Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Damkar Klaten Gagal Temukan Indukan Anak Kobra di Warung Mie Ayam Sarmiati

Sedikitnya 13 ekor anakan ular kobra berhasil ditemukan di warung mie ayam milik Sarmiati dan Imam

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Damkar Klaten Gagal Temukan Indukan Anak Kobra di Warung Mie Ayam Sarmiati
TribunSolo.com/ISTIMEWA
Tim Pemadam Kebakaran (damkar) Klaten mengevakuasi enam anakan ular cobra dari warung mie ayam seorang warga, Sarmiati (38) di Dukuh Grembyang, Desa Karangwungu, Kecamatan Karangdowo, Klaten. 

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Sedikitnya 13 ekor anakan ular kobra berhasil ditemukan di warung mie ayam milik Sarmiati dan Imam di Dukuh Grembyang, Desa Karangwungu, Kecamatan Karangdowo, Klaten.

Namun sayangnya, hingga Selasa (10/12/2019) sore belum ada penemuan induk ular kobra jawa tersebut.

"Saat dievakuasi itu saya langsung tutup lubang di tembok agar tidak masuk lagi," ujar Imam kepada Tribunsolo.com, Selasa (10/12/2019).

Sejak ditemukan anakan kobra berjenis Jawa itu pada Jumat (6/12/2019), pihaknya mengaku tidak menemukan indukan kobra.

"Saya diwanti sama petugas katanya jangan bertindak sembarangan kalau nanti ketemu induknya," katanya.

Sebenarnya dia kerap mengusir ular-ular yang datang ke warung saat musim penghujan.

Namun, setelah mengetahui bahwa ular tersebut berjenis kobra jawa dirinya cukup takut. "Apalagi belum ketemu indukannya," ujarnya.

Baca: Satu Keluarga di Depok Kaget Kobra Sembunyi di CPU Komputer, di Klaten Ngumpet di Warung Mi Ayam

Berita Rekomendasi

"Saya harap tidak ada lagi ular yang masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Petugas Damkar Klaten, Farizal Efendi membeberkan bahwa ular berbeda dengan makhluk lainnya.

Jika hewan lainnya selalu menunggu anak-anaknya setelah menetas, ular tidak akan mempedulikan anak-anaknya.

"Itu sudah sifatnya seperti itu, jadi bisa saja induknya tidak berada di tempat tersebut," katanya.

"Kami himbau memang jika bertemu dengan ular apa saja bisa menghubungi damkar Klaten," ujarnya.


Farizal membeberkan bahwa habitat yang disukai oleh ular adalah tumpukan dedaunan hingga reruntuhan bangunan.

Kadang juga berada di sekitar perumahan termasuk perbatasan-perbatasan hutan yang sudah terbuka dan bukan hutan primer.

Saat memasuki musim penghujan seperti saat ini, Farizal membeberkan menjadi musim ideal bagi menetasnya telur-telur kobra.

Munculnya banyak ular kobra salah satunya karena induk kobra jika bertelur bisa mencapai 12-20 butir telur.

Telur-telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu 3-4 bulan.

Telur kobra tersebut memang tidak diletakkan di sarang layaknya telur pada umumnya tapi biasanya diletakkan di atas tanah.

Selain itu juga di lubang-lubang, atau di bawah serasah atau tumpukan ranting/sampah.

Untuk menetaskan telurnya, induk kobra membutuhkan suhu yang lembab.

Sehingga tumpukan daun dan ranting saat musim penghujan jadi tempat yang pas bagi induk ular kobra untuk menetaskan telur-telurnya.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas