Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seminggu Sebelum Tewas Kecelakaan, Para Guru Sempat Membuat Anita Tursiana Marah

Yeni mengatakan, seminggu yang lalu mereka sempat membuat Anita marah, karena tim guru membuat kesalahan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Seminggu Sebelum Tewas Kecelakaan, Para Guru Sempat Membuat Anita Tursiana Marah
Surya/Imam Taufiq
Bus Pariwisata Rombongan Guru TK Tulungagung yang mengalami kecelakaan di Kesamben Blitar, Sabtu (7/12/2019). Dilaporkan lima orang tewas dalam kecelakaan itu. Surya/Imam Taufiq 

Bagi Yeni, kemarahan Anita adalah bentuk perhatian dan sayang kepada para guru, agar bisa menjadi lebih baik.

"Dia dekat dengan semua rekan guru dan juga wali murid. Orangnya sangat ramah," kata Yeni.

5 Korban Meninggal

Suara jerit tangis langsung menyeruak sesaat setelah Bus Pariwisata yang ditumpangi rombongan para guru, dan kepala sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) asal Tulungagung itu, mengalami kecelakaan.

Bus Pariwisata Fabian Anugerah Trans, yang ditumpangi 59 penumpang itu terperosok ke Kali Judel, yang ada di jalan Raya Malang-Blitar, atau tepatnya sekitar 20 meter timur SPBU Kesamben, Sabtu (7/12/2019).

Baca: Detik-detik Bus Rombongan Guru TK Kecelakaan Hingga Menewaskan 4 Kepsek dan Seorang Pengendara Motor

Baca: Kekeringan di Blitar dan Tulungagung, Ini Langkah Kementan

Baca: ABG Ini Menyamar Jadi Wanita Berjilbab Agar Leluasa Mesum di Kos Pacarnya, Ketahuan Gara-gara Ini

Akibat kecelakaan itu, lima korban tewas di TKP.

Sebanyak empat korban merupakan penumpang bus dan satu korban tewas merupakan pengendara motor.

Berita Rekomendasi

Nama korban tewas tersebut adalah Naksa Bandi (54), Siti Fatimah (40), Kasiaten (42), dan Anita (32), semuanya kepala sekolah TK.

Sementara korban tewas pengendara sepeda motor atas nama Ridwan (54), warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben.

"Semua korban tewas di TKP dengan kondisi luka parah," kata AKP Amirullah Hakim, Kasatlantas Polres Blitar.

Sedang, korban luka penumpang bus itu berjumlah 55 orang, tiga di antaranya, adalah anak-anak atau masih berusia sekitar empat tahun.

Mereka berada di bus itu karena ikut ibunya, yang hendak rekreasi ke wisata Taman Kurma, Pasuruan.

"Semua korban luka sudah dievakuasi dari TKP dan sebagian saat ini sedang dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi. Untuk sebagian lagi, sudah dijemput oleh mobil PMI (Palang Merah Indonesia), untuk dibawa pulang ke Tulungagung," papar Amirul.

Hingga kini, petugas masih melakukan pendataan atas para korban karena jumlah korbannya sangat banyak.

Bus Pariwisata Rombongan Guru TK Tulungagung yang mengalami kecelakaan di Kesamben Blitar, Sabtu (7/12/2019). Dilaporkan lima orang tewas dalam kecelakaan itu. Surya/Imam Taufiq
Bus Pariwisata Rombongan Guru TK Tulungagung yang mengalami kecelakaan di Kesamben Blitar, Sabtu (7/12/2019). Dilaporkan lima orang tewas dalam kecelakaan itu. Surya/Imam Taufiq (Surya/Imam Taufiq)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas