Kisah Mohamad Hikmat, Guru Penyandang Disabilitas yang Mengajar Pakai Skateboard
Kisah guru inspiratif, Mohamad Hikmat, tuna daksa yang mengajar di Batang, Jawa Tengah. Mengajar dengan Papan skateboar untuk memudahkan mobilitasnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Menjadi tenaga pendidik bukanlah pekerjaan mudah, butuh ketekunan dan kesabaran.
Terlebih bila ia mengajar Sekolah Luar Biasa (SLB).
Inilah yang dilakoni Mohamad Hikmat, guru SLB di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Mohamad Hikmat juga menjadi bukti seorang penyandang disabilitas seperti dirinya juga bisa mandiri.
Setiap hari, Hikmat berangkat menuju sekolah menggunakan sepeda motor yang dimodifikasi.
Hal tersebut dilakukan lantaran ia tidak memiliki kaki.
Dilansir dari Kompas TV, Hikmat memanfaatkan papan luncur atau skateboard sebagai alat bantunya agar memudahkan dirinya menjangkau lokasi mengajar.
Penyandang tuna daksa ini menggunakan tangannya sebagai penopang saat meluncur pakai skateboard.
Hikmat mengajar anak-anak dengan tunagrahita.
Demi mempersiapkan masa depan, ia dengan semangat memberikan ilmu kepada peserta didiknya.
"Mengajar anak-anak dengan tuna grahita C1 harus punya kesabaran tinggi dan tidak mudah emosi," tutur Hikmat.
Lolos CPNS
Mohamad Hikmat, warga Kampung Cicau RT 3 RW 5 Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi lolos seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Penyandang tuna daksa ini ditempatkan menjadi pengajar di SLB Negeri Batang, Jawa Tengah.