Proses Evakuasi Badan Bus Fabian Anugrah yang Terjun ke Sungai di Blitar Butuh Waktu 6 Jam
Evakuasi pengangkatan bus Fabian Anugrah yang terjun ke sungai di Blitar memakan waktu hingga 6 (enam) jam.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Evakuasi pengangkatan bus Fabian Anugrah dari jurang di Blitar memakan waktu hingga 6 (enam) jam.
Proses pemindahan badan bus ini menggunakan empat alat berat.
Menurut Kanit Laka Lantas Polres Blitar, Ipda Didik Sugiarto, proses evakuasi mengakibatkan kemacetan di ruas jalan tersebut.
Bahkan sejumlah kendaraan sempat dialihkan ke jalur selatan.
Didik menyebut, pihak kepolisian akan segera mengatur lalu lintas seusai pemindahan badan bus.
"Evakuasinya alhamdulillah dapat berjalan lancar, tinggal kami melancarkan arus lalu lintas," ujar Didik, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (8/12/2019).
Diketahui, pada Minggu (8/12/2019) tim Traffic Accident Analystic (TAA) Polda Jatim melakukan olah tempat kejadian.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keseluruhan informasi terkait kecelekaan yang terjadi.
Dikutip dari Kompas.com, bus Fabian Anugrah berisi rombongan guru taman kanak-kanak (TK) asal Tulungagung.
Menurut penuturan Kapolres Blitar, AKBP Budi Hermanto, bus yang dikendarai oleh Miftakhul Huda mencoba menghindari truk yang mogok.
Namun dari arah yang berlawanan ada sepeda motor yang dikendarai oleh Ridwan.
Bus mengalami benturan dengan sepeda motor tersebut.
Setelah itu bus dengan nomor polisi AG 7555 UR itu mengarah kekanan dan terperosok masuk ke sungai.
Kecelakaan ini terjadi di sebuah jembatan di Kecamatan Kesamben, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (7/12/2019) sekira pukul 06.30 WIB.
45 korban luka masih dalam pendataan identitas oleh petugas.
Para korban menjalani perawatan di RSUD Ngadi Waluyo dan RS Wava Husada Kesamben.
Sementara Lima korban meninggal dunia terdiri dari empat penumpang bus, dan satu pengendara sepeda motor.
Berikut identitas korban meninggal dunia yang dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com:
1. Ridwan, warga Kesamben (pengendara motor Honda AG 3094 KBB).
2. Kasihaten, warga Tulungagung (penumpang bus).
3. Anita, warga Tulungagung (penumpang bus).
4. Naksabandi, warga Tulungagung (penumpang bus).
5. Siti Fatimah, warga Tulungagung (penumpang bus).
Menurut satu diantara korban selamat, Susi Dianawati, bus pariwisata mengantar rombongan guru TK yang akan menikmati akhir pekan ke Pasuruan.
Mereka berencana hendak melakukan studi banding.
"Sebenarnya mau ke Pasuruan untuk studi banding disana," ungkap Diana.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma) (Kompas.com/Andi Hartik/M Agus Fauzul Hakim)