Akhirnya, tim medis Rumah Sakit Kasih Insani Delitua melaporkan kematian Aliando yang tak wajar ke Polsek Namorambe sekitar pukul 15.00 WIB.

Kapolsek Namorambe, AKP Binsar Naibaho, dan anggotanya pun datang ke rumah sakit lalu membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diautopsi guna penyelidikan.

"Pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal karena pada tubuh korban ditemukan bekas luka memar pada pipi kanan dan kiri dan lehernya," ujar Rafles.

• Sukmawati Klaim Hanya Kutip Pertanyaan dari Perekrut Teroris, Damai Hari Lubis Emosi: Coba Buktikan!

Polisi lalu meminta keterangan para saksi di Polsek Namorambe. Barang-barang korban di lokasi ikut dibawa seperti kaus dan celana kolor yang telah dicuci.

"Hasil autopsi lisan, penyebab kematian dicekik atau dibekap. Setelah kita interogasi panjang sekitar 6 jam, tersangka mengaku," beber Rafles.

Cemburu Lihat Kekasih Cium Balita Sendiri

Alisaba mengaku dirasuki saat membunuh Aliando dan tidak sadar saat melakukan pembunuhan itu.

"Saya mencekik anak itu saat dia sedang tidur. Saya tutup mulutnya dengan tangan kiri saya dan mencekik lehernya dengan tangan kanan," terangnya.

Mengenai kenapa dirinya nekat membunuh anak pacarnya tersebut, Alisaba mengaku cemburu.

Ia mengatakan pernah melihat sang kekasih mencium balita tersebut.

• Viral Cucu Tendang Kakek, Korban Mohon Sambil Nangis Demi Pelaku Tak Ditahan: Saya Tak Apa-apa

"Pernah saya lihat mereka cipok (berciuman) di depan saya dan cipoknya itu bukan seperti anak dan orangtua. Makanya saya cemburu dan kutahankan saja. Tapi kok sering kulihat mereka seperti itu?" terangnya.

Alisaba menambahkan setelah mencekik Aliando sampai tewas, ia kembali meletakan balita tersebut ka atas ranjang.

Melihat kejadian ini, akunya, kekasihnya marah dan Alisaba pasrah apakah dia bisa menikah dengan Dorlida atau tidak karena kejadian ini.

"Saya tidak tahu lagi," jawabnya singkat saat ditanya mengenai apakah hubungan kalian akan tetap lanjut.

• Buka Baju Bersama Nikita Mirzani di Mal, Billy Syahputra Tegur Pengunjung: Jangan Ditontonin