adalah pacar dari sang ibu yakni Alisaba Nazara (41) warga yang beralamat Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.
Baca: Wanita 17 Tahun di Brazil Ditembak Mati Tunangan Akibat Terlalu Perhatian Kepada Anaknya
Pria yang berprofesi sebagai tukang pangkas, membunuh korban dengan cara dianiaya dan dicekik.
Disebut-sebut, sebelum melakukan aksi keji habisi nyawa calon anak tirinya, Nazara telah memberikan janji manis kepada Dorlida untuk menikahinya dalam waktu dekat namun tidak diketahui, apakah Dorlida sudah bercerai atau belum.
Pemilik rumah sewa, Ramlan Sitepu (60) mengatakan bahwa pelaku Nazara belum lama menyewa rumah miliknya tersebut.
"Dia menyewa rumah sudah 4 bulan. Infonya dia memang tukang pangkas. Karena dia pindahan dari Kayu Embun yang letaknya kira-kira 2 kilometer dari sini," kata Ramlan, Jumat (22/11/2019).
"Dia tidak bilang status dia dan perempuan yang sering kerumahnya apakah sudah menikah. Tapi dibilangnya dia jaga anak si cewek sewaktu bekerja. Setahuku disitu dia tinggal sendiri. Cewek sama si anak mungkin enggak disitu, tapi dia sering datang," sambungnya.
Baca: Usai Nonton Film Porno, Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Tiri Berulang Kali
Kalau perilaku si anak, Ramlan sebut anaknya masih masuk dalam kategori bandel-bandel anak kecil.
Karena anaknya sering gangguin anjing yang berada disamping rumah.
"Anaknya sering disini main gangguin anjing. Kadang dia sorong keranjang ke pasar terus kumarahi. Pas kumarahi dia lari," ujarnya.
Sebelum kejadian, sekitar pukul 08.00 WIB, Ramlan pergi pesta dan pulang pukul 15.00 WIB sampai rumah. Karena orang rumah sedang tempat mertua, jadi dia pergi ke Pasar 5 naik sepeda motor.
Disitu Ramlan duduk dan minum teh manis. Satu jam kemudian, sekitar pukul 16.30 WIB ada yang telepon tanya ada kejadian apa dirumah sewa milikku.
"Ada nampakku polisi disini. Dia bilang ada yang mati dirumah sewaku. Habis tehku, terus aku pulang untuk memastikan dan aku lihat sudah ada garis polisi. Ada dua polisi dilokasi, terus aku tanya ada apa," katanya.
Baca: Kasus Mayat dalam Seprei: Kronologi Penemuan Hingga Sang Pacar Diduga Pembunuhnya
"Tapi dibilang polisi itu, ada kejadian dirumahmu kenapa enggak tahu. Terus aku bilang tadi aku pergi dan dijawab si polisi ada pembunuhan disini," sambungnya.
Memang pas datang, lanjut Ramlan posisi rumah sewanya itu sudah kosong. Tidak ada barang-barang yang dibawa sepertinya. Ramlan kemudian pulang kerumah.
Siap mandi pukul 20.00 WIB, disebutnya datang lagi polisi.
Tapi Ramlan tidak ada ditanyai banyak polisi. Cuma ditanya dimana saat kejadian.
Mirisnya, sebelum habisi nyawa anak dari pacarnya, Nazara sempat membeli sarapan untuk makan pagi bersama dengan korban.
"Pelaku sempat juga pagi beli nasi untuk sarapan sekitar pukul 09.00 WIB. Dia beli nasi ayam semur ditemani anak kecil itu. Tak lama berselang datang perempuan mamaknya itu menukar uang untuk ongkos kerja," jelas Ramlan. (mak/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Janji Manis Dinikahi Berujung Petaka, Bocah Malang Aliando Saragih Tewas Dicekik Pacar Ibunya