Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengajar Warga Baca Tulis, Bripka Krispianus Raih Penghargaan Polisi Teladan

Seorang polisi anggota Polres Belu tengah menulis di whiteboard dan warga tampak antusias menyimak.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mengajar Warga Baca Tulis, Bripka Krispianus Raih Penghargaan Polisi Teladan
TRIBUNNEWS/VINCENTIUS JYESTHA
Bripka Krispianus Ola Komek 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, BELU - Sayup-sayup terdengar suara warga di sebuah rumah berwarna merah dan putih, di Desa Kenebibi, Kakuluk Mesak, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (5/12/2019).

Terlihat seorang polisi anggota Polres Belu tengah menulis di whiteboard dan warga tampak antusias menyimak.

Itulah potret keseharian dari Bhabinkamtibmas Desa Kenebibi, Bripka Krispianus Ola Komek saat mengajar baca dan tulis pada warga yang buta aksara.

Mereka adalah masyarakat eks Timor Leste yang mengungsi pada tahun 1999 dan telah tinggal di NTT.

Berkat dedikasinya, Kresna Ola -- begitu ia disapa --mendapatkan penghargaan sebagai juara II Polisi Teladan tingkat Nasional dari Kapolri saat itu yakni Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian.

Kresna mengatakan, awal mula inovasinya muncul tatkala melihat kondisi masyarakat Desa Kenebibi yang tidak sekolah dan tidak mengenyam pendidikan sama sekali.

Berita Rekomendasi

"Melihat kondisi masyarakat yang kebanyakan tidak sekolah dan tidak mengenyam pendidikan sama sekali, akhirnya saya mengambil suatu keputusan untuk membentuk komunitas buta aksara," ujar Kresna, ketika ditemui di Rumah Merah Putih, Desa Kenebibi, Kakuluk Mesak, Belu, NTT, Kamis (5/12/2019).

Baca: Sopir Bus Lima Jaya yang Menewaskan Dua Penumpang Akhirnya Diringkus Polisi

Ia bercerita awalnya hanya mengajar di bawah pohon asam yang rimbun karena keterbatasan sarana. Saat itu, Kresna mengingat warga yang antusias datang membawa kursi sendiri. Sementara buku dan alat tulis bagi warga dibelinya dengan uang pribadi.

Namun, Kresna mengaku ada kendala tersendiri dalam mengumpulkan masyarakat agar mau belajar. Pasalnya mereka memiliki kegiatan masing-masing setiap hari.

"Tapi dengan adanya pendekatan yakni kegiatan sambang yang kita lakukan dari Bhabinkamtibmas setiap hari, pada akhirnya mereka datang dengan sendirinya ke sini untuk belajar. Jadi kesadaran dengan butuhnya pendidikan itu sudah ada," kata pria yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Kenebibi sejak 2015 silam itu.

Kresna mengajar sendiri warga Desa Kenebibi sejak tahun 2016 hingga 2018. Kemudian, pada tahun 2018 dibangunlah Rumah Merah Putih. Berdasarkan informasi yang dihimpun, rumah tersebut dibangun oleh Kapolres Belu saat itu yakni AKBP Christian Tobing.

Kresna menyebut rumah tersebut tak hanya digunakan sebagai sarana belajar mengajar. Akan tetapi dimanfaatkan pula untuk giat di Desa Kenebibi, seperti kegiatan kerohanian hingga rapat warga.

Bahkan atas prestasinya, keberadaan rumah tersebut menginspirasi dibuatnya film dengan judul Rumah Merah Putih yang dirilis pada 20 Juni 2019 lalu dan diproduseri oleh Ari Sihasale.

Kegiatan belajar mengajar di Rumah Merah Putih, kata dia, masih digabung antara warga yang berusia muda dan tua. Namun ke depannya, Krispianus berencana memisahkan dan memberikan materi yang berbeda.

Hal ini merujuk pada adanya peningkatan sekolah kesetaraan yang lembur warga Desa Kenebibi bisa mendapatkan ijazah dengan mengikuti paket A, B, dan C.

"Kemarin yang buta aksara sempat sekolah cuma bisa mengenal abjad dan angka, tapi itu tidak mendapat ijazah. Tapi yang sekarang 2019 ini ada sekolah kesetaraan paket A, B, dan C. Jadi dia bisa dapatkan ijazah SD, SMP, dan SMA," tandas Kresna.

Foto : Vincentius Jyestha

Bhabinkamtibmas Desa Kenebibi Bripka Krispianus Ola Komek saat mengajar di Rumah Merah Putih, Desa Kenebibi, Kakuluk Mesak, Belu, NTT, Kamis (5/12/2019).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas